
Hari Penentuan! BI Umumkan Keputusan Genting Hari Ini

Dari Amerika Serikat, bursa Wall Street berpesta pora. Indeks S&P 500 bahkan ditutup pada level tertinggi sepanjang masa Selasa waktu AS atau Rabu dini hari waktu Indonesia.
Indeks S&P ditutup menguat 0,24% ke level rekor baru di 6.129,58, setelah menyentuh rekor intraday 6.129,63.
Indeks Nasdaq ditutup naik 0,07% ke 20.041,26 sementara Dow Jones Industrial Average menguat 10 poin, atau 0,02% di 44.556,34.
Sektor energi menjadi sektor dengan kinerja terbaik di S&P 500, naik 1,9% di mana Halliburton dan Valero Energy memimpin kenaikan tersebut. Saham teknologi juga merangkak naik.
Namun demikian, penurunan sekitar 1% di sektor barang konsumen dan 1,2% di sektor layanan komunikasi memberikan tekanan pada pasar secara keseluruhan. Meta Platforms ditutup turun 2,7% dan mengakhiri rekor kenaikan 20 hari berturut-turut.
"Secara keseluruhan, pasar masih mencoba untuk keluar dari konsolidasi yang telah berlangsung sejak awal Desember," kata Chris Larkin, direktur pelaksana perdagangan dan investasi di E-Trade dari Morgan Stanley, kepada CNBC International.
"Minggu ini menandai dimulainya musim laporan laba untuk sektor ritel, tetapi berita dari Washington, terutama terkait tarif, bisa terus menjadi faktor tak terduga bagi pasar." Imbuhnya.
Secara umum, sektor industri, barang konsumen diskresioner, energi, utilitas, barang konsumen pokok, dan sektor keuangan menjadi yang paling melonjak sementara sektor teknologi menjadi yang paling menekan.
"Saya rasa orang masih mencoba untuk mencerna semua yang terjadi dengan tidak hanya tarif dan bagaimana itu dapat memengaruhi banyak hal, tetapi juga penilaian secara umum. Kami merasa pasar cukup mahal." kata Sandy Villere, manajer portofolio di Villere & Co di New Orleans, kepada Reuters.
Wall Street baru saja melewati pekan yang menguntungkan bagi indeks utama. Dow naik sekitar 0,6% minggu lalu, sementara S&P 500 naik 1,5%. Nasdaq naik 2,6%.
Sebagian besar kenaikan minggu lalu terjadi pada Kamis setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencana pemberlakuan tarif resiprokal atau tarif timbal balik.
Pelaku pasar kini menunggu rilis risalah Federal Open Market Committee (FOMC) dari bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang akan keluar Rabu waktu AS.
(tsn/tsn)