
Pasar Terancam Chaos! Trump & The Fed Bakal Kirim Badai Pekan Ini

Pada pekan ini, pasar keuangan global dunia dan Indonesia diperkirakan akan menghadapi pekan yang sangat volatile. Kebijakan perang dagang AS, pidato chairman bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell, serta data inflasi AS akan menjadi sorotan tajam.
Dari dalam negeri, laporan keuangan, penjualan motor serta isu pemangkasan anggaran masih akan menjadi penggerak pasar.
Trump Umumkan Tarif Perang Dagang
Presiden Donald Trump Jumat pekan lalu mengatakan dia berencana mengumumkan tarif timbal balik terhadap sejumlah negara pada hari ini Senin atau Selasa pekan ini (10-11/2/2025).
Pernyataan ini akan menjadi sebuah eskalasi besar dari serangannya untuk merombak dan membentuk ulang hubungan perdagangan global demi keuntungan Amerika Serikat. Jika diberlakukan maka perang dagang AS dengan sejumlah negara akan resmi dimulai.
Trump tidak menyebutkan negara mana yang akan terkena dampak, tetapi menegaskan ini akan menjadi upaya besarnya dalam menyelesaikan masalah anggaran AS.
"Saya akan mengumumkan itu, minggu depan, perdagangan timbal balik, agar kami diperlakukan setara dengan negara lain. Kami tidak ingin memperlebar defisit," tutur Trump, dikutip dari Reuters.
Trump membuat pengumuman tersebut saat pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang yang sedang berkunjung, Shigeru Ishiba. Dia mengatakan tarif mobil tetap bisa dinegoisasikan di tengah laporan bahwa Gedung Putih sedang mempertimbangkan kemungkinan pengecualian.
Trump telah lama mengeluh tentang tarif 10% Uni Eropa pada impor mobil yang jauh lebih tinggi dibandingkan tarif mobil AS yang hanya 2,5%. Dia sering menyatakan bahwa Eropa "tidak mau menerima mobil kami" tetapi mengirimkan jutaan mobil ke barat melintasi Atlantik setiap tahun.
Namun, AS menikmati tarif 25% untuk truk pick up, yang merupakan sumber keuntungan penting bagi produsen mobil Detroit seperti General Motors (GM), Ford, dan operasi Stellantis di AS.
Dalam sidang konfirmasi baru-baru ini, calon Menteri Perdagangan Trump, Howard Lutnick, menyuarakan kekhawatirannya tentang tarif tinggi India, sementara calon Wakil Perwakilan Perdagangan AS, Jamieson Greer, membahas keluhan AS tentang tarif dan hambatan perdagangan Vietnam dan Brasil.
Trump sempat mengumumkan tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko tetapi menundanya setelah reaksi negatif dari investor. Dua mitra dagang terbesar AS setuju untuk meningkatkan upaya penegakan di perbatasan, yang menjadi prioritas utama Trump.
Inflasi AS
AS akan mengumumkan data inflasi JanuariĀ pada Rabu (12/2/2024). Data ini menjadi perhatian pelaku pasar karena data ini akan berdampak pada kebijakan bank sentral AS (The Fed) dalam penentuan suku bunga acuan hingga indeks dolar AS (DXY) dan berujung pada pasar keuangan Tanah Air termasuk nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Untuk diketahui, inflasi tahunan di Amerika Serikat meningkat untuk bulan ketiga berturut-turut, mencapai 2,9% pada Desember 2024, naik dari 2,7% di November, sesuai dengan ekspektasi pasar.
Pidato Powell
Chairman The Fed Jerome Powell akan memberikan testimony tahunan yakni pernyataan penting, pidato, dan tanya jawab di depan anggota Senat Komite Perbankan, perumahan, dan urusan Urban pada hari ini, pada Selasa (11/2/2025). Powell juga akan memberikan pernyataan serupa di depan Anggota DPR Komite Jasa Keuangan pada Rabu (12/2/2025).
Pernyataan Powell ini di depan pemangku legislative AS ini adalah yang pertama di awal tahun dan sejak The Fed mulai memberi isyarat pembatasan pelonggaran.
Pernyataan Powell ini sangat ditunggu pasar karena menjadi arah bagi kebijakan The Fed ke depan.
Sebagai catatan, pernyataan Powell di depan senat AS kerap membuat pasar global babak belur.
Contohnya, Powell berbicara di depan senat AS hanya beberapa hari setelah The Fed menaikkan suku bunga acuan dengan agresif yakni sebesar 75 bps pada 16 Juni 2022.
Untuk pertama kalinya, Powell menyampaikan ada risiko resesi untuk ekonomi AS. Lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga membuat risiko resesi meningkat. Pasar dunia dan Indonesia pun langsung kebakaran.
Penjualan Ritel RI
Pada Rabu peka iniĀ (12/02/2025), BI kembali merilis data Indeks Penjualan Ritel periode Desember 2024.
Sebagai informasi, pada November 2024, penjualan ritel di Indonesia tumbuh sebesar 0,9% (year-on-year/yoy), melambat dari kenaikan 1,5% pada bulan sebelumnya. Ini merupakan pertumbuhan terlemah sejak Januari, meskipun tetap mencatat ekspansi selama tujuh bulan berturut-turut dalam perdagangan ritel.
Data ekonomi Eropa
Pada Jumat (14/02/2025), Euro Area akan merilis data pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) secara tahunan untuk kuartal IV-2024 (2nd estimation).
Sebelumnya pada 30 Januari 2025 (flash), Euro Area tercatat memiliki pertumbuhan PDB sebesar 0,9% yoy pada kuartal IV-2024, sama dengan laju pada kuartal sebelumnya tetapi di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan ekspansi sebesar 1%, menurut estimasi awal.
Berikut ini beberapa faktor yang menekan pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa, seperti resesi industri yang semakin dalam, biaya energi yang tetap tinggi, belanja konsumen dan pemerintah yang lesu, pasar tenaga kerja yang lemah, serta risiko perang dagang dengan AS yang meningkatkan kekhawatiran.
Penjualan Sepeda Motor Indonesia
Pada pekan ini, Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) akan merilis data penjualan motor di Indonesia periode Januari 2025.
Sebelumnya AISI mencatat industri roda dua berhasil menjual sebanyak 6,3 juta unit motor sepanjang 2024. Dengan demikian, AISI telah mencapai target penjualan motor yang diproyeksikan antara 6,2 juta hingga 6,5 juta unit.
Mengutip website AISI, pada bulan Desember 2024, industri sepeda motor Indonesia menjual sebanyak 403.480 unit motor atau naik dari November 2024 yang mencatatkan angka penjualan 512.942 unit.
Secara akumulasi, sepanjang Januari-Desember 2024, penjualan motor di Indonesia mencatatkan angka 6.333.310 unit. Angka itu naik dari angka penjualan motor tahun 2023 yang meraih 6.236.992 unit.
Secara komposisi, dari 6,3 juta unit motor yang terjual tahun lalu sebanyak 90,39% didominasi oleh motor jenis skutik, kemudian underbone atau motor bebek sebesar 5,40% dan motor sport sebesar 4,21%.
Sementara pada tahun 2025, penjualan motor di Indonesia diprediksi bakal menantang. Sebab akan ada sejumlah kebijakan baru terkait pajak, yakni adanya pajak tambahan alias opsen.
Menurut AISI, pasar sepeda motor tahun depan diperkirakan bakal terdampak, seperti pasar mobil, dengan tingkat penurunan hingga 20% akibat pemberlakuan opsen pajak.
Inflasi China
China pekan lalu mengumumkan laju inflasi mereka melaju ke level tercepatnya dalam lima bulan pada bulan Januari sementara deflasi harga produsen berlanjut. Kondisi ini mencerminkan pengeluaran konsumen yang beragam dan aktivitas pabrik yang lemah.
Tekanan deflasi kemungkinan akan berlanjut di China tahun ini, menurut para analis, kecuali para pembuat kebijakan dapat menghidupkan kembali permintaan domestik yang lesu, dengan tarif oleh Presiden AS Donald Trump atas barang-barang China yang menambah tekanan pada Beijing untuk memacu pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
China pada pekan lalu mengumumkan Indeks harga konsumen (CPI) naik 0,5% bulan lalu dari tahun sebelumnya, meningkat dari kenaikan 0,1% pada bulan Desember, data dari Biro Statistik Nasional menunjukkan pada hari Minggu, di atas estimasi kenaikan 0,4% dalam jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom.
Inflasi inti, tidak termasuk harga yang bergejolak untuk makanan dan bahan bakar, melaju cepat menjadi 0,6% pada bulan Januari dari 0,4% pada bulan sebelumnya.
Meningkatnya konsumsi selama liburan Festival Musim Semi adalah faktor utama yang mendorong kenaikan CPI, dan kebijakan untuk meningkatkan permintaan sosial secara keseluruhan juga telah menunjukkan efeknya
Sementara, Indeks harga produsen (PPI) China, yang mengukur harga di tingkat pabrik, turun 2,3% secara tahunan (yoy) pada periode Januari. NBS mengaitkan penurunan tersebut dengan penurunan musiman dalam aktivitas industri selama liburan Festival Musim Semi.
(saw/saw)