Tok! The Fed Pangkas Suku Bunga 25 Bps, Isyaratkan 2x Cut Rate Lagi

mae, CNBC Indonesia
18 September 2025 04:32
Presiden AS Donald Trump dan Ketua Federal Reserve Jerome Powell berbicara selama tur di gedung Dewan Federal Reserve, yang saat ini sedang direnovasi, di Washington, D.C., AS, 24 Juli 2025.
Foto: Presiden AS Donald Trump dan Ketua Federal Reserve Jerome Powell berbicara selama tur di gedung Dewan Federal Reserve, yang saat ini sedang direnovasi, di Washington, D.C., AS, 24 Juli 2025. (REUTERS/Kent Nishimura)

Dot Plot The Fed

Selain keputusan suku bunga, "dot plot"  The Fed mengisyaratkan dua pemangkasan lagi sebelum akhir tahun. Namun, terdapat perbedaan besar  yakni satu titik (kemungkinan milik Miran) menunjukkan tambahan pemangkasan sebesar 1,25 poin persentase tahun ini. "

Miran dikenal sebagai pendukung suku bunga jauh lebih rendah. Dari 19 peserta, sembilan melihat hanya satu pemangkasan lagi tahun ini, sementara 10 melihat dua (yang berarti pemangkasan pada rapat Oktober dan Desember). Satu pejabat bahkan tidak menginginkan adanya pemangkasan, termasuk yang diumumkan bulan ini.

The Fed juga Fed menyatakan bahwa pasar tenaga kerja mulai melemah. Pertumbuhan pekerjaan melambat, dan pengangguran mulai naik meskipun masih relatif rendah.

Seperti diketahui, "dot plot" adalah dokumen yang berisi grafik yang menunjukkan perkiraan masing-masing anggota FOMC mengenai di mana suku bunga acuan (federal funds rate) sebaiknya berada pada akhir tahun tertentu (tahun berjalan, beberapa tahun ke depan, dan jangka panjang).

Satu titik mewakili satu anggota FOMC dan tidak ada nama dalam titik tersebut sehingga publik tidak tahu siapa yang punya proyeksi mana (anonim).

Dot plot SeptemberFoto: The Fed
Dot plot September

 

"Mayoritas FOMC kini mengincar dua pemangkasan lagi tahun ini, menandakan bahwa kubu dovish kini memegang kendali," kata Simon Dangoor, kepala strategi makro pendapatan tetap di Goldman Sachs Asset Management, kepada CNBC International.

 "Kami pikir hanya kejutan besar dari inflasi yang naik atau rebound signifikan di pasar tenaga kerja yang bisa membuat Fed mengubah jalurnya saat ini."imbuhnya.

Untuk 2026, "dot plot" menunjukkan hanya satu pemangkasan di tahun 2026, jauh lebih lambat dibanding harga pasar yang memperkirakan tiga. Para pejabat juga memperkirakan satu pemangkasan lagi di 2027, saat Fed mendekati tingkat netral jangka panjang sebesar 3%. Enam pejabat The Fed melihat suku bunga jangka panjang berada di bawah median tingkat netral.

Proyeksi "dot plot' sedikit diubah yakni pertumbuhan ekonomi diperkirakan membaik sedikit, tapi inflasi tetap dianggap sedikit lebih tinggi daripada proyeksi sebelumnya.

"Dot plot tahun depan adalah mosaik berbagai perspektif, cerminan akurat dari prospek ekonomi yang membingungkan dan diperumit oleh perubahan pasokan tenaga kerja, masalah pengukuran data, serta gejolak kebijakan pemerintah dan ketidakpastian," kata Seema Shah, kepala strategi global di Principal Asset Management, kepada CNBC International.

 

Proyeksi ekonomi terbaruFoto: The Fed
Proyeksi ekonomi terbaru

 

Drama di Balik Pemangkasan

Tingkat drama politik menjelang rapat FOMC kali ini terbilang luar biasa, apalagi bagi lembaga yang biasanya bekerja tenang dan jarang ada dissent. Setahun lalu, dengan kekhawatiran serupa bahwa kenaikan bertahap pengangguran bisa menandakan pelemahan yang lebih luas, FOMC menyetujui pemangkasan 50 bps. Menurut Trump, pemangkasan ini bermotif politik untuk membantu lawannya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, dalam pemilu.

Tekanan Trump terhadap Fed dan penunjukan Miran menimbulkan pertanyaan atas independensi tradisional bank sentral dari pengaruh politik. Miran juga secara terbuka mengkritik Powell dan koleganya, serta dipandang sebagai suara loyalis bagi presiden yang menginginkan suku bunga jauh lebih rendah.

Trump beralasan suku bunga rendah dibutuhkan untuk menghidupkan kembali pasar perumahan yang lesu dan menurunkan biaya pembiayaan utang pemerintah.

Namun, Powell mengatakan tidak ada "dukungan luas" untuk pemangkasan 50 bpps dalam rapat ini.

Intrik politik makin dalam minggu ini setelah pengadilan memblokir upaya Trump mencopot Gubernur Lisa Cook, yang diangkat oleh mantan Presiden Joe Biden. Gedung Putih menuduh Cook melakukan penipuan hipotek terkait pinjaman rumah yang dijaminkan pemerintah, meskipun belum ada dakwaan resmi. Cook membantah tuduhan tersebut. Ia ikut bergabung dalam mayoritas mendukung pemangkasan seperempat poin.

Reaksi Pasar
Saham AS ditutup beragam pada Rabu atau Kamis dini hari waktu Indonesia setelah keputusan The Fed.

Indeks Dow Jones ditutup naik 260 poin atau 0,57%. Sementara itu, indeks S&P 500 yang lebih luas turun tipis 0,1% dan Nasdaq Composite yang sarat saham teknologi terkoreksi 0,33%.

Pasar saham sempat reli dalam beberapa pekan terakhir karena ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed, namun hasil keputusan tersebut tidak cukup untuk memicu pergerakan besar di bursa.

Sekitar 460 perusahaan dalam indeks S&P 500 menguat pada Rabu, tetapi indeks ini terbebani oleh penurunan saham teknologi besar seperti Nvidia (NVDA) dan Broadcom (AVGO) yang masing-masing anjlok 2,67% dan 3,84%.

"Pasar tenaga kerja mulai sedikit melemah, sehingga mereka menilai langkah memangkas suku bunga ini tepat. Namun, pemangkasan tidak akan dilakukan dengan cepat karena mereka juga menyadari masih ada masalah inflasi," ujar David Kelly, kepala strategi global di JPMorgan Asset Management, kepada CNN.

Kelly menambahkan, keputusan kebijakan yang hanya mendapat satu suara menolak menjadi sinyal positif karena mempertegas citra The Fed sebagai lembaga yang seimbang dan independen.

"Fakta bahwa The Fed mengambil langkah secara perlahan, seimbang, dan terukur dalam menyesuaikan suku bunga, menurut saya, memberi kepercayaan kepada investor di seluruh dunia," ujarnya.

Indeks dolar AS sempat turun hingga 0,4% setelah keputusan tersebut, sebelum menghapus pelemahannya dan berbalik naik 0,3% setelah konferensi pers Powell.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS (Treasury yields) sempat turun lebih dulu sebelum kembali naik setelah Powell menekankan risiko inflasi.

 

(mae/mae)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular