
Asia Terbelah Lawan Amerika Serikat: Filipina Terdepan, RI Kedua

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan mata uang Asia terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mayoritas menguat pada hari ini, Rabu (25/6/2025).
Dilansir dari Refinitiv, pada hari ini, Rabu (25/6/2025) per pukul 09:35, WIB pergerakan peso Filipina menjadi yang terkuat terhadap dolar AS dengan kenaikan sebesar 0,82%. Diurutan kedua ada rupiah kita yang mengalami apresiasi sebesar 0,34%, kemudian diikuti ringgit Malaysia dengan kenaikan 0,17%.
Di saat banyak mata uang negara Asia yang menguat, berbeda hal nya dengan won Korea Selatan yang justru terkoreksi sebesar 0,26% terhadap dolar AS.
Di sisi lain indeks dolar AS (DXY) terpantau menguat 0,04% ke angka 97,89. Dolar ambruk ke level terendah dalam tiga tahun.
Menurut Rully Arya Wisnubroto, selaku Head of Research & Chief Economist Mirai Asset, Dolar AS saat ini sedang dalam tren penurunan, ini dikarenakan dampak dari penurunan Fed Funds Rate (FFR), dan juga adanya ekspektasi perlambatan ekonomi AS.
Penguatan mata uang Asia pada hari ini salah satunya disebabkan oleh menurunya ketegangan di Timur Tengah setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara Israel dengan Iran pada hari selasa (24/6/2025).
Hal ini mendorong pelemahan terhadap dolar AS karena berkurangnya permintaan akan aset safe haven
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
