MARKET DATA

Emiten Prajogo Pangestu Tiba-Tiba Rajin Terbitkan Obligasi, Buat Apa?

Susi Setiawati,  CNBC Indonesia
24 December 2025 08:10
Dulu Sopir Angkot Lulusan SMP, Prajogo Kini Orang Terkaya RI
Foto: Infografis/ Dulu Sopir Angkot Lulusan SMP, Prajogo Kini Orang Terkaya RI/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa emiten dari Grup Prajogo Pangestu (PP) terpantau semakin agresif berekspansi dengan memanfaatkan pendanaan dari pasar obligasi. Nilai yang dihimpun pun tidak kecil, mencapai triliunan rupiah.

Sepanjang tahun ini, tercatat ada tiga emiten utama dari ekosistem Grup PP yang mencuri perhatian lewat penerbitan obligasi adalah PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)

PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2025 dengan total nilai pokok sebesar Rp1 triliun. Obligasi ini terbagi ke dalam dua seri, yakni Seri A dengan tenor 5 tahun dan Seri B dengan tenor 7 tahun.

Seri A menawarkan kupon tetap sebesar 8,75 persen per tahun, sedangkan Seri B memberikan kupon 9,25 persen per tahun. Obligasi BRPT memperoleh peringkat idA, yang mencerminkan kemampuan perseroan dinilai kuat dalam memenuhi kewajiban keuangannya.

Berdasarkan prospektus, dana hasil penerbitan obligasi ini digunakan terutama untuk refinancing, yaitu pelunasan atau pengelolaan kembali kewajiban keuangan yang akan jatuh tempo. Langkah ini bertujuan menyeimbangkan profil utang dari sisi tenor dan biaya bunga, sekaligus memperkuat struktur neraca BRPT sebagai perusahaan induk dengan eksposur lintas sektor.

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)

Mengacu pada informasi penawaran yang dirilis melalui MOST, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Tahap I Tahun 2025 dengan target dana maksimal Rp1,5 triliun. Obligasi ini merupakan bagian dari program Penawaran Umum Berkelanjutan V dengan target total pendanaan hingga Rp6 triliun.

Pada tahap pertama, obligasi TPIA dibagi menjadi tiga seri:

- Seri A tenor 3 tahun dengan kupon indikatif 6,00 hingga 6,75 persen per tahun
- Seri B tenor 5 tahun dengan kupon indikatif 6,50 hingga 7,25 persen per tahun
- Seri C tenor 7 tahun dengan kupon indikatif 7,00 hingga 7,75 persen per tahun
- Obligasi ini mengantongi peringkat idAA-, mencerminkan profil kredit yang sangat kuat dan risiko gagal bayar yang relatif rendah.

Seluruh dana hasil penerbitan obligasi TPIA dialokasikan untuk modal kerja, khususnya pembelian bahan baku dan pendanaan kegiatan produksi. Dengan karakter bisnis petrokimia yang padat modal dan sensitif terhadap siklus industri, obligasi menjadi instrumen strategis untuk menjaga kelancaran operasional dan fleksibilitas arus kas.

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) tercatat menerbitkan surat utang dengan nilai jumbo pada 2025, dengan total pendanaan yang dibidik mencapai Rp2 triliun. Pendanaan tersebut terdiri dari Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2025 senilai Rp1,35 triliun serta Sukuk Wakalah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2025 sebesar Rp650 miliar.

Untuk instrumen obligasi, CUAN membaginya ke dalam dua seri. Seri A memiliki tenor 5 tahun dengan nilai pokok sekitar Rp1,16 triliun dan menawarkan kupon tetap 8,50 persen per tahun. Sementara itu, Seri B berjangka waktu 7 tahun dengan nilai pokok sekitar Rp187,6 miliar dan kupon tetap 9,00 persen per tahun. Seluruh obligasi tersebut memperoleh peringkat idA dari PEFINDO, mencerminkan kemampuan CUAN yang dinilai kuat dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka menengah hingga panjang.

Selain obligasi konvensional, CUAN juga menerbitkan sukuk wakalah yang terbagi ke dalam dua seri dengan tenor 5 tahun dan 7 tahun. Sukuk ini menawarkan tingkat imbal hasil yang setara dengan kupon obligasi, yakni di kisaran 8,50 hingga 9,00 persen per tahun, dan mengantongi peringkat idA(sy) dari PEFINDO.

Mengacu pada prospektus dan pemberitaan resmi, seluruh dana hasil penerbitan obligasi dan sukuk CUAN akan disalurkan kepada anak usaha, yakni PT Multi Tambangjaya Utama, dalam bentuk pinjaman. Dana tersebut digunakan untuk modal kerja operasional, termasuk pembiayaan aktivitas pertambangan, pembayaran kontraktor, hingga kebutuhan operasional harian.

Strategi ini menunjukkan bahwa penerbitan surat utang CUAN bukan sekadar untuk memperkuat posisi kas di tingkat holding, melainkan sebagai bagian dari upaya mempercepat kinerja dan ekspansi bisnis di level operasional.

Dengan memanfaatkan obligasi dan sukuk, CUAN dapat memenuhi kebutuhan pendanaan anak usaha tanpa harus melakukan penambahan modal berbasis saham yang berpotensi menimbulkan dilusi bagi pemegang saham.

Adapun berikut untuk rincian tiga emiten dari grup PP yang ramai menerbitkan obligasi tahun ini:

Secara keseluruhan, ramainya penerbitan obligasi oleh emiten Grup Prajogo Pangestu pada 2025 mencerminkan strategi pendanaan yang semakin terstruktur dan selektif.

Obligasi tidak hanya dimanfaatkan sebagai sumber dana alternatif, tetapi juga sebagai instrumen untuk menata ulang struktur keuangan, menjaga likuiditas operasional, serta menyiapkan ruang ekspansi jangka menengah hingga panjang.

Meski berasal dari satu ekosistem grup, tujuan penerbitan obligasi masing masing emiten menunjukkan pendekatan yang berbeda. BRPT fokus pada refinancing dan penguatan neraca, TPIA mengandalkan obligasi untuk menopang kebutuhan modal kerja di tengah siklus industri petrokimia, sementara CUAN memanfaatkan kombinasi obligasi dan sukuk sebagai amunisi pendanaan anak usaha di sektor energi.

Pola ini mengindikasikan bahwa Grup Prajogo Pangestu cenderung memilih pendanaan berbasis utang untuk menjaga fleksibilitas modal dan meminimalkan risiko dilusi kepemilikan.
Namun demikian, investor tetap perlu mencermati arah penggunaan dana, profil risiko sektor usaha, serta kemampuan masing masing emiten dalam mengelola beban bunga, agar strategi pendanaan agresif ini benar benar berujung pada pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan, bukan sekadar menambah leverage.

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)



Most Popular