Saham Bank Bisa Ikut Cuan Hari Ini, Pemerintah Alihkan Dana Rp 200 T

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
11 September 2025 08:20
Sahamnya Diiborong Asing, Ini Perkiraan Dividen BRI, BNI, Mandiri
Foto: Infografis/Sahamnya Diiborong Asing, Ini Perkiraan Dividen BRI, BNI, Mandiri/Arisyua Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Tanah Air akhirnya kembali di zona hijau pada Rabu (10/9/2025)  usai penurunan tajam dalam perdagangan tiga hari sebelumnya. Rencana pemerintah untuk menyuntikkan dana ratusan triliun ke perbankan diharapkan bisa menjadi sentimen positif hari ini.

Investor masih menaruh harapan besar bagi pertumbuhan ekonomi, sehingga huru hara yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini menjadi kesempatan emas bagi investor untuk mengoleksi saham-saham murah yang akhirnya mulai rebound.

Pada penutupan perdagangan Rabu (10/9/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,81% di level 7.690,70. Penguatan ini menghapus koreksi IHSG selama tiga hari beruntun.

Dengan mulai pulihnya pasar saham, investor dapat memanfaatkan kondisi untuk meraup cuan. Saham-saham perbankan bisa menjadi pilihan, hal ini didukung oleh rencana pemerintah untuk menyuntikkan dana ke sistem perbankan.

Seperti diketahui, pemerintah akan menarik dana yang selama ini tersimpan di Bank Indonesia (BI) sebesar Rp200 triliun dan dialihkan kepada perbankan. Langkah ini ditempuh untuk mendorong perputaran ekonomi yang lebih cepat.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/9/2025). Keputusan tersebut juga telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto.

Purbaya menjelaskan, dana tersebut merupakan kas negara. Pemindahan dana ke perbankan bukan dalam bentuk pinjaman melainkan tambahan likuiditas agar bisa menggenjot penyaluran kredit.

"Itu jadi sistemnya bukan saya ngasih pinjaman ke bank dan lain-lain. Ini seperti anda naruh deposito di bank, kira-kira gitu kasarnya. Nanti penyalurannya terserah bank. Tapi kalau saya mau pakai, saya ambil," jelasnya.

Meski demikian, Purbaya mengingatkan agar bank tidak menggunakan dana tersebut untuk pembelian Surat Berharga Negara (SBN) ataupun Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Dana sebesar Rp 200 triliun tersebut merupakan bagian dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA-BUN), yang totalnya sekitar Rp 425 triliun. SAL ini berada rekening pemerintah di BI. Dia menuturkan akan menarik Rp 200 triliun dan mengembalikannya ke sistem perekonomian.

Hal ini bertujuan untuk mendorong likuiditas, kredit dan aktivitas ekonomi.

Purbaya memastikan anggaran pemerintah ini tidak akan dibiarkan mengendap. Dia yakin bank komersial akan terdorong untuk mencari imbal hasil lebih tinggi karena ada biaya dari dana tersebut. Mekanisme pasar inilah yang diharapkan bisa memacu penyaluran kredit.

Hal ini lah yang akan menjadi sentimen baik untuk sektor perbankan, mengingat beberapa saham perbankan juga masih cukup murah dengan yield dividen tinggi.

Berikut saham-saham perbankan yang cukup menarik usai kembalinya IHSG di zona hijau.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation