Mahalnya Kopi Starbucks, Alihkan Investasi Jadi Ratusan Juta

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
10 August 2025 11:00
Starbucks. (REUTERS/Mohammad Khursheed/File Photo)
Foto: REUTERS/Mohammad Khursheed

Jakarta, CNBC Indonesia - Minum kopi bermerek dan mengkonsumsinya setiap hari memang sangat menyenangkan dan praktis. Namun, banyak tak menyadari bahwa harga minuman di coffee shop seperti Starbucks terkadang harganya berlipat-lipat dibandingkan membuat minuman kopi sendiri. Gaya hidup tersebut pun dapat dikatakan cukup boros.

Misalkan kopi hitam alias yang dikenal menu Americano di Starbucks selalu menjadi kopi pilihan favorite para pekerja dipagi hari ataupun siang hari agar dapat menyegarkan mata. Harga kopi Americano di Starbucks berkisar Rp38 ribu per gelas.

Jika seseorang mengkonsumsinya setiap hari di hari kerja maka sebulan membutuhkan budget Rp760 ribu dan setahun kerja membutuhkan budget Rp9,12 juta.

PT Map Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) adalah anggota MAP Group yang fokus utamanya pada ritel makanan dan minuman untuk merek internasional, seperti Starbucks, Burger King, Pizza Express, Krispy Kreme, Cold Stone Creamery, Godiva, Genki Sushi, dan banyak lagi.

Namun sayangnya MAPB justru masih membukukan kerugian pada Semester I 2025 sebesar Rp80,21 miliar, kerugian ini lebih tinggi dibandingkan rugi pada Semester I 2024 sebesar Rp50,11 miliar.

Penurunan pendapatan menjadi salah satu penyebab bengkaknya kerugian. Pendapatan MAPB pada Semester I 2025 hanya Rp1,52 triliun, turun dari Rp1,62 triliun pada Semester I 2024.

Namun meskipun kinerja keuangan MAPB turun, harga saham MAPB masih mencatatkan level positif di sepanjang tahun ini mencapai 49,17%.

Sementara itu masih terdapat banyak saham yang memiliki kenaikan luar biasa di sepanjang tahun ini, jika dana untuk mengkonsumsi kopi Americano Starbucks tadi bisa dialihkan ke beberapa saham bagger, maka uang tersebut justru tumbuh bukan habis untuk konsumsi.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation