Raksasa Teknologi AS Lebih Pilih Vietnam & Malaysia Ketimbang RI

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
07 January 2025 14:35
INFOGRAFIS, Daftar Negara yang ‘Hilang’ dari Peta Dunia
Foto: Infografis//Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) mulai menjajaki investasi di beberapa negara Asia Tenggara, di mana beberapa negara di kawasan tersebut mungkin mendapatkan investasi tersebut hingga mencapai belasan miliar dolar AS.

Dalam beberapa tahun terakhir, Asia Tenggara memang telah menjadi medan pertarungan industri teknologi bagi perusahaan teknologi raksasa dari negara Barat dan Timur.

Laporan Policy Brief ASEAN Digital Community 2040 oleh Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) 2023 menyebutkan, sekitar 80% dari 440 juta pengguna internet di Asia Tenggara telah melakukan setidaknya satu pembelian online dengan penetrasi internet sekitar 75%.

Hampir 70% pengguna internet di beberapa AMS telah melakukan setidaknya satu pembelian daring.

Ketika persaingan antara AS dan China mengenai teknologi mutakhir dan pembatasan perdagangan semakin memanas, perusahaan-perusahaan teknologi besar, bahkan yang bergerak di sektor-sektor penting seperti semikonduktor dan kendaraan listrik, berupaya memperkuat rantai pasokan dan kemampuan produksi mereka di Asia Tenggara.

Di antara para pemimpin negara di Asia Tenggara, mereka pun berjuang untuk mendapatkan bagian dampak yang lebih besar dari fenomena itu.

Adapun Malaysia, Thailand, dan Vietnam menjadi sasaran ekspansi investasi yang populer bagi perusahaan teknologi raksasa AS. Sayangnya, Indonesia hanya mendapatkan bagian yang cukup kecil dari investasi beberapa perusahaan teknologi raksasa AS tersebut.

Terkhusus Thailand dan Vietnam, kedua negara ini, belakangan, juga secara agresif merayu perusahaan semikonduktor untuk melakukan ekspansi, menawarkan insentif pajak, dan daya tarik lainnya.

Sedangkan Malaysia sudah menjadi eksportir semikonduktor terbesar keenam di dunia, dan mengemas 23% dari seluruh chip Amerika. Malaysia kini fokus industri pada pengemasan chip yang lebih kecil dan lebih mampu meningkatkan daya komputasi.

Dari nilai investasinya, beberapa perusahaan raksasa teknologi AS seperti Alphabet (Google), Apple, Amazon, Microsoft, Nvidia, Space X, dan Tesla pun cenderung beragam di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Namun lagi-lagi sayangnya, jumlah investasi di Indonesia cukup kecil. Contoh saja Nvidia yang nilai investasinya hanya mencapai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3 triliun (asumsi kurs Rp 16.000/US$). Kemudian Microsoft yang hanya mencapai US$ 1,7 miliar (Rp 27,6 triliun), dan Apple yang kini belum diketahui nasibnya

Sedangkan di Malaysia, Thailand, dan Vietnam, nilai investasnya bisa mencapai belasan dolar AS atau hingga ratusan triliun rupiah.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation