Newsletter

Demo Reda: IHSG & Rupiah Siap Uji Kekuatan & Tantang Sentimen Amerika

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
08 September 2025 06:20
ASIA-MARKETS/FLOWS
Foto: REUTERS/Shannon Stapleton

Indeks saham Amerika Serikat (AS) kompak melemah pada perdagangan Jumat (5/9/2025) setelah data ketenagakerjaan menunjukkan pelemahan signifikan. S&P 500 ditutup turun 0,32% ke level 6.481,50, Nasdaq terkoreksi tipis 0,03% ke 21.700,39, sementara Dow Jones anjlok 0,48% atau 220,43 poin ke posisi 45.400,86.

Padahal, di awal sesi perdagangan ketiga indeks sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) intraday, namun sentimen berbalik usai rilis data tenaga kerja.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS mencatat penambahan hanya 22 ribu lapangan kerja pada Agustus, jauh di bawah ekspektasi ekonom Dow Jones sebesar 75 ribu. Tingkat pengangguran naik menjadi 4,3%, sesuai perkiraan.

Data tersebut menimbulkan kekhawatiran perlambatan ekonomi, tetapi sekaligus memperkuat spekulasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) segera menurunkan suku bunga. Berdasarkan FedWatch Tool, pasar memperkirakan 90% peluang pemangkasan 25 basis poin pada September, serta 10% kemungkinan pemangkasan lebih agresif 50 basis poin.

Secara mingguan, S&P 500 masih mampu mencatat kenaikan 0,33% dan Nasdaq menguat 1,14%. Sebaliknya, Dow Jones terkoreksi 0,32% dalam sepekan terakhir. Performa sektor perbankan dan industri menjadi pemberat, dengan saham JPMorgan, Wells Fargo, Boeing, hingga GE Aerospace ditutup melemah.

Namun, ada juga kabar positif dari emiten teknologi. Broadcom melonjak 9,4% setelah laporan keuangan kuartalannya melampaui perkiraan analis.

Sebaliknya, saham Nvidia tertekan 2,7% karena investor khawatir meningkatnya persaingan di pasar chip berbasis kecerdasan buatan (AI). Saham Palantir juga terkoreksi sekitar 2% di tengah sentimen negatif sektor teknologi.

 

(tsn/tsn)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular