
4 Hari Makin Ambles, Harga Batu bara Dekati Level Terendah Setahun!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga acuan batu bara dunia, ICE Newscastle makin longsor. Bahkan sudah semakin menjauhi dari level US$ 120 per ton.
Merujuk data Refinitiv, harga batu bara ICE Newscastle untuk kontrak yang berakhir Februari pada perdagangan kemarin Selasa (7/1/2025) melemah 1,16% ke posisi US$ 119 per ton.
Pelemahan tersebut menandai harga baru bara sudah terjun selama empat hari beruntun. Ini membawa posisinya semakin jatuh dan menyentuh level penutupan yang sama pada 26 Januari 2024 atau sekitar setahun yang lalu.
Harga batu bara semakin ambles terjadi di tengah permintaan kuat dari China, konsumen utama energi fosil ini seiring dengan dukungan dari stimulus ekonomi.
Sayangnya, permintaan kuat tersebut terimbangi dengan pasokan yang melimpah. Alhasil harga semakin turun.
Data terbaru menunjukkan bahwa produksi batu bara Tiongkok rata-rata 14,27 juta ton per hari pada bulan November, ini merupakan tertinggi yang pernah tercatat, meningkat tajam dari 12,28 juta ton per hari dibandingkan bulan sebelumnya.
Produksi batu bara China pada 2024 diproyeksi akan memecahkan rekor lagi. Perkembangan itu terjadi karena utilitas sudah berurusan dengan persediaan batu bara yang mencapai rekor tertinggi, yang naik sebesar 12% dalam dua bulan yang berakhir pada bulan Oktober.
Sementara itu, kekhawatiran bahwa stimulus dari Beijing tidak akan dapat memicu pertumbuhan membebani konsumsi termal yang mencapai rekor tertinggi pada 2024.
Di sisi lain, prospek permintaan menghadapi tantangan oleh curah hujan yang melimpah di pusat-pusat manufaktur utama Tiongkok, yang memungkinkan tenaga hidroelektrik lebih disukai daripada tenaga batu bara.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)