
Raja dari Raja: Ini 10 Pemilik Bitcoin Terbanyak di Jagat Bumi

Jakarta, CNBC Indonesia - Semakin banyak perusahaan yang memilih untuk melindungi kekayaan mereka dengan mentrasfer Bitcoin bernilai miliaran dolar dalam neraca mereka, yang mereka anggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan depresiasi mata uang. Tren adopsi Bitcoin, yang sebelumnya digandrungi oleh investor ritel menjadi bergeser pada kepemilikan korporasi besar.
Beberapa perusahaan di dunia memilih untuk menimbun kekayaan dengan mengakumulasikan Bitcoin dibandingkan melakukan kegiatan bisnis pada sektor riil
Berikut ini adalah daftar perusahaan dengan simpanan Bitcoin terbanyak di dunia, melansir dari data BitcoinTreasuries.net per 31 Juli 2025. Situs ini melacak kepemilikan Bitcoin yang dilaporkan secara publik oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia, memberikan gambaran tentang seberapa dalam bisnis-bisnis tersebut terpapar pada mata uang kripto terkemuka di dunia.
Nilai Bitcoin pada daftar ini didasarkan pada harga BTC sebesar US$118.454 USD. Strategy (sebelumnya MicroStrategy) adalah pemegang Bitcoin korporasi terbesar di dunia, dengan portofolio senilai lebih dari US$70 miliar.
MicroStrategy Mengubah Strateginya
Strategy (sebelumnya MicroStrategy), sebuah perusahaan perangkat lunak intelijen bisnis (BI) dan analitik perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat, menjadi sorotan karena keputusannya untuk menginvestasikan sebagian besar kas perusahaan dalam Bitcoin, menjadikannya salah satu pemegang Bitcoin institusional terbesar di dunia.
Dengan kepemilikan hampir 629.000 Bitcoin senilai lebih dari $70 miliar, perusahaan ini memegang lebih banyak daripada semua perusahaan publik lainnya digabungkan.
Sejak pertama kali membeli pada 2020, Strategy secara konsisten menggandakan kepemilikan Bitcoinnya, menjadikannya simbol perusahaan publik dengan eksposur terbesar terhadap Bitcoin.
Sejak terakhir kali kami membahas topik ini pada awal 2024, Strategy telah menambah portofolionya sebanyak 454.261 Bitcoin.
Strategy telah menjadi pionir dalam investasi Bitcoin oleh perusahaan publik, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari potensi pertumbuhan Bitcoin dan mengurangi risiko depresiasi mata uang fiat.
Pada awal 2025, perusahaan ini melakukan rebranding besar-besaran yang ditandai dengan peluncuran logo baru berbentuk huruf "B" bergaya modern serta penggunaan skema warna oranye yang erat kaitannya dengan identitas visual Bitcoin.
Langkah ini tidak hanya sekadar perubahan tampilan, tetapi juga merupakan strategi komunikasi korporasi untuk menegaskan pergeseran fundamental model bisnis mereka. Strategy bergeser dari perusahaan penyedia perangkat lunak analitik menjadi perusahaan treasury Bitcoin terbesar di dunia.
Institusi Pemilik Bitcoin Besar Lainnya
Setelah Strategy, pemegang terbesar berikutnya adalah MARA Holdings dengan kepemilikan Bitcoin sebanyak 50.000 BTC yang setara dengan $5,9 miliar. Pada peringkat ketiga ada XXI yang memiliki sebanyak 43.514 BTC atau setara dengan $5,2 miliar.
Keduanya adalah penambang dan investor Bitcoin skala besar, yang menekankan betapa eratnya industri penambangan terkait dengan akumulasi Bitcoin.
MARA mengelola portofolio penambangan Bitcoin yang mencakup berbagai negara, dengan operasi yang dirancang untuk mengurangi pemborosan energi dan meningkatkan efisiensi. Perusahaan ini berfokus pada pengembangan dan penerapan teknologi inovatif.
Sedangkan XXI, atau Twenty One Capital, adalah perusahaan publik yang berfokus pada akumulasi Bitcoin dan menawarkan eksposur alternatif bagi investor melalui pasar modal.
Bitcoin Standard Treasury Company (BSTR) adalah sebuah perusahaan aset digital inovatif yang mengadopsi model Bitcoin treasury, yakni menjadikan Bitcoin sebagai komponen utama dalam struktur keuangannya. Perusahaan ini menempati peringkat keempat dalam daftar dengan total kepemilikan Bitcoin sekitar 30 ribu BTC.
Trump Media & Technology Group (TMTG), yang telah mengalokasikan $2 miliar aset mereka ke Bitcoin dan sekuritas terkait, menempati peringkat kelima dalam daftar. Perusahaan ini juga telah mengajukan peluncuran beberapa ETF kripto yang berinvestasi dalam Bitcoin dan aset digital lainnya.
Dilansir dari Forbes, lebih dari 90% kekayaan Trump saat ini berasal dari aset berbasis teknologi. Trump, yang pernah menyebut Bitcoin sebagai "scam", kini justru mengoleksi kripto senilai sekitar US$3 miliar. Ia juga menggenggam saham TMTG (Truth Social) yang nilainya mencapai US$2,2 miliar meskipun sempat terkoreksi hingga 60% akibat spekulasi pasar.
Kekayaan dari hotel dan properti real estat kini stagnan di angka US$1,1 miliar, tertinggal jauh dari lonjakan nilai aset digital yang dimilikinya. Bahkan menurut Forbes, jika digabung, kepemilikan kripto dan saham medianya sudah mencakup lebih dari dua pertiga total kekayaan bersih Trump.
Dengan semakin banyak perusahaan publik besar yang menyimpan Bitcoin, maka keberadaan Bitcoin sebagai penyimpan aset institusional semakin diakui. Hal ini juga bisa mendorong berkembangnya kepemilikan produk keuangan baru seperti ETF Bitcoin, obligasi Bitcoin, dan layanan treasury korporasi.
Eksposur terhadap pasar Bitcoin juga menjadi lebih mudah dijangkau. Investor bisa menggunakan perusahaan treasury untuk memiliki Bitcoin tanpa langsung membeli Bitcoin, seperti dengan membeli saham emiten-emiten yang memiliki kegiatan bisnis di pasar Bitcoin.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
