
RI Kembali Dikepung Air Bah, Ini Catatan Hitam Banjir Terbesar di RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah bencana hidrometeorologi basah mendominasi pada pekan pertama Juli 2025. Kendati belum mendekati banjir terparah di Indonesia, banjir sepanjang Juli 2025 sudah membuat banyak kerusakan.
Banjir bandang melanda wilayah Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan pada 5 Juli 2025. Kerusakan mencangkup 1.295 unit rumah, dua unit tanggul sungai, dua akses jalan serta lahan pertanian warga turut terdampak dari kejadian ini.
Banjir bandang juga melanda wilayah Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, pada hari yang sama. Hujan intensitas tinggi picu meluapnya air sungai ke pemukiman warga. Lokasi terdampak yakni Kecamatan Ujung Bulu, Ujung Loe, Gantarang dan Bulukumpa. Tercatat 1950 Kepala Keluarga (KK) terdampak serta kerugian materil lainnya yakni 1.950 unit rumah, satu akses jalan, dua unit jembatan, dua tanggul turut terdampak.
Masih di Provinsi Sulawesi Selatan, banjir turut menggenang di wilayah Kabupaten Bone. Dan berdampak pada sembilan kecamatan, yakni Kecamatan Palakka, Mare, Ponre, Awangpone, Tonra, Kahu, Ulaweng, Tanete Riattang Timur dan Patimpeng. Sebanyak 500 KK dan 500 unit rumah terdampak, termasuk tiga jembatan, satu bendungan.
Terakhir, hujan deras yang melanda Jakarta pada akhir pekan lalu meninggalkan banjir di sejumlah tiitik.
Sebanyak 50 Rukun Tetangga (RT) tergenang air di wilayah Daerah Khusus Jakarta.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta hingga Minggu (6/7/2025) pukul 16.00 WIB, kondisi ini disebabkan oleh curah hujan tinggi sejak Sabtu (5/7/2025) yang memicu kenaikan tinggi muka air di sejumlah pintu air, serta dipengaruhi oleh fenomena pasang air laut di pesisir utara Jakarta.
Adapun wilayah terdampak di Jakarta Selatan mencakup 20 RT yang tersebar di Kelurahan Tanjung Barat, Pengadegan, Rawa Jati, Pejaten Timur, Kebon Baru, dan Manggarai.
![]() Sejumlah warga melintas di tengah banjir di RW 06 Jatipadang, Jakarta Selatan, (6/7/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) |
Sedangkan 30 RT lainnya berada di Jakarta Timur, meliputi Kelurahan Bidara Cina, Kampung Melayu, Bale Kambang, Cawang, dan Cililitan. Ketinggian muka air bervariasi antara 40 hingga 270 sentimeter.
Bencana banjir bandang ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Indonesia. Berdasarkan Bidang Pengelolaan Data dan Sistem Informasi (PDSI), Pusdatinkom, BNPB, bahwa dalam 10 tahun terakhir banjir terbanyak pernah terjadi pada tahun 2021 dengan 1.794 jumlah kejadian.
Meskipun pada tahun 2021 merupakan tahun dengan jumlah kejadian banjir tertinggi, akan tetapi jumlah korban meninggal paling banyak berada di tahun 2010 sebanyak 500 jiwa, dengan jumlah korban hilang terbanyak pula sebesar 173 jiwa.
Begitu juga jumlah korban terluka terbanyak mencapai 33.546 jiwa.
Namun, kondisi rumah rusak berat terbanyak terjadi pada tahun 2020 dan 2021 sejumlah masing-masing 9.463 dan 9.272 rumah. Dimana pada tahun 2021 merupakan tahun dengan jumlah kejadian banjir terbanyak.
Akibat banjir yang menerjang wilayah Indonesia, beberapa fasilitas pun ikut rusak seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan hingga umum. Dan terparah terjadi pada 2021 dimana merupakan tahun dengan jumlah kejadian banjir terbanyak.
Dengan rincian 1.125 fasilitas pendidikan rusak, 354 fasilitas kesehatan rusak, 1.169 fasilitas peribadatan rusak, dan 439 fasilitas umum rusak.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
