
Tambang Batu Bara Terancam Tutup Akibat Konflik Rusia-Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara dunia menguat di tengah ancaman penutupan tambang batu bara besar di Ukraina setelah pasukan Rusia semakin dekat.
Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan Selasa (29/10/2024) harga batu bara acuan Newcastle naik 0,52% dari posisi sebelumnya menjadi US$145,25 per ton.
Tambang batu bara di kota Pokrovsk, Ukraina timur, yang memasok batu bara kokas penting untuk industri baja, masih beroperasi meskipun pasukan Rusia semakin mendekat, kata sumber industri pada hari Selasa.
Analis militer Ukraina menyebutkan bahwa pasukan Rusia telah bergerak hingga sekitar 7,5 km dari Pokrovsk, menekan pertahanan Ukraina yang sudah kewalahan dengan jumlah pasukan dan peralatan yang jauh lebih unggul.
Dalam 24 jam terakhir, pasukan Ukraina berhasil menahan 31 serangan Rusia di sektor Pokrovsk, menurut keterangan militer. Tambang tersebut terletak 10 km di barat kota, sebuah pusat suplai strategis, ke arah yang berlawanan dari gerak maju pasukan Rusia.
Sumber industri yang meminta tidak disebutkan namanya tidak menjelaskan kapan pemilik tambang, kelompok metalurgi Metinvest, mungkin harus menghentikan operasi dan mengevakuasi stafnya. Sebelumnya, Metinvest menyatakan prioritasnya adalah keselamatan pekerja dan mereka membantu mengevakuasi keluarga karyawan dari wilayah garis depan.
Serikat pekerja baja Ukraina mengatakan bulan ini bahwa kemungkinan penutupan tambang Pokrovsk, satu-satunya sumber batu bara kokas domestik yang penting untuk pembuatan baja, dapat menyebabkan produksi baja turun menjadi 2-3 juta ton metrik tahun depan dari 7,5 juta yang diperkirakan pada 2024.
Produsen berharap bisa menemukan sumber batu bara kokas alternatif dari wilayah lain di Ukraina jika tambang Pokrovsk jatuh ke tangan pasukan Rusia, tetapi impor hampir pasti diperlukan-yang akan meningkatkan biaya mereka.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(ras/ras)