Harga Minyak & Emas Langsung Membara Usai Bos Hamas Tewas

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
31 July 2024 13:07
Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok militan Palestina Hamas. (Dalati Nohra/Lebanese Official Government via AP/File Foto)
Foto: Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok militan Palestina Hamas. (AP/Dalati Nohra/File Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan di Timur Tengah makin memanas setelah adanya kabar bahwa Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, dilaporkan tewas di kediamannya di Teheran, Iran, Rabu (31/7/2024). Hal ini terungkap dari pengumuman langsung kelompok penguasa Gaza Palestina itu.

Dalam pengumumannya, Hamas menyebut Haniyeh tewas setelah rumahnya diserang oleh pihak Israel. Diketahui, saat ini Hamas masih dalam perang melawan Tel Aviv setelah milisi Gaza itu menyerbu Negeri Zionis pada 7 Oktober lalu.

"Kami berduka atas kematian Haniyeh. Beliau tewas dalam serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran," ucap kelompok itu dikutip Reuters.

Pengumuman serupa juga disampaikan oleh Garda Revolusi Iran (IRG). lembaga itu mengatakan Haniyeh tewas bersama salah satu pengawalnya.

"Kediaman Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Perlawanan Islam Hamas, diserang di Teheran, dan sebagai akibat dari insiden ini, dia dan salah satu pengawalnya menjadi martir," kata sebuah pernyataan oleh situs web berita Sepah milik Korps Garda Revolusi Islam, sebagaimana dikutip AFP.

Setelah serangan ini, Hamas menyebut tidak akan tinggal diam dengan apa yang dilakukan oleh Israel terhadap Haniyeh. Anggota biro politik Hamas, Mousa Abu Marzook, melabeli aksi Tel Aviv ini sebagai aksi pengecut.

"Pembunuhan yang 'pengecut' terhadap Ismail Haniyeh tidak akan dibiarkan begitu saja," ujarnya seperti dikutip Iran News.

Haniyeh menjadi Kepala Biro Politik Hamas sejak 2017. Sebelumnya, ia sempat menjadi Kepala Hamas di Jalur Gaza serta sempat menjadi Perdana Menteri Palestina.

Ia merupakan figur tertinggi dalam kelompok Hamas. Ia diketahui sering berada di luar Gaza untuk menghindari serangan dan blokade yang dilakukan oleh Israel, sembari menjalankan komunikasi dengan beberapa mitra Hamas seperti Qatar dan Iran.

Bos Hamas Tewas, Harga Minyak Global, Emas, Dolar AS Naik

Setelah adanya kabar bahwa bos Hamas tewas, beberapa komoditas terpantau mulai mengalami kenaikan harga yang signifikan. Sejauh ini, baru harga minyak global yang mulai terbang.

Per pukul 12:30 WIB, harga minyak Brent melonjak 1,59% ke posisi US$ 79,82 per barel. Sedangkan untuk jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) melejit 1,91% menjadi US$ 76,06 per barel.

Sementara untuk emas, yang menjadi salah satu aset safe haven, terpantau menguat 0,55% ke posisi US$ 2.421,64 per troy ons, sekitar pukul 12:30 WIB. Pada perdagangan kemarin, emas ditutup melesat 1,04% di US$ 2.383,54 per troy ons. Harga emas global pun kembali ke level psikologis US$ 2.400.

Namun, dolar AS pada hari ini terpantau turun, dilihat dari indeks DXY. Indeks yang mengukur nilai dolar AS relatif terhadap enam mata uang terkuat di dunia terpantau turun 0,13% menjadi 104,24.

Sebagaimana diketahui, emas dan dolar AS termasuk aset safe haven atau aset aman yang dapat digunakan untuk melindungi nilai ketika kondisi global dilanda ketidakpastian yang cukup tinggi, sehingga keduanya cenderung bergairah, karena tengah diburu oleh masyarakat dunia.

Tetapi, emas dan dolar AS mempunyai korelasi negatif yang kuat. Artinya, pergerakan emas dan dolar AS saling berlawanan. Ketika emas bergairah atau sedang diburu oleh masyarakat, maka dolar AS cenderung menurun. Berlaku juga sebaliknya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation