MARKET DATA

Harga Emas Kacau Balau! Ini Ramalan Terbaru dari Lembaga Top Dunia

Susi Setiawati,  CNBC Indonesia
24 November 2025 06:46
emas
Foto: emas

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas kembali melemah usai menyentuh level psikologis US$4.100 per troy ons. Harga emas cenderung melemah seiring para pelaku pasar meningkatkan taruhan penurunan suku bunga Desember. Harga emas masih sangat fluktuatif dan diperkirakan masih akan volatile ke depan.

Pada perdagangan hari ini Senin (24/11/2025) hingga pukul 06.24 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,18% di posisi US$4.072,8 per troy ons.

Sementara pada perdagangan sebelumnya Jumat (21/11/2025), harga emas dunia turun 0,28% di level US$4.065,39 per troy ons. Pada perdagangan intraday harga emas sempat kembali menyentuh level psikologis US$4.100 per troy ons, akan tetapi sayangnya tak mampu bertahan. Sehingga pelemahan ini menjadi pelemahan harga emas selama dua hari beruntun.

Harga emas kembali melemah pada perdagangan Jumat, setelah sempat naik ke level US$4.101,04 per troy ons dan kemudian sempat turun lebih dari 1% di awal sesi, karena para pelaku pasar meningkatkan taruhan pada penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) pada bulan Desember menyusul komentar dovish dari The Federal Reserve AS.

Dalam sepekan kemarin, harga emas mengalami pelemahan hingga 0,34%.

Presiden The Fed New York, John Williams, pada hari Jumat mengatakan bahwa bank sentral AS masih dapat memangkas suku bunga dalam waktu dekat, tanpa membahayakan target inflasinya.

"Komentar tersebut tentu saja mendukung emas, hal itu memberi sedikit dorongan bagi para investor emas yang optimistis," ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

Kini para pelaku pasar melihat peluang penurunan suku bunga sebesar 74% pada pertemuan The Fed berikutnya, dibandingkan dengan 40% sebelumnya.

Laporan pekerjaan yang tertunda menunjukkan gambaran pasar tenaga kerja yang beragam, dengan data penggajian non-pertanian meningkat sebesar 119.000 pada bulan Oktober, jauh di atas perkiraan kenaikan 50.000, sementara tingkat pengangguran naik ke level tertinggi dalam empat tahun.

Emas, aset yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah.

Sementara itu, anggota The Fed lainnya mempertahankan sikap hawkish, dengan Presiden The Federal Reserve Dallas, Lorie Logan, menyerukan agar suku bunga kebijakan tetap dipertahankan untuk sementara waktu.

Para pedagang juga mencermati pasar saham AS karena "jika pasar saham menguat hari ini, hal itu kemungkinan akan memberikan tekanan penurunan pada emas karena selera risiko yang lebih tinggi di pasar," tambah Wyckoff.

Indeks-indeks utama Wall Street menguat karena para pedagang meningkatkan taruhan pada penurunan suku bunga oleh The Fed bulan depan menyusul pernyataan dari para pembuat kebijakan.

Sementara itu, permintaan emas fisik di pasar-pasar utama Asia tetap lemah dalam sepekan kemarin, karena volatilitas suku bunga menghalangi calon pembeli untuk melakukan pembelian.

Beberapa bank besar juga memproyeksikan harga emas.

Goldman Sachs

Pada Februari 2025, Goldman Sachs menaikkan target akhir tahun 2025 menjadi US$3.100 per troy ons, dengan alasan permintaan bank sentral yang lebih tinggi secara struktural dan meningkatnya kepemilikan ETF seiring penurunan suku bunga.

Komentar selanjutnya yang dirujuk dalam laporan pialang menunjukkan skenario kenaikan menuju US$3.700 per troy ons pada akhir 2025 dan US$4.000 per troy ons pada 2026.

J.P. Morgan Research

Memperkirakan harga emas rata-rata sekitar US$3.675 per troy ons pada kuartal IV 2025, naik menuju US$4.000 per troy ons pada pertengahan 2026, didukung oleh permintaan bank sentral dan investor yang kuat.

UBS

Pada bulan September, UBS menaikkan target akhir 2025 menjadi US$3.800 per troy ons, dan US$3.900 per troy ons pada pertengahan 2026, dengan mempertimbangkan pelonggaran kebijakan The Fed, pelemahan dolar, dan risiko geopolitik sebagai pendorong utama.

HSBC

Pada bulan Oktober, UBS menaikkan perkiraan harga emas rata-rata tahun 2025 menjadi US$3.355 per troy ons dan tahun 2026 menjadi US$3.950 per troy ons, dengan alasan permintaan aset safe haven, defisit fiskal, dan pembelian berkelanjutan oleh bank sentral.

Morgan Stanley

Awal tahun 2025, sebuah perkiraan yang banyak dikutip memperkirakan harga emas akan mencapai US$2.700 per troy ons pada kuartal keempat 2025, memperingatkan tentang penurunan permintaan dan lebih banyak daur ulang jika harga tetap tinggi.

Pada akhir Oktober, bank tersebut mengakui kekuatan pergerakan tersebut dan mengatakan emas dapat mencapai US$4.500 per troy ons pada pertengahan 2026, didukung oleh permintaan ETF dan bank sentral yang kuat meskipun terjadi koreksi baru-baru ini dari harga tertinggi di bulan Oktober.

Standard Chartered, UBS, ANZ, BofA, dan lainnya

Survei bank dan broker besar yang disusun pada akhir Oktober menunjukkan target dalam rentang yang luas, mulai dari sekitar US$3.250 hingga US$5.000 per troy ons pada tahun 2026, dengan Standard Chartered dilaporkan sebagai salah satu perusahaan yang lebih optimis dalam jangka pendek, mengincar US$4.300 per troy ons untuk tahun 2025.

Prakiraan Ritel & Berbasis AI

Survei BullionVault dan model AI pada awal November memproyeksikan harga emas sekitar US$3.070 per troy ons pada akhir Desember 2025, prakiraan yang telah dilampaui oleh harga spot di atas US$4.000 per troy ons.

Hampir semua orang optimis, tetapi hanya sedikit yang mengantisipasi seberapa cepat emas akan melonjak di atas US$4.000 per troy ons. Hingga akhir November, harga spot berada jauh di atas banyak target akhir tahun yang dipublikasikan.

Di sisi lain, harga perak juga terperosok.

Harga perak (XAG) di pasar spot pada penutupan perdagangan Jumat (21/11/2025), terdepresiasi 1,17% di level US$50,01 per troy ons. Pelemahan tersebut menjadi kejatuhan harga perak selama dua hari beruntun

Sementara pada perdagangan hari ini Senin (24/11/2025) hingga pukul 06.24 WIB, harga perak di pasar spot menguat 0,46% di level US$50,22 per troy ons.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Pages


Most Popular