Kabar Buruk: Emas Hadapi "Tembok Tebal" Pekan Ini, Harga Susah Naik?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
04 August 2025 06:40
emas
Foto: Dok Freepik

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas akhirnya melesat signifikan pada akhir pekan lalu. Namun, lonjakan ini kemungkinan tidak akan bertahan lama.  Harga Emas diperkirakan akan datar sepanjang pekan ini.

Pada perdagangan hari ini Senin (4/8/2025) hingga pukul 06.19 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,13% ke posisi US$3.358,29 per troy ons.

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (1/7/2025), harga emas dunia melesat 2,20% di level US$3.362,51 per troy ons. Kenaikan ini menjadi kenaikan dua hari beruntun beruntun dan kembalinya emas melesat di atas 2% setelah 2 Juni 2025 yang pernah melesat hingga 2,73%.

Harga emas dunia melonjak pada awal perdagangan Jumat (2/8/2025), setelah rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) menunjukkan hasil yang jauh di bawah ekspektasi. Laporan non-farm payroll yang lemah tersebut langsung menekan dolar AS dan memicu spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) berpeluang memangkas suku bunga lebih cepat.

Kondisi ini menjadi katalis positif bagi logam mulia. Harga emas pun berhasil keluar dari fase konsolidasi dalam yang telah membatasi pergerakan dalam beberapa pekan terakhir.

"Ini jelas kabar baik bagi emas. Tekanan terhadap dolar dan naiknya ekspektasi pemangkasan suku bunga memberikan dorongan kuat. Tapi saat ini, belum terlihat momentum yang cukup untuk menembus level psikologis $3.500," ujar analis teknikal pasar Christopher Lewis, di Daily forex.com

Dia menambahkan meski telah menembus zona konsolidasi, harga emas masih berjuang menembus resistance kuat di level $3.500. Level ini dipandang sebagai "tembok besar" yang sulit dilampaui tanpa dukungan volume perdagangan yang signifikan.

Namun jika harga berhasil breakout di atas $3.500, maka pergerakan teknikal mengindikasikan potensi kenaikan tambahan hingga $300-membuka peluang menuju target berikutnya di level $3.800.

Koreksi jangka pendek tetap mungkin terjadi. Namun, koreksi tersebut justru bisa menjadi peluang akumulasi bagi investor.

Dukungan teknikal terlihat dari Exponential Moving Average (EMA) 50 hari, yang berada di kisaran $3.333 dan menawarkan penyangga penting jika harga terkoreksi.

"Para pelaku pasar saat ini lebih bersikap wait and see, mencari katalis baru yang benar-benar mampu menggerakkan pasar. Namun sejauh ini, belum ada sinyal yang cukup kuat," tambah Lewis.

Meskipun melonjak akibat data tenaga kerja, pasar emas dinilai masih berada dalam "zona musim panas" yang cenderung datar dan volatil. Minimnya volume perdagangan membuat tren jangka pendek belum terbentuk secara solid.

"Volume adalah kunci. Tanpa lonjakan partisipasi pasar, pergerakan harga kemungkinan tetap berfluktuasi di kisaran sempit seperti beberapa minggu terakhir," kata analis.

Dengan masuknya  Agustus, pelaku pasar kemungkinan akan menghadapi fase konsolidasi yang berlanjut, kecuali muncul kejutan dari data ekonomi global atau sinyal kuat dari The Fed.

Para pelaku pasar sekarang mengantisipasi dua kali pemotongan suku bunga pada akhir tahun, dimulai pada bulan September.

Awal pekan ini, bank sentral AS mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25%-4,50%, dengan Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan "kami belum membuat keputusan apa pun tentang bulan September."

"Kita berada dalam situasi di mana tekanan inflasi terus berlanjut akibat tarif dan upah, namun angka lapangan kerja mengecewakan. Jadi, dalam situasi tersebut, jika The Fed memangkas suku bunga, hal itu akan berdampak material terhadap emas secara positif," ujar Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities. 

Di sisi perdagangan, gelombang tarif terbaru Trump atas ekspor dari puluhan mitra dagang, termasuk Kanada, Brasil, India, dan Taiwan, menyebabkan pasar global anjlok karena negara-negara mendorong perundingan untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik.

Emas sebagai aset safe haven tumbuh subur di tengah gejolak ekonomi dan geopolitik.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation