5 Saham Ini Siap Panen Cuan! Catat Jangan Ketinggalan

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
07 September 2025 20:00
emas gold
Foto: emas gold

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor bersiap, usai pasar saham libur selama tiga hari beruntun, besok pasar saham akan kembali dibuka dengan full perdagangan selama lima hari. Beberapa investor pun bersiap melakukan screening untuk melihat peluang saham apa yang bisa menghasilkan cuan di sepanjang pekan depan.

Jika melihat performa komoditas emas dunia/XAU kini terus menanjak dan menciptakan level-level tertinggi baru. Pada perdagangan Jumat (5/9/2025), harga emas dunia/XAU melesat 1,16% dengan mendarat di level tertinggi sepanjang masa pada US$3.586,36. Di sepanjang tahun ini pun XAU telah melesat 36,69%.

Tembusnya rekor-rekor baru mendorong saham-saham emas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mencatatkan trend kenaikan. Hal ini pun memberikan peluang harga saham emas bisa melesat lebih tinggi lagi.

Dari hasil screening saham yang masuk dalam Trend Following, lima saham emas masuk dalam jajaran saham yang tengah fase strong bullish. Sehingga hal ini memberikan peluang emas bagi para investor untuk kembali mengoleksi saham yang tengah berada di fase strong bullish.

Harga emas dunia melonjak ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Jumat, karena laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan hampir memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) pada akhir bulan ini.

Emas batangan, bersama dengan harga logam lainnya, juga berada di jalur untuk kenaikan mingguan ketiga berturut-turut karena dolar melemah di tengah meningkatnya keyakinan terhadap penurunan suku bunga pada bulan September.

Emas juga diuntungkan oleh meningkatnya permintaan aset safe haven awal pekan ini, yang dipicu oleh kekhawatiran atas utang pemerintah yang membengkak di negara-negara maju yang menyebabkan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah. Ketidakpastian menyelimuti gugatan hukum terhadap tarif impor AS yang luas dan independensi The Fed.

Sejumlah pejabat The Fed telah mengisyaratkan bahwa bank sentral lebih terbuka untuk memangkas suku bunga guna membantu mengatasi tanda-tanda persisten dari pasar tenaga kerja AS yang mendingin.

Laporan penggajian non-pertanian utama yang sangat dinantikan menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja tercatat lesu di angka 22.000 pada bulan Agustus, jauh di bawah proyeksi para ekonom. Awal pekan ini, indikator klaim tunjangan pengangguran dan indikator lowongan pekerjaan keduanya menunjukkan angka yang lebih rendah dari perkiraan, sementara perekrutan di sektor swasta juga menurun.

Para pedagang telah meningkatkan ekspektasi mereka terhadap pemangkasan suku bunga sebagai akibatnya. Pasar sekarang memperkirakan peluang hampir 100% The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 16-17 September, menurut FedWatch Tool CME.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation