MARKET DATA

10 Perusahaan Paling Cuan Sedunia: Raksasa Arab Tantang Kekuatan AS

Muhammad Zahran,  CNBC Indonesia
05 December 2025 13:45
Petugas menghitung uang  dolar di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Blok M, Jakarta, Senin, (7/11/ 2022)
Foto: Petugas menghitung uang dolar di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Blok M, Jakarta, Senin, (7/11/ 2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah ketidakpastian ekonomi global, segelintir perusahaan raksasa berhasil mencetak keuntungan yang nyaris menyamai produk domestik bruto negara kecil.

Data yang dihimpun Finance Charts menyoroti sumber-sumber keuntungan terbesar dunia masih dominan datang dari sektor teknologi, keuangan, dan energi.

Perusahaan raksasa seperti Alphabet, Apple, Microsoft, dan NVIDIA mendominasi daftar keuntungan dunia, mempertegas bahwa kekuatan korporasi besar semakin mengerucut ke tangan segelintir pemain global.

Dominasi Raksasa Teknologi

Tiga raksasa teknologi yakni Alphabet, Apple, dan Microsoft memimpin klasemen global profit, masing-masing menghasilkan pendapatan bersih di atas US$100 miliar.

Raksasa semikonduktor Nvidia menyusul dengan net income sebesar US$99,2 miliar dan net profit margin di atas 50%. Begitu juga dengan perusahaan semikonduktor asal Taiwan, Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSM) yang mencatat net income sebesar US$50,72 miliar dan net profit margin 41,59%, menunjukkan bahwa permintaan terhadap chip dan inovasi teknologi tetap menjadi mesin keuntungan besar.

Perusahaan-perusahaan ini meraup keuntungan besar dari layanan digital dengan margin tinggi, platform periklanan, serta software perusahaan, yang skala operasinya dapat diperluas secara efisien.

Sektor Keuangan Tetap Jadi Pilar Profitabilitas Dunia

Tak hanya teknologi, sektor finansial pun menunjukkan performa solid.

Berkshire Hathaway mencatat pendapatan bersih sebesar US$67,46 miliar dengan margin laba 21,95%. Kinerja ini mencerminkan kekuatan model bisnis konglomerasi yang dimiliki Berkshire, menggabungkan investasi jangka panjang, kepemilikan penuh terhadap berbagai perusahaan operasional, serta portofolio saham besar yang stabil. Struktur bisnis yang terdiversifikasi membantu perusahaan tetap kuat meskipun menghadapi siklus ekonomi yang berfluktuasi.

Sementara itu, JPMorgan Chase & Co menempati posisi kesembilan dengan pendapatan bersih US$56,66 miliar dan margin laba 20,1%.

Sebagai bank terbesar di Amerika Serikat, JPMorgan mendapat keuntungan dari skala bisnis yang luas, jaringan global, serta pertumbuhan pada layanan perbankan korporasi dan konsumen. Profitabilitas tinggi lembaga keuangan ini juga didorong oleh suku bunga yang lebih tinggi, yang meningkatkan pendapatan bunga bersih.

Hal ini memperlihatkan bahwa layanan finansial masih memegang peranan krusial dalam struktur ekonomi global.

Sektor Lain Menunjukkan Hasil Beragam

Di luar dominasi sektor teknologi dan finansial, kinerja perusahaan dari sektor energi hingga konsumen diskresioner terlihat lebih beragam.

Saudi Aramco menjadi perusahaan energi paling menguntungkan di dunia. Dengan laba bersih mencapai US$95,59 miliar dan margin laba lebih dari 21%, menegaskan posisi Aramco sebagai raksasa minyak global yang masih sangat menguntungkan di tengah transisi energi dunia.

Sementara itu, sektor konsumen diskresioner menunjukkan dinamika yang berbeda. Amazon.com, sebagai pemain utama e-commerce dan layanan cloud, membukukan laba bersih US$76,48 miliar, tetapi margin labanya relatif kecil, hanya 9,81%. Ini menggambarkan karakter sektor ritel dan logistik yang membutuhkan biaya operasional besar, sehingga profitabilitas tidak setinggi perusahaan teknologi meskipun pendapatannya sangat besar.


(mae/mae)



Most Popular