
Ada Rumor Rights Issue, Saham PANI Terbang 40%. Masih Menarik?

Jakarta, CNBC Indonesia - Tak dipungkiri meskipun rumor right issue ditepis oleh manajemen, realita-nya saham emiten properti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) sudah terbang lebih dari 40% dalam sebulan.
Tepatnya sampai perdagangan Senin hari ini (4/8/2025) pukul 09.40 WIB, saham PANI bertengger di Rp15.950 per lembar. Sejak pembukaan terkontraksi sekitar 1%, tetapi dari posisi itu saham properti ini sudah melesat 43,60% dalam kurun waktu satu bulan.
Reli saham PANI ditengarai rumor right issue yang ramai diberitakan media masa akan dilaksanakan pada akhir tahun ini.
Namun, berita itu dibantah oleh manajemen. Mengutip keterbukaan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary Christy Grassela mengklarifikasi pemberitaan tersebut melalui surat jawaban tertanggal 24 Juli 2025.
"Sampai tanggal surat ini, kami tidak pernah memberikan keterangan atau tanggapan resmi baik lisan maupun tertulis kepada media termasuk bloombergtechnoz.com dan ikutin.id, maupun pihak lain yang mungkin ikut menyebarkan atau mengutip berita tersebut," seperti tertulis dalam surat jawaban PANI kepada BEI.
"Perseroan tidak pernah menyatakan rencana untuk. melakukan aksi korporasi Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau sering disebut Rights Issue," tulisnya.
Christy dalam surat tersebut menghimbau untuk publik agar berhati-hati dalam menerima informasi dan senantiasa mengecek informasi soal aksi korporasi di laman keterbukaan BEI.
"Perseroan juga menghimbau kepada publik agar berhati-hati dan senantiasa bijaksana dalam membaca, menerima, atau melihat informasi maupun berita yang dimuat di platform pemberitaan elektronik, termasuk media sosial dan platform elektronik lainnya dan sepenuhnya memperhatikan keterbukaan informasi resmi dari Perseroan yang dimuat di platform resmi seperti situs web Perseroan dan idx.co.id."
Riwayat Right Issue PANI
Secara historis, berdasarkan keterangan resmi perusahaan, PANI sudah pernah melakukan aksi penambahan modal dengan dua kali right issue dan dua kali private placement.
Right issue pertama dilakukan pada 23 Agustus 2022. Dalam aksi tersebut, perseroan menerbitkan 13,12 miliar saham baru dengan harga penawaran Rp500 per saham, sebagai bagian dari langkah awal transformasi bisnisnya di bawah kepemilikan PT Multi Artha Pratama (MAP), entitas yang terafiliasi dengan Agung Sedayu Group dan Salim Group.
Selanjutnya, PANI kembali melakukan rights issue kedua pada 6 Desember 2023. Nilai penggalangan dana meningkat signifikan menjadi Rp10,5 triliun melalui penerbitan 2,097 miliar saham baru dengan harga Rp5.000 per saham.
Setelah dua kali rights issue, PANI melanjutkan langkah ekspansifnya dengan menggelar dua kali private placement (PMTHMETD) pada Agustus 2024. Dari aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek tersebut, PANI berhasil menghimpun dana sebesar Rp6,5 triliun melalui penerbitan 1,26 miliar lembar saham baru. Dana ini digunakan untuk memperluas kepemilikan lahan di kawasan Pantai Indah Kapuk 2, dengan penambahan seluas 232 hektare.
Meskipun saat ini belum ada kepastian lagi soal penambahan modal baru, tetapi kami menilai masih ada beberapa yang menarik dari PANI. Terutama setelah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga untuk yang ketiga kali-nya pada bulan lalu, ini akan meningkatkan harapan bahwa perlahan likuiditas di pasar membaik dan bisa meningkatkan demand properti kembali.
Selain itu, yang menarik dari PANI adalah prospek pengembangan land bank yang masif dan strategis, serta pembangunan infrastruktur yang saling terhubung satu sama lain, menciptakan sebuah ekosistem kawasan terpadu.
Land Bank Masih Besar dan Belum Banyak Dikembangkan
PANI tengah menapaki jalur strategis sebagai pengembang utama dalam megaproyek kota mandiri seluas 6.000 hektare di utara Jakarta, PIK2. Kawasan ini dirancang untuk menjadi pusat pertumbuhan baru yang menyatukan hunian, bisnis, hiburan, serta infrastruktur kelas dunia dalam satu ekosistem yang terintegrasi.
Di balik proyek ambisius ini, PANI memegang peran krusial dengan cadangan lahan yang sangat besar dan potensi ekspansi jangka panjang yang menjanjikan.
Saat ini, PANI tercatat memiliki land bank seluas 1.845 hektare, menjadikannya salah satu pemilik lahan terbesar di kawasan PIK2. Dari jumlah itu, sebagian besar masih belum tergarap, membuka ruang yang sangat luas untuk pengembangan bertahap dalam beberapa dekade ke depan.
![]() Ratusan Ribu Wisatawan Serbu PIK2 di Libur Lebaran 2025 |
Dengan cadangan lahan sebesar itu, PANI memiliki fleksibilitas tinggi untuk melakukan ekspansi sesuai kebutuhan pasar dan tren pembangunan ke depan. Tapi lebih dari sekadar menguasai lahan, PANI juga menunjukkan visi yang jelas dalam membangun ekosistem kota.
Pengembangan PIK2 tak hanya berfokus pada perumahan, melainkan mencakup berbagai jenis properti yang saling melengkapi. Proyek hunian seperti Pasadena dan Permata Hijau Residence berdiri berdampingan dengan kawasan komersial seperti SOHO The Bund, Petak 9, dan Lau Pa Sat-sebuah ilustrasi nyata bagaimana PANI membangun kota yang hidup, bukan hanya tempat tinggal.
Rentang harga tanah di PIK2 cukup bervariasi, berkisar antara Rp23 juta hingga Rp80 juta per meter persegi. Ini mencerminkan strategi PANI yang menyasar berbagai segmen pasar, dari kelas menengah hingga atas, serta kalangan investor dan pelaku bisnis yang mencari potensi jangka panjang di kawasan dengan infrastruktur tumbuh pesat.
Tol Kataraja Sudah Launching
Selain itu, yang membuat kawasan ini semakin menarik bukan hanya propertinya, tetapi juga infrastruktur pendukung yang dibangun bersamaan. Salah satu yang paling krusial adalah Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg (Tol Kataraja).
Fase satu sudah dibuka pada Mei - Juni 2025, jalan tol ini mempercepat aksesdari Bandara Soekarno-Hatta ke PIK2 hanya dalam waktu tujuh menit.
PANI tentu akan merasakan manfaat langsung dari kenaikan aksesbilitas dan nilai properti di sekitar-nya.
NICE, Venue terbesar kedua di Indonesia
Selain infrastruktur transportasi, PANI juga membangun infrastruktur ekonomi berbasis event dan hiburan. Salah satu proyek andalan adalah Nusantara International Convention and Exhibition (NICE), sebuah pusat konvensi yang akan menjadi yang terbesar kedua di Indonesia dengan luas area mencapai 40 hektare.
Target operasional awalnya dimulai pada September 2025 dengan pembukaan gedung C. Diperkirakan, NICE akan menyumbang pendapatan hingga Rp307 miliar per tahun pada 2027, sekitar 5% dari total proyeksi pendapatan PANI.
Tapi, Ada Catatan Juga..
Bisnis PANI memang menarik dan punya prospek pertumbuhan jangka panjang yang baik. Namun, harga saham yang sudah naik tinggi tak dipungkiri membuat valuasi sangat mahal. Jadi sebagai investor kita juga harus bijak dalam membeli saham, akan lebih bijak kalau kita mengkombinasikan analisis teknikal guna mendapatkan harga yang lebih optimal mendapatkan return ke depan dan jangan terlalu FOMO apabila harga sudah naik tinggi.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)
