Seperti Sulap, Harga BItcoin Terbang Ratusan Juta dalam Sekejap

Revo M, CNBC Indonesia
12 August 2024 14:47
Bitcoin
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Bitcoin (BTC) menjadi perbincangan yang cukup menarik belakangan ini setelah sempat ambruk hingga di bawah level US$50.000 dan naik hingga di atas level US$60.000 dalam waktu singkat.

Dilansir dari Refinitiv, per 11 Agustus 2024, Bitcoin ditutup di angka US$58.513 dan hari ini (12/8/2024) pukul 12:58 WIB mengalami kenaikan 0,08% ke angka US$58.566.

Sebelumnya, Bitcoin sempat mengalami penurunan selama empat hari beruntun yakni sejak 2 Agustus hingga 5 Agustus 2024. Tepat pada 5 Agustus 2024, Bitcoin sempat menyentuh posisi terendahnya dalam intraday di angka US$49.445 atau terlemah sejak 11 Februari 2024.

Kemudian pada 10 Agustus 2024, Bitcoin merangkak naik dan ditutup nyaris di level US$61.000 atau hanya dalam kurun waktu lima hari, Bitcoin menguat lebih dari US$10.000 atau sekitar Rp 159,6 juta.

CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan bahwa terdapat beberapa alasan mengapa Bitcoin dapat melesat dalam waktu singkat.

"Pertama, adopsi institusional yang semakin meningkat, menurut Lookonchain, institusi memanfaatkan penurunan harga dengan buy the dip saat harga turun kemarin sebanyak 95 juta USDT digunakan untuk pembelian kripto," papar Oscar.

"Kedua, sentimen positif dari institusi keuangan besar seperti Morgan Stanley, yang baru-baru ini mengizinkan penasihat keuangannya untuk merekomendasikan dana yang diperdagangkan di bursa AS (ETF Bitcoin) kepada klien mereka. Dukungan seperti ini menambah kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang Bitcoin, menunjukkan bahwa aset ini semakin diakui oleh kalangan keuangan utama," tambah Oscar.

Di Indonesia sendiri, adopsi kripto yang terus meningkat diperkirakan juga terjadi secara global. Hal ini berujung pada semakin diterimanya Bitcoin sebagai kelas aset untuk berinvestasi.

"Kami melihat Jumlah adopsi kripto yang terus meningkat di Indonesia di angka 20,24 juta dari yang sebelumnya 19,75 juta," ujar Oscar.

Faktor-faktor seperti kebijakan moneter bank sentral, kondisi geopolitik, serta perkembangan regulasi kripto akan sangat memengaruhi pergerakan harga Bitcoin. Selain itu, semakin banyaknya perusahaan besar dan institusi keuangan yang masuk ke ruang kripto menunjukkan kepercayaan yang kuat terhadap Bitcoin sebagai aset jangka panjang, yang bisa mendukung pertumbuhannya di masa depan.

Oscar juga menegaskan bahwa ia tetap optimis terhadap prospek jangka panjang Bitcoin, mengingat fundamental yang kuat dan minat yang terus meningkat dari berbagai kalangan investor.

Namun demikian, ia juga mengingatkan bahwa tetap perlunya kewaspadaan terhadap volatilitas pasar yang tinggi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation