Mpox Masih Tahap Epidemi: Apa Artinya dan Cara Mencegahnya

Revo M, CNBC Indonesia
27 August 2024 18:30
Christophe Chavilinga, 90, menderita mpox, menunggu perawatan di sebuah klinik di Munigi, Kongo timur, Jumat, 16 Agustus 2024. (AP Photo/Moses Sawasawa)
Foto: Christophe Chavilinga, 90, menderita mpox, menunggu perawatan di sebuah klinik di Munigi, Kongo timur, Jumat, 16 Agustus 2024. (AP/Moses Sawasawa)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wabah Monkeypox (Mpox) sedang menjadi perbincangan hangat di jagat sosial belakangan dan memicu kekhawatiran masyarakat.

Wabah ini dipicu oleh varian baru virus Mpox, clade 1b, yang menimbulkan kekhawatiran global karena penyebarannya yang cepat dan minimnya informasi mengenai jenis ini. Penyakit ini menyebar melalui kontak dekat, termasuk kontak seksual.

Penyebaran Mpox ini telah menyebar ke berbagai penjuru dunia selain Kongo, seperti Swedia, Thailand, Burundi, Kenya, Rwanda, Uganda, hingga Indonesia.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa Mpox yang terjadi di Indonesia memiliki tingkat kematian atau fatality rate yang rendah. Dari kasus yang ditemukan kebanyakan masuk dalam kategori 2B.

"Mpox yang di Indonesia itu varian 2B, yang di Afrika itu varian 1B. Ya itu fatality rate-nya tinggi mendekati 10%, kalau kita masih 0,1%," kata Budi Gunadi usai Rapat Terbatas terkait penyebaran Mpox di Istana Negara, Jakarta, Selasa (27/8/2024).

Kendati terlihat cukup mengkhawatirkan, namun Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO) menegaskan bahwa wabah tersebut bisa dihentikan.

Namun WHO menyampaikan dibutuhkan sekitar US$135 juta atau sekitar Rp2 triliun untuk mengatasi penyebarannya.

WHO sendiri membuat Rencana Kesiapsiagaan dan Respons Strategis WHO mencakup periode dari September 2024 hingga Februari 2025. Dana US$135 juta tercantum sebagai kebutuhan untuk melaksanakannya.

Mpox adalah epidemi

Dokter yang juga sekaligus epidemiolog, Dicky Budiman mengatakan bahwa Mpox merupakan epidemi.

"Mpox dulu endemi di Afrika (Kongo), namun sekarang sudah epidemi," papar Dicky kepada CNBC Indonesia.

Untuk diketahui, epidemi merupakan kondisi saat peningkatan kasus yang signifikan dalam satu populasi atau wilayah selama periode tertentu.

Dicky menambahkan bahwa Mpox tidak mudah, tidak cepat, dan tidak memberikan dampak signifikan bagi kesehatan. Alhasil masih cukup jauh dari istilah pandemi.

Sebagai informasi berdasarkan situs Kemenkes, endemi merupakan penyakit yang berjangkit di suatu daerah atau pada suatu golongan masyarakat.

Endemi yakni keadaan di mana kemunculan suatu penyakit yang konstan atau penyakit tersebut biasa ada pada suatu populasi dalam suatu area geografis tertentu. Contoh penyakitnya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD).

Sementara epidemi adalah  penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah yang luas dan menimbulkan banyak korban. Peningkatan angka penyakit di atas normal yang biasanya terjadi secara tiba-tiba pada populasi suatu di area geografis tertentu. Contoh penyakit yang pernah menjadi epidemi adalah virus Ebola di Republik Demokratik Kongo pada 2019, Avian Influenza/flu burung (H5N1) di Indonesia pada 2012, dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) di 2003.

Sedangkan pandemi adalah wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografis yang luas (lingkup seluruh negara atau benua), biasanya mengenai banyak orang. Contoh penyakit yang menjadi pandemi adalah Covid 19.

Mpox di Kongo Hingga Indonesia

Dikutip dari BBC, kasus Mpox telah meningkat di negara Afrika tersebut selama beberapa dekade. Angka resmi dari WHO menunjukkan bahwa tahun ini terdapat hampir 8.000 kasus di DR Congo, termasuk 384 kematian yang hampir setengahnya terjadi pada anak-anak di bawah usia 15 tahun.

Kejadian wabah di provinsi South Kivu, dekat perbatasan dengan Rwanda, Burundi, dan Uganda, menimbulkan kekhawatiran khusus. Pengujian laboratorium terhadap sampel virus dari area tersebut baru-baru ini menemukan strain Mpox baru, yang mengandung mutasi yang tampaknya membantu penyebarannya di antara manusia.

Di kota pertambangan Kamituga, di mana strain ini diperkirakan berasal di antara pekerja seks pada September 2023, kasus-kasus sedang meningkat. Mereka yang kini terinfeksi termasuk anak-anak sekolah, pekerja kesehatan yang merawat pasien Mpox, dan seluruh rumah tangga.

Strain baru ini telah terdeteksi di beberapa kota sepanjang perbatasan, termasuk Goma, yang berbatasan dengan Rwanda. WHO mengatakan bahwa ini mewakili "risiko baru penyebaran lintas batas dan internasional yang dapat berpotensi meningkatkan risiko penyakit berat."

Jumlah kasus Mpox di Indonesia mencapai 88 kasus sejak 2022 hingga 2024, periode dengan kasus terbanyak terjadi pada Oktober 2023.

Gejala Orang yang Terkena Mpox

Berdasarkan laporan "Technical Report Mpox di Indonesia Tahun 2023" yang diterbitkan Kemenkes pada 2024, gejala Mpox pada kasus konfirmasi yang paling banyak dilaporkan, antara lain lesi, diikuti oleh demam, ruam, dan limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening).

Ruam pada penderita Mpox biasanya dimulai dalam satu sampai tiga hari sejak demam. Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.

Jumlah lesi pada satu orang dapat berkisar dari beberapa saja hingga ribuan. Ruam cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki.

Gejala lainnya yakni nyeri tubuh, lemah, dan sakit kepala.

MonkeyPoxFoto: Kementerian Kesehatan
MonkeyPox

Sementara itu, durasi kesembuhan pasien Mpox bervariasi mulai dari 2-4 minggu. Periode lama sakit paling singkat adalah 14 hari dari timbulnya gejala pertama.

Untuk mencegah penularan Mpox, masyarakat diimbau untuk membatasi kontak dengan suspek atau orang yang sudah terkonfirmasi Mpox. Berikut adalah cara pencegahan penularan Mpox menurut Kemenkes:

1.Mpox juga bisa menular saat berhubungan seksual

2. Orang yang berhubungan seks dengan banyak pasangan dan berganti-ganti, berisiko tinggi tertular mpox. Kelompok risiko utama adalah laki-laki yang melakukan seks dengan sejenis

3. Jangan berhubungan seks dengan pasangan yang menunjukkan gejala mpox seperti ruam bernanah di kulit

4.Dianjurkan untuk menggunakan masker medis apabila tubuh kurang sehat

5. Jika mengalami gejalampox seperti muncul ruam bernanah, atau keropeng di kulit

6. Segera periksakan diri ke puskesmas, klinik, atau rumah sakit

7. Jangan melakukan kegiatan di luar rumah dan hindari kerumunan

Oleh karena itu, siapa pun yang memiliki gejala Mpox atau yang telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi Mpox harus menghubungi atau mengunjungi fasilitas layanan kesehatan dan meminta saran tenaga kesehatan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation