Harga Emas Ambruk ke Titik Terendah! Harapan Bangkit Tinggal Mimpi?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
Rabu, 29/10/2025 06:40 WIB
Foto: Infografis/Harga Emas Ngegas Terus, Pemilik Siap-Siap Kaya Raya

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas kini seolah tak diberi kesempatan untuk bangkit. Harga emas kini semakin menjauh dari level psikologis US$4.000 per troy ons. Harga emas mencapai level terendah tiga minggu di tengah kemajuan negosiasi aperdaganganntara Amerika Serikat (AS) dengan China.

Pada perdagangan  Selasa (28/10/2025), harga emas dunia turun 0,73% di level US$3.951,56 per troy ons. Pada perdagangan intraday, harga emas sempat menyentuh level psikologis US$3.800 per troy ons.

Penurunan ini memperpanjang derita emas dengan melemah 4,6% dalam tiga hari beruntun.

Harga penutupan kemarin juga menjadi yang terendah sejak 3 Oktober atau tiga pekan lebih.

Pada perdagangan hari ini Rabu (29/10/2025) hingga pukul 06.11 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,18% di posisi US$3.944,54 per troy ons.

Emas merosot ke level terendah tiga minggu pada perdagangan Selasa karena harapan akan kemajuan dalam perundingan perdagangan AS-China meredupkan daya tariknya sebagai aset safe haven, sementara fokus investor beralih ke keputusan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) pada minggu ini.

Emas, yang merupakan lindung nilai tradisional selama masa ketidakpastian dan aset yang tidak memberikan imbal hasil, telah naik lebih dari 51% tahun ini, didorong oleh ketegangan geopolitik dan perdagangan yang sedang berlangsung, serta perkiraan penurunan suku bunga AS.

"Ketegangan perdagangan AS-China telah benar-benar mereda, dengan kemungkinan tercapainya kesepakatan perdagangan akhir pekan ini setelah pertemuan puncak antara Presiden Xi dan Trump. Hal ini berdampak negatif bagi logam mulia," ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

Para pejabat ekonomi terkemuka China dan AS akhir pekan ini menyelesaikan kerangka kerja kesepakatan potensial yang akan ditinjau oleh Presiden Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam pertemuan mereka pada hari Kamis.

Harapan meredanya ketegangan perdagangan telah memicu optimisme di pasar global, dengan indeks-indeks utama Wall Street dibuka pada rekor tertinggi pada hari Selasa.

Investor juga menantikan hasil pertemuan kebijakan dua hari The Fed pada hari Rabu. Bank sentral AS diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase.

Namun, prospek logam mulia ini masih belum jelas, dengan beberapa analis memperkirakan harga akan terus berada di level tertinggi, sementara yang lain tetap berhati-hati.

Pertemuan tahunan London Bullion Market Association memperkirakan harga emas akan berada di level US$4.980 per troy ons selama 12 bulan ke depan, sementara Citi dan Capital Economics menurunkan proyeksi harga emas mereka pada hari Senin.

"Pasar telah mencapai jenuh beli, yang akhirnya memicu koreksi minggu ini," tulis Bank of America dalam sebuah catatan, menambahkan bahwa emas mendekati proyeksi bearishnya di level US$3.800 per troy ons pada kuartal keempat.


(saw/saw)
Pages