Integrasi Holding Ultra Mikro yang dipimpin oleh BRI, telah menyalurkan kredit dan pembiayaan kepada 50 juta nasabah UMKM. Sebanyak 36 juta di antaranya merupakan nasabah ultramikro.
Program merupakan Program Pemberdayaan Desa yang berdasarkan pada 4 (empat) pilar yaitu BUMDES, Digitalisasi, Inovasi dan Sustainability.
Program Desa BRILiaN bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul dan semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa.
UMKM yang menjadi binaan Rumah BUMN akan mendapatkan pemberdayaan yang disesuaikan dengan level entrepreneurship UMKM. Kehadiran Rumah BUMN menjadi katalisator UMKM naik kelas menuju Go Modern (perubahan pola pikir kewirausahaan), Go Digital (penggunaan sosial media), Go Online (menggunakan e-commerce) dan Go Global (siap ekspor).
Saat ini BRI memiliki 54 Rumah BUMN yang merupakan tempat pengembangan usaha bagi lebih dari 418 ribu pelaku UMKM BRI dan telah mendapatkan lebih dari 12 ribu kali pelatihan.
Klasterku Hidupku merupakan program pemberdayaan kepada klaster/kelompok usaha melalui pengembangan kelembagaan dan kolaborasi, sehingga dapat meningkatkan kelas usaha dan akses pasar lebih luas. Dari 23.243 klaster usaha binaan BRI, 1.897 telah mendapatkan pemberdayaan berupa pelatihan dan bantuan sarana prasarana produktif. •
Program ini merupakan kegiatan BRI yang bertujuan untuk membawa pelaku UMKM agar dapat naik kelas dan memperluas bisnis hingga ke pasar Internasional.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan skor ESG yang diraih BRI ada di 17,83 untuk periode September 2024. Nilai ini jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata perusahaan dalam lima tahun terakhir yakni 22,66.
Skor ESG BRI juga jauh di bawah rata-rata keseluruhan bank yang tercatat di BEI (24,34). Semakin kecil skor ESG di BEI maka semakin rendah risiko perusahaan tersebut terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola.
Skor ESG di rentang 20-30 dianggap Medium atau memiliki risiko yang rendah.
Untuk mencatat skor ESG, BEI bekerja sama dengan Morningstar Sustainalytics untuk melakukan penilaian ESG.
Sustainalytics melakukan penilaian risiko ESG menggunakan konsep dekomposisi risiko dimana perusahaan dihadapkan pada dua dimensi isu ESG yaitu exposure dan management. Exposure merupakan risiko material ESG yang dihadapi oleh perusahaan dan mempengaruhi penilaian risiko ESG. Management merupakan komitmen dan tindakan nyata perusahaan dalam menangani isu ESG melalui berbagai kebijakan dan program kerja perusahaan.
Besarnya nilai-nilai Lingkungan ESG yang diterapkan BRI inilah yang menjadi pertimbangan CNBC Indonesia menganugerahkan ESG Ratings.
ESG adalah seperangkat standar yang digunakan untuk mengukur kredibilitas lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan. ESG mengedepankan bisnis yang berkelanjutan.
CNBC Indonesia melihat BRI terus mengimplementasikan prinsip ESG dalam kebijakan perusahaan, program ataupun sumbangsih ke masyarakat melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
CNBC Indonesia memberikan rating berdasarkan tujuan yang ingin dicapai Sustainable Development Goals (SDGs). Program pembangunan berkelanjutan yang disusun negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut memuat 17 tujuan SDGs.
Dengan melihat pertimbangan tersebut, CNBC Indonesia memberikan rating A untuk skor ESG kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
CNBC Indonesia melihat Bank BRI sudah memenuhi 17 tujuan SDGs yang ingin diraih melalui sejumlah program Tanggung Jawab Sosisal Lingkungan (TJSL) maupun program perusahaan non-TJSL.
Adapun, dalam penerapan program TJSL BRI juga berpedoman pada konsep Triple Bottom Line, yaitu Pro People, Pro Planet, dan Pro Profit yang mendasari program BRI selama ini yang menyelaraskan social value dan business value perusahaan dan sejalan dengan strategi ESG BRI.
Ke-17 tujuan SDGs yang sudah dilaksanakan BRI di antaranya:
1.No poverty (tanpa kemiskinan)
BRI berperan besar dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia melalui beragam cara. Di antaranya adalah dengan menyalurkan pembiayaan dan memberdayakan UMKM.
Dengan semakin banyak UMKM yang diberi pinjaman maka semakin sedikit pula pengangguran dan semakin meningkat pula kemampuan usaha UMKM yang pada ujungnya mampu menekan kemiskinan.
