China Makin Serius Garap EBT, Harga Batu Bara 4 Hari Turun Terus!

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
05 November 2024 07:30
batu bara kapal tongkang
Foto: Detikcom

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara melemah pada penutupan kemarin Senin (4/11/2024) akibat permintaan China masih loyo seiring dengan prospek peningkatan konsumsi energi terbarukan.

Melansir data Refinitiv, pada penutupan kemarin harga batu bara acuan Newscastle tercatat berakhir di US$ 144,90 per ton, dalam sehari melemah tipis 0,03%.

Depresiasi ini menandai empat hari beruntun harga batu bara tergelincir ke zona merah.

Sejauh ini permintaan energi dari Tiongkok masih cukup lesu. Bahkan untuk energi lain seperti minyak juga mengalami hal yang sama. Hal tersebut membuat OPEC+, aliansi negara-negara utama produsen minyak memutuskan untuk menahan produksi sampai Desember 2024 untuk menyeimbangkan harga.

Selain itu, China Three Gorges Renewables Group Co. berencana membangun pusat pembangkit listrik EBT dengan investasi hingga US$10 miliar atau Rp157.27 triliun (kurs=Rp15.726,8/US$).

Hal tersebut semakin menunjukkan komitmen pindah ke energi ramah lingkungan cukup tinggi di negeri asal Panda tersebut.

China Three Gorges Renewables Group Co. berencana membangun pusat pembangkit listrik besar yang memadukan energi angin, matahari, batu bara, dan baterai di Gurun Taklamakan, menurut pengajuan perusahaan tersebut pada Rabu pekan lalu. 

Proyek tersebut akan mencakup panel surya dengan kapasitas 8,5 gigawatt, turbin angin berkapasitas 4 gigawatt, enam pembangkit listrik tenaga batu bara dengan kapasitas 660 megawatt, dan penyimpanan baterai sebesar 5 gigawatt-jam, menurut pengajuan tersebut.

Proyek ini merupakan bagian dari rencana untuk memanfaatkan lahan gurun yang tidak terpakai di China guna menghasilkan listrik bersih dan menyalurkannya melalui jalur transportasi jarak jauh ke kota-kota padat penduduk.

Perusahaan tersebut juga mengumumkan rencana untuk menginvestasikan hingga 4,7 miliar yuan atau Rp10.38 triliun(kurs=Rp2.208,48/yuan) pada proyek angin lepas pantai dengan kapasitas 400 megawatt di lepas pantai provinsi Fujian.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation