
Sejarah! COIN Jadi Bursa Kripto Pertama IPO di RI, Ini Prospeknya

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Tanah Air akan kedatangan anggota baru dari sektor keuangan. PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) dikabarkan akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan juga pertama dan satu-satunya Bursa Berjangka dan Bursa Aset Kripto di Indonesia yang akhirnya go public.
PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) menawarkan harga penawaran awal di kisaran Rp100 hingga Rp105 per lembar saham yang berlangsung pada 23-25 Juni 2025.
Penawaran umum dijadwalkan pada 02-07 Juli 2025. Penjatahan efek jatuh pada 7 Juli 2025. Distribusi saham berlangsung pada 8 Juli 2025. Dan perseroan akan listing pada 9 Juli 2025.
Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 22.058.824 lot, dengan persenan total saham sebanyak 15%. Potensi dana IPO sebesar Rp220,6 miliar-Rp231,6 miliar dan potensi market cap setara dengan Rp1,47 triliun-Rp1,54 triliun.
Perseroan masuk dalam papan utama dan iptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin emisi.
Penggunaan Dana IPO
Perseroan membagi dua rencana penggunaan dana IPO.
• 85% akan diberikan kepada Perusahaan Anak, yaitu CFX, dalam bentuk penyertaan modal yang akan digunakan untuk modal kerja (Operational Expenditure) atas kegiatan operasional.
• sisanya akan diberikan kepada Perusahaan Anak, yaitu ICC, dalam bentuk penyertaan modal yang akan digunakan untuk modal kerja (Operational Expenditure) atas kegiatan operasional.
Skema Kepemilikan Perseroan
![]() |
Berdasarkan prospektus IPO terdapat satu nama yang tidak asing sebagai salah satu pemilik manfaat akhir, yakni Andrew Hidayat, bersama dengan Jeth Soetoyo CEO PT Pintu Kemana Saja, Budi Mardiono (BM), dan Aaron Ang Nio.
Andrew Hidayat disebut sebagai pemilik manfaat akhir dari PT Megah Perkasa Investindo (MPI), pemegang saham pengendali COIN.
MPI merupakan anak usaha yang 99,99% sahamnya dimiliki oleh PT MMS Group Indonesia (MMSGI). Nama Andrew Hidayat tercatat menggenggam saham MMSGI sebanyak 55%.
Kabar kurang baiknya, sebelumnya Andrew Hidayat pernah terjerat kasus suap kader PDIP.
Bisnis
PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) didirikan pada 2022. Perseroan merupakan perusahaan holding yang melakukan investasi pada perusahaan anak yang bergerak dalam bidang bursa berjangka dan bursa aset kripto, yaitu PT Central Finansial X (CFX) dan jasa Kustodian Aset Kripto, yaitu PT Kustodian Koin Indonesia (ICC).
![]() |
Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan perseroan mencatatkan kinerja yang luar biasa dengan berhasil turnaround. Perseroan berhasil membalikkan kerugian menjadi laba pada laporan keuangan 2024 dengan laba bersih berjalan sebesar Rp42,97 miliar.
Laba tersebut dapat dicapai berkat peningkatan pendapatan sebesar 281.257% menjadi Rp101,29 miliar pada 2024, dari sebelumnya Rp36 juta pada 2023.
Berikut rincian pendapatan perseroan pada 2024. Terpantau perseroan baru menerima pendapatan sejak 2024 dikarenakan baru berdiri pada 2022.
![]() |
Valuasi
IPO COIN masih memiliki valuasi yang cukup murah dimana Price Book Value (PBV) berada di kisaran 0,97 hingga 1,01 yang berarti undervalued karena di bawah angka 1 hingga 1.
Akan tetapi secara Price Earning Ratio (PER) membukukan valuasi yang lebih mahal dibandingkan rata-rata industrinya di PER 22, sementara IPO COIN menawarkan PER rentan 33,6 hingga 35,3.
Track Record IPO Under Ciptadana Sekuritas Indonesia
Prospek Bisnis
![]() |
Berdasarkan Global Crypto Adoption Index 2024, sekitar 50% dari 10 negara teratas dalam jumlah pelanggan Aset Kripto, berada di wilayah Asia Tengah, Selatan, dan Oseania telah menjadi kawasan terkemuka dalam hal pertumbuhan adopsi Aset Kripto di tingkat masyarakat (grassroots crypto adoption).
Pada 2024, Indonesia yang masuk pada bagian wilayah ini naik 4 tingkat dari peringkat 7 pada 2023 ke peringkat 3 di 2024 dalam aspek jumlah pelanggan Aset Kripto yang menegaskan adanya potensi besar untuk industri kripto di Indonesia.
Per Desember 2024, jumlah investor kripto di Indonesia tercatat mencapai 22,91 juta, dengan rata-rata penambahan 400.000 pelanggan terdaftar setiap bulannya.
Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), tercatat 22,91 juta investor Aset Kripto di Indonesia pada 2024 yang meningkat sebesar 25,5% sejak 2023.
Jumlah investor Aset Kripto di Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif yang konsisten sejak 2020 yang menandakan minat publik yang semakin tinggi terhadap kripto sebagai instrumen investasi dan alternatif investasi yang menjanjikan.
![]() |
Adapula, volume transaksi kripto tertinggi terdapat pada 2021 yaitu sebanyak Rp859,400 triliun. Namun, angka tersebut menurun pada 2022 dan 2023 karena terdampak situasi geopolitik global dan terjadinya bear market kripto.
Adapun, Pasar Aset Keuangan Digital mengalami lonjakan pada 2024 dimana volume transaksi telah mencapai Rp650,61 triliun pada 2024 yang didorong oleh pemulihan harga Bitcoin menjelang akhir yang mencapai level tertinggi sepanjang masa. Hal tersebut meningkatkan minat masyarakat untuk masuk ke dalam Pasar Aset Keuangan Digital dan melakukan investasi.
![]() |
Beberapa faktor pendorong pertumbuhan yang menguntungkan untuk industri kripto di Indonesia termasuk populasi kelas menengah muda dengan angka yang besar dengan peningkatan dalam pendapatan serta aset yang dapat diinvestasikan dimana hal tersebut dapat mendorong akan peluang investasi. Terdapat antusiasme yang besar terhadap kesempatan untuk berinvestasi dalam aset kelas global yang dapat diakses oleh pengguna ritel, memberikan masyarakat jalur baru untuk pertumbuhan finansial. Selain itu, Indonesia memiliki sejarah panjang inflasi tinggi dan depresiasi mata uang, terutama dibandingkan dengan aset dan mata uang global, yang mendorong minat terhadap opsi investasi Aset Kripto yang secara global dapat lebih menjanjikan.
Lebih jauh lagi, pertumbuhan juga didukung oleh regulasi pemerintah yang relatif ramah terhadap investor dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan inovasi investasi. Pemerintah saat ini sedang melakukan upaya terkait pengembangan kerangka regulasi di Indonesia untuk Web3 yaitu generasi ketiga dari evolusi teknologi web yang dapat mencakup teknologi blockchain, Aset Kripto, non-fungible tokens (NFTs) dan memiliki sistem yang terdesentralisasi. Proses perumusan regulasi ini masih berlangsung dan berada di bawah pengawasan serta evaluasi oleh regulator Indonesia.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)