
Sedih! Hampir 20 Juta Lansia RI Mesti Banting Tulang Demi Uang

Jakarta, CNBC Indonesia -Angka pekerja lanjut usia (lansia) di Indonesia terus merangkak naik hingga mendekati angka 20 juta orang.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pekerja berusia 60 tahun ke atas mencapai 17,53 juta orang pada 2024. Angka ini melonjak hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2014 yang hanya mencatatkan 9,99 juta orang. Dalam kurun satu dekade, jumlah ini meningkat dengan kecepatan yang menandai dinamika baru di pasar tenaga kerja Indonesia.
Bukan rahasia lagi bahwa sebagian besar lansia di Indonesia masih harus bekerja di usia senja. Mayoritas dari mereka masih berjuang di sektor informal, dengan 85,25% pekerja lansia berada di sektor ini pada 2023. Ironisnya, sebagian besar dari mereka (sekitar 76,29%) terjebak dalam pekerjaan rentan, dan 17,65% lainnya bekerja sebagai pekerja tidak tetap. Ketergantungan pada sektor informal ini menunjukkan bahwa lansia sering kali terpinggirkan dari perlindungan kerja formal, yang biasanya menawarkan keamanan dan kesejahteraan lebih baik.
Lebih dari setengah pekerja lansia di Indonesia adalah petani, dengan persentase mencapai 52,82%. Jam kerja mereka bahkan melebihi rata-rata pekerja muda, yaitu sekitar 48 jam per minggu. Kondisi ini menggambarkan bahwa banyak lansia bekerja lebih lama dari batas jam kerja normal 40 jam seminggu. Sementara itu, rata-rata penghasilan mereka hanya Rp1,71 juta per bulan, jauh di bawah upah minimum yang ditetapkan.
Data BPS menunjukkan bahwa 55% lansia masih memegang peran sebagai kepala rumah tangga pada 2023. Ini berarti lebih dari separuh lansia bertanggung jawab atas kebutuhan keluarga mereka, baik secara ekonomi maupun pengambilan keputusan.
Sayangnya, di tengah peran besar ini, banyak dari mereka hidup di bawah garis kemiskinan. Tingkat kemiskinan lansia tercatat sebesar 10,04% pada 2023, hanya sedikit lebih rendah dari target pemerintah sebesar 10%.
Dalam empat tahun terakhir, langkah untuk mengintegrasikan pekerja lansia ke sektor formal belum menunjukkan kemajuan signifikan. Pada 2023, hanya 14,75% pekerja lansia yang berhasil masuk sektor formal. Padahal, target Strategi Nasional Kelanjutusiaan (Stranas) 2024 adalah setengah dari pekerja lansia seharusnya berada di sektor ini.
Meningkatkan kesejahteraan lansia membutuhkan pendekatan komprehensif. Di satu sisi, perlindungan di sektor informal harus diperkuat, sementara di sisi lain, akses lansia ke pekerjaan formal perlu dipermudah. Dengan populasi lansia yang terus tumbuh, langkah ini menjadi semakin mendesak untuk menjaga keseimbangan demografi dan ekonomi Indonesia.
CNBCÂ Indonesia Research
(emb/emb)