Bisakah IHSG Tembus 8.000 di HUT RI ke-80, Ini Analisanya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pimpinan Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa hari lalu mengharapkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa tembus 8000 jelang perayaan kemerdekaan RI ke-80 tahun.

Harapan tersebut disambut optimis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan direspons positif oleh sejumlah pihak lain, termasuk petinggi Danantara Pandu Sjahrir dan pebisnis Garibaldi 'Boy' Thohir.

"OJK menyambut baik optimisme dari berbagai pihak, termasuk BEI, terhadap potensi penguatan IHSG," ucap Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal,Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) Bapak Inarno Djajadi dalam keterangan tertulis seperti dikutip pada Selasa, 5 Agustus 2025.

Inarno mengatakan optimisme tersebut adalah cerminan kepercayaan investor terhadap kondisi ekonomi Indonesia.

"Semangat tersebut mencerminkan kepercayaan terhadap stabilitas perekonomian nasional dan prospek kinerja Emiten Indonesia yang terus menunjukkan perbaikan," ucapnya.

Ia pun meyakini bahwa level optimis tersebut mampu dicapai. Lantas, bagaimana realita IHSG sekarang ini?

Kondisi IHSG Terkini dan Prospeknya

Sampai perdagangan sesi I hari ini, Senin (11/8/2025) IHSG masih di zona positif sebesar 0,75% ke posisi 7,590.18.

Baru setengah hari, transaksi sudah cukup ramai sampai Rp8,9 triliun. Jika sesi selanjutnya perputaran transaksi juga cukup mirip, maka turnover sepanjang hari ditaksir bisa lebih dari Rp15 triliun.

Sekitar sebulan terakhir, transaksi IHSG memang cukup ramai, seiring dengan reli nyaris 7%.

Namun, jika melihat pergerakan pekan lalu, sebenarnya IHSG Ini sudah mulai kelelahan. Seminggu lalu, indeks pasar saham ini sudah bergerak sideways dan kontraksi tipis 0,06%.

Konsolidasi pada IHSG yang terjadi setelah reli cepat membuka dua skenario pergerakan.

Pertama, jika yang terjadi kelelahan maka support yang perlu diantisipasi di 7470.

Sementara skenario kedua, jika yang terjadi adalah penguatan lanjutan, maka resistance bisa teruji ke level 7787.

Foto: Tradingview Teknikal iHSG

Berbicara soal harapan apakah 8000 bisa tercapai? kita mengukur dari posisi per akhir sesi I, hanya tersisa sekitar 5% untuk bisa menembus 8000.

Sebenarnya 5% hanya dalam empat hari perdagangan pasar bisa saja tercapai.

Namun, dengan catatan ada beberapa saham konglomerasi ikut terlibat. Misal dari grup Prajogo Pangestu atau saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) Auto Reject Atas (ARA) lagi dan keluar dari papan pemantauan khusus,

Atau jika saham-saham big caps perbankan terutama dari BUMN kembali bergairah.

Namun, ini baru perkiraan saja, semua yang terjadi di market tentu akan merespon pada sentimen, kinerja keuangan, dan bagaimana kondisi ekonomi terkini.

CNBC INDONESIA RESEARCH