Diobral Bandar, Harga Emas Akhirnya Tumbang Setelah Terbang 4 Hari

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
07 August 2025 06:35
emas gold
Foto: emas gold

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas akhirnya tumbang usai kenaikan selama 4 hari beruntun. Aksi taking profit alias ambil untung menjadi penyebab anjloknya harga emas. Kini investor fokus tertuju pada pilihan-pilihan Trump dari The Federal Reserve (The Fed).

Pada perdagangan kemarin, Rabu (6/8/2025), harga emas dunia melemah 0,33% ke  US$3.369,91per troy ons. Penurunan ini mematahkan tren penguatan emas selama empat hari beruntun dengan terbang 3,3%.

Pada perdagangan hari ini Kamis (7/8/2025) hingga pukul 06.19 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat tipis 0,015% di posisi US$3.370,4 per troy ons.

Harga emas turun pada perdagangan Rabu karena investor melakukan aksi ambil untung setelah mencapai level tertinggi hampir dua minggu pada sesi sebelumnya, sementara fokus pasar beralih ke nominasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan datang untuk jabatan di The Federal Reserve (The Fed).

"Kami melihat ini sebagai sedikit kemunduran, sedikit aksi ambil untung dari kenaikan baru-baru ini di tengah kondisi ekonomi yang lebih tenang, dan sedikit berkurangnya permintaan akan aset safe haven tersebut," ujar David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Emas mencatat kenaikan selama empat hari sebelumnya setelah data pertumbuhan lapangan kerja AS yang lebih lemah dari perkiraan pada  Jumat. Pelaku pasar kini melihat peluang penurunan suku bunga di bulan September sebesar lebih dari 87%, naik dari 63% sebelumnya.

Emas cenderung berkinerja baik selama ketidakpastian ekonomi dan kondisi suku bunga rendah semakin mendukung aset non-imbal hasil ini.

Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa ia akan menunjuk calon anggota Dewan The Fed pada akhir pekan dan telah mempersempit opsi untuk menggantikan Ketua Jerome Powell.

Selain itu, investor juga mengamati serangkaian angka ekonomi AS yang lemah cenderung menunjukkan bahwa kebijakan perdagangan pemerintahan Trump yang fluktuatif mulai membebani.

Data pada hari Selasa menunjukkan bahwa indeks manajer pembelian (PMI) dari Institute for Supply Management (ISM) turun menjadi 50,1 pada bulan Juli, di bawah perkiraan 51,5. Hal ini menandai hampir terhentinya aktivitas jasa dan memperburuk kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi AS.

Hal ini terjadi setelah laporan penggajian AS yang lemah pada hari Jumat, yang menunjukkan lebih sedikit penambahan lapangan kerja baru dan revisi yang meluas, mendorong tingkat pengangguran menjadi 4,2%.

Peluang penurunan suku bunga The Fed pada September saat ini hampir mencapai 90%, mendukung harga emas karena suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara itu, pasar mempertimbangkan keputusan Presiden AS Donald Trump tentang kekosongan jabatan di dewan Federal Reserve dengan Gubernur Adriana Kugler yang akan mengundurkan diri pada 8 Agustus.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation