
The Fed Bikin Cemas, Investor Juga Dibuat Ketar-Ketir Data Ekonomi RI

Dari Amerika Serikat bursa Wall Street kembali berpesta. Indeks S&P 500 kembali mencapai rekor tertinggi baru pada perdagangan Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia.
Indeks S&P ditutup menguat 0,24% ke 6.144,15, naik 0,24% dan mencatatkan penutupan rekor kedua berturut-turut. Indeks Nasdaq terapresiasi 0,07% ke 20.056,25 sementara Dow Jones Industrial Average menguat 71,25 poin (0,16%) ke 44.627,59.
Saham Microsoft naik 1,3% setelah perusahaan meluncurkan chip komputasi kuantum pertamanya. Tesla mengalami kenaikan hampir 2%, dan Analog Devices melonjak hampir 10% setelah melaporkan hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan.
Kenaikan bursa juga ditopang oleh rencana tarif Presiden AS Donald Trump. Pada Selasa, Trump mengusulkan penerapan tarif 25% pada impor mobil, semikonduktor, dan produk farmasi, yang dapat diberlakukan mulai 2 April.
Meskipun demikian, reaksi pasar terhadap pengumuman ini relatif minim, dengan perubahan minor pada saham perusahaan otomotif, semikonduktor, dan farmasi setelah jam perdagangan.
Investor juga mempertimbangkan risalah pertemuan bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) terbaru. Risalah tersebut menunjukkan bahwa pejabat bank sentral ingin melihat kemajuan lebih lanjut dalam penurunan inflasi sebelum melakukan pemotongan suku bunga lebih jauh dan mereka juga khawatir tentang dampak tarif yang diusulkan oleh Trump.
(tsn/tsn)