Konflik Rusia-Ukraina Memanas, Harga Batu Bara Ngegas

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
14 January 2025 07:15
Pekerja membersihkan sisa-sisa batu bara yang berada di luar kapal tongkang pada saat bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemerintah Indonesia berambisi untuk mengurangi besar-besaran konsumsi batu bara di dalam negeri, bahkan tak mustahil bila meninggalkannya sama sekali. Hal ini tak lain demi mencapai target netral karbon pada 2060 atau lebih cepat, seperti yang dikampanyekan banyak negara di dunia. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara dunia melesat setelah Ukraina menghentikan produksi tambang batu bara kokasnya di Pokrovsk karena konflik bersenjata dengan Rusia yang terus memanas.

Berdasarkan data Barchart pada perdagangan Senin (13/1/2025) harga batu bara dunia acuan Newcastle diperdagangkan di US$115,5 per ton, naik 0,43% dibandingkan posisi sebelumnya.

Ukraina telah menghentikan produksi di tambang batu bara kokasnya di Pokrovsk, yang memasok industri baja negara itu, karena pasukan Rusia yang semakin mendekat, menurut dua sumber industri yang diberitakan oleh Reuters pada hari Senin.

Fasilitas di kota Pokrovsk yang dilanda konflik ini adalah satu-satunya tambang di Ukraina yang menghasilkan batu bara kokas yang penting bagi industri baja negara tersebut. Namun, industri baja Ukraina telah menurun drastis sejak invasi Rusia pada Februari 2022.

Pasukan Rusia telah lama mendekati Pokrovsk, yang merupakan pusat logistik utama. Menurut DeepState, sebuah blog analisis militer Ukraina berbasis intelijen sumber terbuka, pasukan Moskow kini kurang dari 2 km dari salah satu poros tambang.

"Semuanya sudah berhenti bekerja sekarang," kata salah satu sumber.
"Tidak ada produksi di sana, mereka hanya bekerja di permukaan," tambah sumber lain, mencatat bahwa evakuasi sedang berlangsung.

Ukraina telah menghentikan produksi di tambang batu bara kokasnya di Pokrovsk, yang memasok industri baja negara itu, karena pasukan Rusia yang semakin mendekat, menurut dua sumber industri yang diberitakan oleh Reuters pada hari Senin.

Fasilitas di kota Pokrovsk yang dilanda konflik ini adalah satu-satunya tambang di Ukraina yang menghasilkan batu bara kokas yang penting bagi industri baja negara tersebut. Namun, industri baja Ukraina telah menurun drastis sejak invasi Rusia pada Februari 2022.

Pasukan Rusia telah lama mendekati Pokrovsk, yang merupakan pusat logistik utama. Menurut DeepState, sebuah blog analisis militer Ukraina berbasis intelijen sumber terbuka, pasukan Moskow kini kurang dari 2 km dari salah satu poros tambang.

"Semuanya sudah berhenti bekerja sekarang," kata salah satu sumber.
"Tidak ada produksi di sana, mereka hanya bekerja di permukaan," tambah sumber lain, mencatat bahwa evakuasi sedang berlangsung.

Ukraina memproduksi sekitar 3,5 juta ton kokas pada tahun 2023, seluruhnya menggunakan batu bara kokas yang ditambang di Pokrovsk, menurut asosiasi kokas nasional.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(ras/ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation