MARKET DATA

Ini 30 Negara Raja Ekspor Digital Dunia, Setara Setengah Ekonomi RI

Susi Setiawati,  CNBC Indonesia
08 December 2025 16:00
Indonesia Digital Identity (VIDA)
Foto: dok Indonesia Digital Identity (VIDA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah ekonomi global yang makin terdigitalisasi, arus perdagangan tidak lagi hanya soal barang fisik. Berbagai layanan digital, mulai dari cloud computing, software, platform streaming, hingga jasa keuangan berbasis daring, kini menjadi komoditas ekspor bernilai fantastis.

Skalanya pun luar biasa, mencapai belasan kuadriliun rupiah dan terus tumbuh seiring negara-negara berlomba memperkuat kapasitas digitalnya.

Berdasarkan data World Trade Organization (WTO) sampai akhir 2024, Amerika Serikat (AS) masih menempati posisi pertama sebagai raja ekspor digital dunia dengan nilai mencapai US$ 741 miliar atau sekitar Rp12,22 kuadriliun (US$1=16.500).

Sebagai perbandingan, total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2024 mencapai Rp 22.139 triliun. Artinya, nilai ekspor digital AS setara dengan 55% PDB Indonesia.

Angka ini mencerminkan dominasi raksasa teknologi seperti Google, Microsoft, Amazon, Meta, serta industri software dan hiburan digital yang menjadi tulang punggung ekonomi AS.

Sebagai gambaran juga, nilai ekspor digital AS itu hampir setara nilai market cap seluruh perusahaan di Indonesia yang terdafatar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai akhir tahun lalu senilai Rp12,36 kuadriliun.

Menyusul di posisi kedua ada Inggris, dengan nilai ekspor digital mencapai Rp8,05 kuadrliun, didorong sektor layanan keuangan digital dan teknologi bisnis yang kuat.

Yang menarik, Irlandia menduduki peringkat ketiga, bukan karena pasar domestiknya besar, tapi karena menjadi "rumah produksi" banyak perusahaan teknologi global. Dengan ekspor digital setara Rp7,01 kuadriliun, negara kecil ini menunjukkan betapa kuatnya efek kluster industri teknologi dan insentif pajak yang kompetitif.

Jerman dan India berada tepat di belakangnya. Jerman didukung industri software industri dan otomasi, sementara India semakin kokoh sebagai pusat jasa digital, mulai dari IT outsourcing hingga layanan cloud dan pengembangan aplikasi. Nilai ekspor digital India mencapai Rp4.55 kuadriliun.

Di kawasan Asia, China, Singapura, Korea Selatan, hingga Jepang menempati jajaran papan atas. China berhasil mencatat ekspor digital Rp3,64 kuadriliun, terutama dari layanan e-commerce lintas negara dan teknologi finansial. Singapura, negara tetangga RI, meski negara kecil, berada sangat tinggi berkat perannya sebagai hub digital Asia Tenggara, menembus Rp3,63 kuadriliun.

Sementara itu, beberapa negara Eropa seperti Belanda, Prancis, Swiss, Swedia, dan Spanyol menunjukkan betapa dominannya benua tersebut dalam perdagangan digital. Ekspor mereka berada di kisaran ribuan triliun rupiah, didorong tingginya tingkat digitalisasi di sektor publik dan swasta.

Berikut secara lebih rinci daftar 30 negara sebagai raja eksportir dgital terbesar di dunia :

Secara keseluruhan, daftar 30 eksportir digital terbesar dunia ini memperlihatkan bahwa kompetisi di ranah digital semakin ketat.

Negara yang mampu mengembangkan infrastruktur teknologi, menciptakan regulasi ramah inovasi, dan mendorong industri berbasis pengetahuan akan berada di posisi unggul dalam ekonomi global yang terus bergerak menuju layanan tanpa batas.

Jika tren ini berlanjut, nilai ekspor digital diperkirakan akan terus meroket dalam beberapa tahun ke depan, dan negara-negara yang lambat beradaptasi berisiko tertinggal jauh di belakang.

Bagi Indonesia, data ini bisa menjadi inspirasi bahwa transformasi digital dan layanan berbasis teknologi bisa menjadi jalur percepatan ekonomi. Jika dikelola dengan baik, lewat investasi infrastruktur, regulasi yang mendukung, dan pengembangan talenta digital, bukan tak mungkin negeri ini suatu hari ikut masuk daftar eksportir digital global.

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)



Most Popular