
Pemiliknya Menangis Histeris, Harga Emas Ambruk 4 Hari Beruntun!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas terus ambles dan belum juga bangkit dalam empat hari terakhir.
Merujuk Refinitiv, harga emas ditutup di posisi US$ 2.389,37 per troy ons, ambruk 0,76% pada perdagangan Selasa (6/8/2024). Ambruknya harga emas kemarin menambah catatan negatif sang logam mulia.
Harga emas ambruk sudah jatuh dalam empat hari beruntun dengan pelemahan mencapai 2,4%.
Harga emas masih melandai hari ini. Pada Rabu (7/8/2024) pukul 07.26 WIB, harga emas ada di posisi US$ 2.382,17 per troy ons atau melemah 0,30%.
Harga emas ambruk sejak pekan lalu. Emas bahkan tidak bisa menikmati berkah gonjang-ganjing bursa saham pada Senin lalu. Harga emas tetap anjlok meskipun ketidakpastian meningkat pesat di tengah penjualan saham secara besar-besaran.
Secara historis, emas biasanya melonjak begitu ketidakpastian ekonomi dan politik meningkat.
Amelia Xiao Fu, kepala pasar komoditas di BOCI, menjelaskan harga emas melemah karena dolar kembali naik.
Indeks dolar kembali menguat setelah sembat terjerembab. Indeks dolar ditutup di 102,969 pada perdagangan Selasa kemarin (6/8/2024), dari 192,689 pada Senin.
Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun juga naik menjadi 2,88% dari 3,78%.
Penguatan dolar AS dan imbal hasil US Treasury ini membuat harga emas tertekan. Kenaikan dolar membuat konversi pembelian makin mahal sehingga mengurangi minat pembeli. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury mengurangi daya pikat emas.
"Masih ada kelemahan pada emas yang terutama didorong oleh kekuatan dolar tetapi emas didukung kondisi yang relatif positif, jadi kita mungkin akan melihat aktivitas yang bergerak dalam kisaran tertentu dalam waktu dekat," kata Amelia Xiao Fu, kepada Reuters,
(mae/mae)