
Sesak Parah! 20 Kota Paling Padat di Dunia, Jakarta Masuk Daftar?

Jakarta, CNBC Indonesia - Wilayah dengan kepadatan tinggi kerap diidentifikasi sebagai pusat aktivitas ekonomi, perdagangan, dan budaya. Meskipun begitu, tingginya jumlah penduduk yang menempati lahan terbatas sering kali menimbulkan tantangan untuk demografi yang tinggal di wilayah tersebut, mulai dari keterbatasan area perumahan hingga meningkatnya biaya hidup.
Dari negara kota yang padat hingga negara kepulauan, keterbatasan lahan menjadi permasalahan banyak wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi di dunia. Meskipun pertumbuhan populasi turut memengaruhi, faktor luas wilayah sering kali memiliki pengaruh yang lebih kuat.
Daftar berikut ini mengurutkan yurisdiksi dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia pada tahun 2025, berdasarkan data dari Biro Sensus Amerika Serikat (AS):
Makau, Wilayah Paling Padat Penduduk di Dunia
Makau merupakan negara paling padat penduduk di dunia, dengan kepadatan penduduk sebesar 23.167 orang per kilometer persegi.
Wilayah semi-otonom Tiongkok ini padat penduduk karena popularitasnya sebagai pusat perjudian, di sisi lain memiliki luas lahan yang terbatas. Selama 25 tahun terakhir, populasinya tercatat meningkat sebanyak 185.000 penduduk di atas area yang hanya seluas 33 km².
Di peringkat kedua ada Monako yang menyusul dengan kepadatan penduduk sebesar 16.024/km². Monako menjadi destinasi para konglomerat dunia untuk menggunakan kelonggaran pajak yang ada di sana.
Hal ini membuat Monako identik dengan biaya hidup yang mahal. Pajak rendah, iklim Mediterania yang nyaman, serta citra sebagai lokasi eksklusif membuat banyak orang ingin menetap di sana, meski wilayahnya hanya seluas 2 km².
Wilayah geografi yang terbatas dengan permintaan lahan yang tinggi dari orang-orang terkaya dunia menjadikan Monako sebagai salah satu pasar real estat termahal di dunia.
Makau dan Monako menjadi wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia karena kombinasi antara luas wilayah yang sangat kecil dan daya tarik ekonomi yang besar.
Makau, dikenal sebagai pusat perjudian terbesar di dunia sekaligus tujuan wisata utama di Asia. Sektor pariwisata dan hiburan ini menarik arus masuk penduduk, pekerja migran, dan wisatawan, sehingga menekan ruang hidup di wilayah yang terbatas.
Sementara itu, Monako memiliki kepadatan tinggi karena statusnya sebagai pusat keuangan dan tempat tinggal kalangan kaya internasional. Akibatnya, kedua wilayah ini sama-sama menghadapi kondisi real estat yang sangat mahal, di mana ruang terbatas dipadati oleh aktivitas ekonomi dan konsentrasi penduduk yang tinggi.
Singapura dan Hong Kong juga menempati peringkat kedua dan ketiga secara berurutan. Singapura memiliki kepadatan penduduk sebesar 8.58 jiwa per kilometer persegi, sedangkan Hong Kong memiliki kepadatan penduduk sebesar 6.81.
![]() Orang-orang menggunakan payung menyeberang jalan pada hari yang hangat di Singapura 15 Mei 2023. (REUTERS/Edgar Su) |
Keempat wilayah yang menempati peringkat teratas memiliki karakteristik yang serupa, yakni kota dengan biaya hidup tinggi dan luas geografis yang kecil. Menariknya, 13 dari 20 negara dan teritori dengan kepadatan tertinggi di dunia merupakan pulau.
Selain itu, banyak wilayah yang menempati peringkat merupakan negara kepulauan atau wilayah kecil. Contohnya Saint Maarten, Malta, dan Bermuda masing-masing memiliki lebih dari 1.300 orang per kilometer persegi.
Setelah Hong Kong, ada wilayah Gaza (Gaza Strip) yang menempati peringkat keempat dalam daftar. Wilayah Gaza yang hanya seluas kurang lebih 365 km² dihuni oleh lebih dari 2 juta orang.
Kepadatan penduduk yang cukup tinggi merupakan akibat dari blokade politik dan ekonomi yang dilakukan oleh Israel, sehingga pergerakan penduduk, pembangunan infrastruktur, serta ekspansi wilayah menjadi terbatas.
![]() Gaming machines are seen at the casino of MGM Cotai in Macau, China February 13, 2018. REUTERS/Bobby Yip |
Penduduk terkonsentrasi di area kecil tanpa banyak ruang terbuka atau lahan baru yang bisa dihuni. Selain itu, banyak warga Palestina yang datang dari berbagai wilayah sebagai korban invasi Israel serta konflik di masa lalu juga bermukim di kawasan ini sebagai pengungsi dan membangun keluarga yang beranak-pinak.
Bahrain turut meramaikan daftar di peringkat keenam, dengan kepadatan penduduk yang bersumber dari banyak pekerja migran dari Asia Selatan dan negara-negara Arab lain. Hampir setengah penduduk Bahrain adalah ekspatriat yang terkonsentrasi di wilayah perkotaan, khususnya Manama.
Bahrain adalah negara kepulauan kecil di Teluk Persia dengan luas hanya sekitar 778 km². dengan jumlah penduduk lebih dari 1,6 juta. Sebagian wilayah Bahrain masih berupa gurun atau reklamasi baru, sehingga area yang benar-benar layak huni relatif terbatas, semakin mendorong lonjakan kepadatan.
Bangladesh dan Taiwan: Kepadatan Penduduk yang Terpusat
Bangladesh dan Taiwan ikut menempati peringkat, menjadi salah satu dari sedikit negara yang memiliki luas geografis yang relatif besar dibandingkan wilayah-wilayah lain dalam daftar.
Keduanya memiliki pola kepadatan penduduk yang cenderung terpusat di sebagian wilayah akibat urbanisasi dan kondisi topografi.
![]() Seorang pria dengan seorang anak menghadiri rapat umum Idul Fitri untuk menandai berakhirnya bulan suci Ramadan, di Dhaka, Bangladesh, 31 Maret 2025. (REUTERS/Mohammad Ponir Hossain) |
Bangladesh adalah salah satu negara berpenduduk terbanyak di dunia dengan jumlah penduduk lebih dari 170 juta jiwa, tetapi wilayah daratannya relatif kecil dan sebagian besar berupa dataran subur di delta sungai.
Kondisi ini membuat konsentrasi penduduk terpusat di area yang padat. Kepadatan penduduk yang terkonsentrasi ini diperparah dengan tingkat urbanisasi yang pesat, terutama di kota-kota besar seperti Dhaka. Faktor sosial-ekonomi seperti tingginya angka kelahiran di masa lalu dan keterbatasan lahan semakin memperkuat kepadatan penduduk di Bangladesh.
Di sisi lain, Taiwan memiliki luas wilayah lebih besar daripada Bangladesh, tetapi sekitar dua pertiga wilayahnya berupa pegunungan yang kurang cocok untuk pemukiman. Akibatnya, sebagian besar penduduk terkonsentrasi di wilayah barat pulau yang relatif datar, terutama di kota-kota besar seperti Taipei, Taichung, dan Kaohsiung.
Taiwan juga sedang mengalami perkembangan industri dan teknologi yang pesat. Hal ini mendorong penduduknya untuk pindah ke wilayah perkotaan dengan harapan bisa meningkatkan taraf hidupnya, membuat kepadatan di daerah hunian perkotaan menjadi sangat tinggi.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
(mae)
