Harga Emas Anjlok Lagi, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas kembali melemah dan turun dari level tertinggi dua minggu. Pelaku pasar emas kini mempertimbangkan peluang pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS).
Pada perdagangan Kamis (27/11/2025), harga emas dunia turun 0,16% di level US$4.157,27 per troy ons. Kini harga emas tengah berada di area konsolidasi dengan bergerak sideaway.
Pada perdagangan hari ini Jumat (28/11/2025) hingga pukul 06.36 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,13% di posisi US$4.162,56 per troy ons.
Harga emas sedikit melemah pada perdagangan Kamis, setelah mencapai level tertinggi hampir dua minggu pada sesi sebelumnya, sementara investor menilai kemungkinan pemangkasan suku bunga AS pada bulan Desember.
"Kami masih memperkirakan konsolidasi yang dimulai dengan penurunan harga di Oktober akan berlanjut karena dampak dari penurunan harga tersebut belum sepenuhnya mereda," ujar analis Julius Baer, Carsten Menke.
Harga emas telah turun 5% sejak mencapai rekor tertinggi US$4.381,21 pada 20 Oktober 2025, tetapi secara umum diperdagangkan di atas level kunci US$4.000 per ons.
"Faktor-faktor yang kami lihat mendukung pasar emas sebagian besar tidak berubah, termasuk perlambatan pertumbuhan AS yang menyebabkan suku bunga lebih rendah dan melemahnya dolar AS, permintaan safe haven yang berkelanjutan, dan pembelian bank sentral yang terus menguat," tambah Menke.
Sinyal yang saling bertentangan dari The Federal Reserve mengenai waktu dan besaran pemotongan suku bunga AS telah mempercepat aliran lindung nilai ke swaption dan derivatif yang terkait dengan suku bunga overnight.
Kevin Hassett, yang muncul sebagai kandidat terdepan untuk menggantikan Jerome Powell sebagai Ketua Fed, telah bersekutu dengan Presiden Donald Trump dalam mengadvokasi pemotongan suku bunga.
Komentar minggu ini dari Presiden Bank Federal Reserve San Francisco, Mary Daly, dan Gubernur Fed, Christopher Waller, juga memperkuat ekspektasi pemotongan suku bunga.
Para pedagang sekarang memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 85% bulan depan dibandingkan dengan hanya 30% seminggu sebelumnya.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.
Sementara itu, pasar AS tutup pada hari Kamis karena libur Thanksgiving dan akan beroperasi dengan jadwal yang lebih pendek pada hari Jumat.
(saw/saw)