Newsletter

Sri Mulyani Umumkan Kabar Penting Hari Ini, Semoga IHSG- Rupiah Kuat

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
06 January 2025 06:00
Patung Fearless Girl menghadap Bursa Efek New York pada 2 Juli 2024, di New York. Sebagian besar saham global melemah setelah indeks acuan berakhir lebih tinggi di Wall Street. (AP Photo/Peter Morgan)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani di Konferensi Pers APBN KITA. (CNBC Indonesia/Rosseno Aji Nugroho)

Tiga indeks acuan bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kompak menghijau pada penutupan perdangangan Jumat (3/1/2025). Saham teknologi masih jadi pendorong utama penguatan.

S&P 500 (SPX) ditutup melonjak 73,92 poin atau 1,26% ke posisi 5.942,47, kemudian Dow Jones Industrial Average (DJI) melesat 339,86 poin atau 0,80% menjadi 42.732,13 dan Nasdaq Composite (IXIC) melejit 340,88 poin atau 1,7% menuju 19.621,68.

Rally pasar saham pada hari terakhir pekan lalu utamanya didorong sektor teknologi. Tercatat Saham produsen chip Nvidia melonjak 4,7%, saham Super Micro Computer, pembuat server, melesat 10,9%.

Tren kenaikan harga saham dua perusahaan tersebut masih tersengat efek investasi berkelanjutan dalam teknologi kecerdasan buatan (AI).

Microsoft juga turut memeriahkan sentimen positif dengan pengumuman rencana investasi sebesar US$ 80 miliar untuk pusat data berteknologi AI pada tahun ini.

Lalu, saham perusahaan energi seperti Constellation Energy dan Vistra juga terangkat, masing-masing menguat 4% dan 8,5%.

Pelaku pasar nampak melakukan aksi jual setelah menutup pergerakan gemilang 2024 lalu. Ini terjadi sebagai respon antisipasi terhadap ekspektasi melambatnya laju penurunan suku bunga bank sentral dan prospek kebijakan kontroversi Trump.

Di sisi ekonomi, indeks manajer pembelian (PMI) Institute for Supply Management (ISM) (USPMI=ECI), mencatat perbaikan data perbaikan dengan naik 0,9 poin menjadi 49,3. Ini menjadi yang tertinggi sejak Maret, meskipun masih di area kontraksi.

Adapun pasar kini akan mengarahkan perhatian pada pekan ini terkait data payroll yang akan menunjang keputusan The Fed dalam kebijakan moneternya. Lalu berlanjut, pada pelantikan Presiden terpilih AS, Donald Trump yang diperkirakan akan mengambil sumpah jabatan pada 20 Januari mendatang.

Halaman 3 >>

(tsn/tsn)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular