Harga Emas Bangkit dari Kubur, Pemiliknya Senyum-Senyum!

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
08 January 2025 06:31
Emas batangan. (AP Photo)
Foto: Emas batangan. (AP Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan harga emas dunia (XAU) berhasil rebound setelah dua hari terkoreksi. Indeks dolar AS (DXY) yang melandai menjadi pendorong penguatan harga emas. 

Merujuk data Refinitiv, selama dua hari pertama pekan ini, harga emas terjerembab di zona merah. Pada kemarin Selasa (7/1/2025), harga emas akhirnya ditutup menghijau, dengan penguatan 0,54% menjadi US$ 2.649,9 per troy ons. 

Sementara pada perdagangan Rabu pagi ini (8/1/2025) per pukul 06.25 WIB, harga emas masih terkontraksi tipis 0,03%. 

Penguatan harga emas seiring dengan melandainya indeks dolar AS (DXY). CNBC Indonesia memantau DXY mulai turun, meskipun tipis pada pagi ini 0,01% ke level 108. 

Tekanan the greenback yang berkurang merupakan respon dari rilis data semalam terkait pasar tenaga kerja yang masih relatif kuat. 

Laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan lowongan pekerjaan meningkat secara tak terduga pada bulan November. Data JOLTs Job Opening November yang lebih banyak bertambah 8,09 juta, dibandingkan ekspektasi sebanyak 7,7 juta.

Sejalan dengan itu, untuk Job Quits per November hasilnya lebih baik dari ekspektasi, dengan bertambah 3,06 juta, lebih sedikit dari perkiraan sebanyak 3,31 juta.

Sementara laporan terpisah, mengatakan aktivitas sektor jasa meningkat pada bulan Desember dengan ukuran yang melacak harga input melonjak ke titik tertinggi hampir dua tahun.

Tanda-tanda ketahanan ekonomi yang berkelanjutan telah mendorong kembali ekspektasi kapan bank sentral dapat memberikan penurunan suku bunga pertamanya tahun ini, hanya saja akan lebih lambat dari perkiraan sebelumnya. 

Beberapa ketidakpastian ini kemudian mendorong permintaan emas meningkatkan sebagai aset safe haven untuk lindung nilai. 

CNBC INDONESIA RESEARCH 

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation