
10 Saham IPO Keruk Dana Jumbo Sepanjang Sejarah, BUKA hingga MTEL

Jakarta, CNBC Indonesia - Delapan emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) kurang lebih baru tiga tahun berhasil mencetak raihan dana jumbo. Deretan emiten ini semakin menambah daftar 10 emiten teratas proceed Initial Public Offering (IPO) sepanjang sejarah.
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) tercatat menjadi yang teratas dengan raihan Rp21,9 triliun, sejak melantai di bursa pada 6 Agustus 2021.
Dengan raihan dana IPO terbesar sepanjang sejarah, sampai saat ini BUKA juga masih mencatat sisa dana jumbo, hingga akhir Juni 2024 mencapai Rp11,4 triliun. Emiten e-commerce ini baru memakai 53% dari dana yang diraihnya tiga tahun silam.
Masih pada tahun yang sama, tepatnya 22 November 2021, ada anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang menaungi bisnis menara, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) juga melakukan unlock value dengan proceed IPO jumbo, mencapai 18,46 triliun. Hal ini membuatnya berada di urutan kedua teratas.
Urutan selanjutnya ditempati emiten e-commerce dan ride hailing PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang berhasil melantai di bursa pada 11 April 2012 lalu dengan raihan dana Rp13,5 triliun.
Berbeda dengan BUKA yang masih menyisakan dana banyak, GOTO malah sudah menyerap hampir 80% dana tersebut atau setara Rp10,76 triliun hingga akhir Juni 2024. Jika dihitung sisa dana IPO GOTO hanya sekitar Rp2,81 triliun saat ini.
Posisi ke-empat ditempati emiten batu bara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan raihan dana Rp12,25 triliun. Sebagai catatan, emiten ini menjadi yang tercatat IPO paling lama dibandingkan sembilan emiten lainnya, sudah dari 16 tahun silam, tepatnya 16 Juli 2008.
Urutan selanjutnya dari posisi ke-lima hingga delapan berhasil ditempati emiten yang baru melantai di bursa setahun lalu. Ada PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) dengan raihan Rp10,73 triliun, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) Rp10 triliun, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) Rp9,06 triliun, dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Rp8,74 triliun.
Berikutnya di urutan sembilan ada emiten e-commerce grup Djarum, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) dengan proceed IPO sebesar Rp8 triliun. Perlu diketahui emiten ini baru melantai di bursa sekitar dua tahun lalu, atau tepatnya pada 8 November 2022.
Terakhir, ada emiten consumer good grup Salim, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang juga sudah melantai lama di bursa, hanya berselang dua tahun dari ADRO, tepatnya 7 Oktober 2010. Emiten ini meraih dana IPO yang terbilang cukup jumbo mencapai Rp 6,29 triliun.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)