Sampai September 2024, BRI telah menyalurkan kredit dan pembiayaan kepada 50 juta nasabah UMKM. Sebanyak 36 juta di antaranya merupakan nasabah ultramikro.
Kredit yang disalurkan berhasil mencapai Rp1.353,36 triliun atau tumbuh 8,21% secara year on year (yoy), dan dari total penyaluran kredit tersebut, 81,70% diantaranya atau sekitar Rp1.105,70 triliun merupakan kredit kepada segmen UMKM.
Tak hanya pembiayaan semata, BRI juga memiliki berbagai program pemberdayaan UMKM, diantaranya adalah pemberdayaan melalui program Klasterku Hidupku dan Desa BRILiaN.
 Foto: BBRI BBRI |
Pemberdayaan Klaster Usaha sendiri merupakan pemberdayaan kepada kelompok usaha yang terbentuk berdasarkan kesamaan usaha, dalam satu wilayah sehingga tercipta keakraban dan kebersamaan dalam peningkatan maupun pengembangan usaha para anggotanya.
Hingga akhir September 2024 tercatat BRI telah memiliki 33.804 klaster usaha yang tergabung dalam program Klasterku Hidupku.
Di samping itu juga ada program Desa BRILiaN yang merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa yang diinisiasi BRI sebagai bentuk agent of development dalam mengembangkan desa.
Hingga akhir September 2024 tercatat terdapat 3.957 desa yang telah mendapatkan pemberdayaan Desa BRILiaN.
2. Zero hunger (tanpa kelaparan)
BRI ikut aktif dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Hingga akhir September 2024, BRI (bank only) telah berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp199,83 triliun kepada sektor pertanian, kehutanan dan pertanian.
Langkah ini sejalan dengan visi BRI sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat sektor-sektor prioritas yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan bahwa sektor pertanian memegang peranan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
"Kami memahami bahwa sektor pertanian bukan hanya tulang punggung perekonomian nasional, tetapi juga kunci dalam memastikan ketahanan pangan bagi masyarakat. Oleh karena itu, kami terus memperluas akses pembiayaan kepada para pelaku di sektor ini, termasuk petani, UMKM, dan pelaku agribisnis lainnya," ujar Sunarso dalam keterangan resmi, Kamis (5/12/2024).
 Foto: BBRI BBRI |
Kredit yang disalurkan BRI mencakup berbagai subsektor pertanian, mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, hingga peternakan dan perikanan.
Pendekatan BRI ini tidak hanya fokus pada penyaluran dana, tetapi juga mencakup pemberdayaan petani melalui program pendampingan, pelatihan, dan digitalisasi sektor pertanian.
3. Good health and well-being (kehidupan sehat dan sejahtera)
Dalam mendukung kehidupan sehat dan sejahtera, pada sepanjang 2024 lalu, BRI melakukan beberapa program diantaranya pemeriksaan kesehatan gratis, Program BRInita (BRI Bertani di Kota), Program PNM Mekaar, dan Program penghijauan berkelanjutan
Melalui BRI Peduli, ada sebanyak 13.200 masyarakat yang tersebar di berbagai wilayah mendapatkan layanan kesehatan gratis dengan periode pelaksanaan pada 1-2 Oktober 2024.
 Foto: BBRI BBRI |
Selain itu, ada program BRInita (Bertani di Kota), yang dilaksanakan melalui aktivitas TJSL. Program ini berfokus pada pemberdayaan perempuan dengan menciptakan ekosistem urban farming yang berkelanjutan di daerah perkotaan padat penduduk.
Sebanyak sekitar 615 perempuan telah mendapatkan pelatihan lengkap mengenai pertanian perkotaan.
Selain itu, Holding Ultra Mikro juga menyediakan layanan seperti PNM Mekaar yang menawarkan pembiayaan khusus bagi kelompok perempuan.
Program ini telah memberdayakan lebih dari 15,1 juta nasabah perempuan dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals.
Dua program tersebut selain menjawab SDG 3 mengenai kehidupan sehat dan sejahtera juga mencapai tujuan SDG 5 tentang kesetaraan gender.
4. Quality education (pendidikan berkualitas)
BRI juga secara aktif mendukung upaya pemerintah dalam mendorong kemajuan bangsa dengan memberikan pendidikan berkualitas bagi masyarakat. Salah satu dukungan BRI yakni melalui Program BRI Peduli Ini Sekolahku yang turut hadir untuk meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan di Indonesia.
Program ini membantu sekolah-sekolah di pedalaman dan perbatasan, dan memperbaiki sarana prasarana fisik secara menyeluruh, sehingga dapat digunakan oleh siswa dan guru dengan layak.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa sejak 2021, program ini berjalan di 37 lokasi di seluruh Indonesia. Bantuan yang diberikan berupa pembangunan dan renovasi infrastruktur sekolah, bantuan sarana pendidikan untuk para siswa, serta sarana penunjang pendidikan untuk sekolah. Selain itu, dalam program ini BRI juga telah memberikan beasiswa kepada 800 orang.
 Foto: BBRI BBRI |
5. Gender equality (kesetaraan gender)
Tujuan ke-lima tentang kesetaraan gender ini sempat diulas pada poin nomor tiga terkait program BRInita dan PNM Mekaar yang mengkhususkan dalam aktivitas pemberdayaan perempuan.
 Foto: BBRI BBRI |
Berkat itu, BRI berhasil meraih penghargaan UN Women Indonesia Women's Empowerment Principles Awards (WEPs Awards) 2024 dalam kategori Community Engagement and Partnership.
Penghargaan ini diberikan kepada BRI sebagai pengakuan atas upayanya dalam mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
WEPs Awards, yang diluncurkan oleh UN Women pada tahun 2020, mengakui kontribusi sektor swasta dalam mendukung kesetaraan gender di tempat kerja, pasar, dan masyarakat.
Adapun, acara penganugerahan berlangsung di Hotel Shangri-La Jakarta pada 29 Oktober 2024.
6. Clean water and sanitation (air bersih dan sanitasi)
BRI memiliki beberapa program yang berkaitan dengan kebersihan air dan sanitasi.
Pada tahun lalu misalnya ada program Reverse Vending Machine (RVM) "BRI Peduli Tukar Botolmu Raih Poinmu" yang sudah diluncurkan sejak Juli 2024.
Program itu telah berhasil memberikan dampak yang signifikan terhadap pengelolaan sampah plastik. Hingga September 2024, tiga unit RVM yang ditempatkan di berbagai lokasi telah menunjukkan hasil berikut:
39.840 botol plastik atau 745,01 kilogram sampah botol plastik terkumpul.
1.289 orang masyarakat telah berpartisipasi aktif.
10.827 kali transaksi tercatat.
629,47 meter persegi lahan terselamatkan dari sampah plastik.
3.944,16 kilogram karbon berhasil dikurangi melalui pengelolaan yang lebih efisien.
Selain program RVM, BRI juga berkontribusi dalam pengelolaan sampah di ajang internasional Indonesian MotoGP di Mandalika.
Melalui program TJSL "BRI Peduli Yok Kita GAS (Gerakan Anti Sampah)", BRI melaksanakan pelatihan pengelolaan sampah yang terintegrasi dan sistematis selama acara berlangsung.
 Foto: BBRI BBRI |
Selain itu, Yayasan Baitul Maal (YBM) BRIlian menyisihkan gaji untuk kemudian disumbangkan dalam program Wash Program. Program tersebut menyediakan infrastuktur penyediaan air bersih bagi masyarakat kurang mampuserta pemberian sanitasi yang memadai pada fasilitas sosial seperti masjid/musholla.
7. Affordable and clean energy (energi bersih dan terjangkau)
Berikutnya, dalam hal mencapai tujuan energi bersih dan terjangkau. BRI turut mewujudukan dalam penyaluran pembiayaan/kredit hijau.
Hal itu tercatat dalam portofolio pembiayaan berkelanjutan yang telah mencapai Rp764,8 triliun hingga akhir triwulan III/2924. Angka ini setara dengan 61,9% dari total kredit yang disalurkan dan portofolio investasi bond BRI.
Dari nilai itu terdiri dari penyaluran kredit ke sektor sosial sebesar Rp 677,1 triliun, kemudian disusul kredit KUBL (Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan) sebesar Rp 83,3 triliun dan pembiayaan sustainability bond sebesar Rp 4,39 triliun.
Penyaluran kredit kepada KUBL utamanya terdiri dari penyaluran kredit kepada sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berwawasan lingkungan senilai Rp 55,58 triliun, transportasi hijau sebesar Rp 10,97 triliun, produk ramah lingkungan Rp 7,97 triliun dan energi terbarukan Rp 6,18 triliun.
8. Decent work and economic growth (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi)
BRI melalui penyaluran kredit UMKM secara tidak langsung ikut menciptakan pekerjaan layak bagi jutaan orang. Lebih dari 80% pinjaman BRI didominasi oleh segmen UMKM yang memiliki peran utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional serta menciptakan banyak tenaga kerja.
Tak lupa BRI berkontribusi besar terhadap negara melalui dividen ataupun sumbangan pajak. Dalam lima tahun terakhir saja (2018-2022), BRI sudah menyumbang dividen dan pajak hingga Rp140,5 triliun dalam lima tahun terakhir (tahun 2018-2022).
Sebagai catatan juga, pada 2023 Kementerian BUMN mencetak total dividen BUMN yang disetorkan ke negara mencapai Rp85,5 triliun, dan sebesar 30% diantaranya atau senilai Rp25,7 triliun merupakan kontribusi BRI.
Besaran pajak dan dividen ini akan dikembalikan negara dalam bentuk program pembangunan yang akan mendongrak ekonomi.
BRI juga menjadi sponsor utama perhelatan kompetisi sepakbola teratas di Indonesia, BRI Liga 1 musim 2023 - 2024. Kompetisi tersebut ikut mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui penjualan merchandise, tiket, penginapan, transportasi, hingga jersey.
9. Industry, innovation, and infrastructure (industri, inovasi, dan infrastruktur)
BRI menyalurkan kredit investasi dan modal kerja ke beragam sektor industri Tanah Air, mulai dari manufaktur, properti sampai infrastruktur. Salah satunya adalah industri yang sangat dibutuhkan Indonesia seperti polimer milik PT Chandra Asri.
Dari sisi inovasi dan infrastruktur penunjang internal, BRI terus melakukan inovasi dalam layanan transaksi pembayaran. Di antaranya adalah BRImo, Qlola by BRI sebagai Integrated Corporate Solution Platform, serta Gerai Senyum yang menyediakan layanan satu pintu bagi nasabah ultra mikro.
10. Reduced inequalities (kesenjangan yang berkurang)
Kesenjangan ekonomi masih terjadi di Indonesia baik karena persoalan pendidikan, akses keuangan, ataupun letak geografi. Di sinilah BRI kemudian hadir untuk mengurangi kesenjangan melalui pemberian modal, pembukaan kantor, memperluas akses pasar hingga pengetahuan.
Pada September 2024, jumlah kantor cabang BRImencapai 7.594 kantor. BRI juga hadir di daerah 3T adalah daerah yang tergolong dalam daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.
Agen laku pandai milik BRI (AgenBRILink) juga menjadi ujung tombak perusahaan untuk membuka akses keuangan seluas-luasanya di pelosok tanah air.
Hingga November 2024, AgenBRILink berhasil membukukan lebih dari 1,047 miliar transaksi, tumbuh 5,64% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau November 2023 yang mencapai 992 juta transaksi
Adapun, pencapaian ini didukung oleh peningkatan jumlah AgenBRILink yang kini mencapai 1.047.502 agen, atau naik signifikan sebesar 45,68% yoy dibandingkan tahun sebelumnya.
 Foto: BBRI BBRI |
11. Sustainable cities and communities (kota dan permukiman yang berkelanjutan)
BRI memiliki banyak program dalam mengembangkan permukiman yang berkelanjutan seperti BRI Peduli Bertani di Kota atau BRInita dan bantuan urban farming.
Program tersebut telah digalakkan di 18 kota dengan cara memberdayakan warga sekitar dalam memanfaatkan lahan untuk bertani yang bisa mendatangkan manfaat ekonomi serta menghijaukan lingkungan.
BRI juga memiliki BRI Peduli Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) serta BRI Peduli Sampah Jadi Duit untuk semakin menyadarkan warga menjaga lingkungan dengan mengelola sampah lebih baik.
12. Responsible consumption dan production (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab)
Sebagai bagian dari prinsip produksi dan konsumsi yang berkelanjutan, BRI menerbitkan Sustainability Bond pada 2019. Dana penerbitan dimanfaatkan sebanyak 31% untuk proyek ramah lingkungan dan 69% digunakan untuk proyek sosial.
Asal tahu saja, BRI telah menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap III Tahun 2024 dengan masa penawaran pada Maret 2024. Adapun nilai Obligasi sebesar Rp 2,5 triliun dibagi ke dalam tiga seri.
Sebagai pengingat, obligasi hijau tahun 2024 lalu merupakan kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya. Pada 2023, BRI menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap II Tahun 2023. Total target dana yang akan dihimpun dari penerbitan Green Bond BRI itu sebesar Rp15 triliun dan dilakukan bertahap selama 2 tahun, dari 2022 hingga 2024.
Mengacu pada data Bloomberg, BRI mampu mencatatkan posisi yang mengesankan dengan menempati peringkat 558 secara global dalam kategori penerbitan obligasi hijau di tahun 2024, dengan total emisi sebesar US$80,22 juta melalui dua kali penerbitan.
Raihan tersebut berhasil melampaui Banco Santander, salah satu bank terbesar di dunia, yang mencatatkan emisi sebesar US$77,72 juta. Selain itu, BRI juga unggul atas Deutsche Bank AG, yang memiliki emisi sebesar US$60,31 juta.
Penanganan perubahan iklim juga dilakukan secara operasional perusahaan di Menara BRILiaN. Gedung tersebut mampu menghemat pemakaian listrik hingga 19,49% diiringi tingkat penurunan emisi sebesar 19,49%.
13. Climate action (penanganan perubahan iklim)
Menyadari bahwa perubahan iklim akan berpengaruh pada keberlanjutan masa depan, BRI meneguhkan komitmen untuk berkontribusi mengurangi dampak negatifnya.
BRI telah lama ikut andil dalam penanganan perubahan iklim melalui sejumlah cara. Di antaranya adalah dengan meningkatkan penerbitan green bond, penanaman pohon, penyaluran kredit ke sektor hijau, penggunaan kendaraan operasional tenaga listrik, pemakaian panel surya, hingga penghijauan permukiman.
Salah satunya penghijauan yang dilakukan ada melalui TJSL BRI Peduli, yakni BRI Menanam-Grow & Green pohon produktif di Desa Kutuh, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Kegiatan itu sekaligus memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia yang melibatkan kelompok tani dan masyarakat lokal pada Senin (25/11/2024).
Sebanyak 5.000 bibit pohon dibagikan ke kelompok tani setempat, yang terdiri dari 1.500 bibit tanaman alpukat dan 3.500 bibit tanaman matoa.
BRI juga ikut aktif dalam bursa perdagangan karbon Tanah Air sebagai pembeli.
14. Life below water (ekosistem kelautan)
BRI telah menanam 10.000 bibit mangrove di Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi dan 500 tanaman Mangrove di Kelurahan Pulau Tidung, Kab. Kepulauan Seribu.
15. Life on land (ekosistem daratan)
BRI memiliki program BRI Peduli Grow & Green yang bertujuan memulihkan dan melestarikan ekosistem alam secara berkelanjutan.
Untuk mendukung kelestarian alam di darat, BRI telah banyak melakukan aksi seperti menanam 2.500 bibit durian di Berau, Kalimantan Timur.
BRI juga aktif
BRI juga ikut andil program dalam mengembangan permukiman yang berkelanjutan seperti BRI Peduli Bertani di Kota atau BRInita dan bantuan urban farming sebagai bagian dari upaya pelestarian ekosistem darat.
BRI juga pernah meluncurkan program "BritAma Tanam Kebaikan" di mana nasabah bisa berdonasi menanam satu pohon untuk kelestarian lingkungan dengan membuka rekening Tabungan BRI BritAma melalui Super Apps BRImo.
16. Peace, justice, and strong institutions (perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh)
BRI akttif mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif dengan menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua pihak, mulai dari akses permodalan, pemasaran, hingga akses layanan keuangan.
Dari sisi internal, prinsip keadilan dan kelembagaan yang tanggung juga diimplementasikan melalui penggunaan metode akuntansi yang sesuai dengan standar serta prinsip keadilan dan perlindungan hak yang sama bagi pemegang saham baik mayoritas maupun minoritas.
Perusahaan juga memastikan tidak adanya keterlibata politik di jajaran direksi serta tidak ada konflik kepentingan dalam pemilihan anggota direksi.
17.Partnerships for the goals (Kemitraan untuk mencapai tujuan)
Kemitraan menjadi salah satu kekuatan BRI selama 129 tahun berdiri. Perusahaan menjalin kemitraan dengan puluhan juta UMKM, pengusaha perempuan, agen laku pandai, hingga lembaga dalam mencapai tujuan di bidang ekonomi, kesejahteraan sosial, serta lingkungan hidup.
Kemitraan dengan lebih dari 50 juta UMKM mendorong pelaku UMKM naik kelas dari sisi permodalan, kapasitas, dan kapabilitas usahanya. Kemitraan diwujudkan dalam penyaluran kredit, pembinaan untuk meningkatkan kualitas produk, menyediakan ruang promosi, hingga asistensi pemasaran.
Kemitraan BRI tak hanya sampai di tingkat nasional tapi juga internasional dengan membawa UMKM binaan mereka untuk unjuk gigi di pameran dagang internasional.
Kemitraan dengan masyarakat, kelompok tani, universitas, dan lembaga swadaya masyarakat juga terus dilakukan dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca.