
Pertarungan Logam Mulia: Emas, Perak vs Paladium, Mana Paling Berkilau

Jakarta, CNBC Indonesia- Pasar logam mulia memberikan kejutan tak terduga pada tahun ini. Emas, perak dan paladium saling bersinar menjadi yang paling cemerlang sepanjang Januari-Juni tahun ini.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan fluktuasi suku bunga, empat logam bernilai tinggi emas, perak, platinum, dan paladium menampilkan kinerja yang kontras. Pertanyaannya kini bukan hanya siapa yang naik paling tinggi, tapi siapa yang paling menjanjikan ke depan?
Berdasarkan data Refinitiv hingga 1 Juli 2025 pukul 11.00 WIB, emas mencatat lonjakan paling impresif dengan return 42,32% year-to-date (YTD).
Harga emas naik dari US$2.331,7 menjadi US$3.319,81 per troy ons, dipicu kombinasi lemahnya dolar AS, ketegangan geopolitik, dan aliran dana ke aset safe haven. Investor global tampak kembali jatuh cinta pada logam kuning yang tak pernah kehilangan pamornya.
Tak jauh di belakang, platinum mencatat performa mengejutkan, naik 37,7% YTD. Dari US$977,8 menjadi US$1.346,89 logam ini diuntungkan oleh permintaan industri otomotif, khususnya dari sektor kendaraan listrik dan hydrogen fuel cell.
Meski jarang disorot seperti emas dan perak, fundamental pasarnya mulai menguat seiring gangguan pasokan dari Afrika Selatan dan pengetatan pasokan global.
Sementara itu, perak juga tampil cukup solid dengan kenaikan 22,49% YTD. Selain faktor korelasi dengan emas, logam ini mendapat dorongan dari lonjakan permintaan industri, terutama dari sektor panel surya yang kini berkembang pesat di Asia dan Eropa. Dengan harganya yang relatif lebih terjangkau, perak semakin dilirik investor ritel sebagai alternatif emas.
Sebaliknya, paladium yang dulu bersinar di era mobil berbahan bakar bensin kini kehilangan magnetnya. Harga paladium hanya naik 18,04% dari US$971,5 ke US$1.111,85 . Transisi energi dan menurunnya permintaan dari sektor otomotif konvensional membuat logam ini kurang seksi di mata investor, meskipun nilainya masih tinggi.
Melihat angka-angka tersebut, emas dan platinum mencuri perhatian pasar logam tahun ini. Emas sebagai aset lindung nilai, dan platinum sebagai "silent mover" yang didorong oleh perubahan teknologi industri. Sementara perak tetap relevan dan paladium sedang mencari panggung baru di tengah perubahan struktur permintaan global.
CNBC Indonesia Research
(emb/emb)