Dana IPO Raksasa E-Commerce: Bukalapak Dipakai Separuh, Blibli Ludes

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
19 July 2024 12:50
Ilustrasi belanja online. (Dok. Pixabay)
Foto: Ilustrasi belanja online. (Dok. Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten teknologi termasuk ke dalam sektor ekonomi baru dan banyak di antaranya yang baru melantai di bursa kurang dari lima tahun. Dana initial public offering (IPO) pun beberapa sudah digunakan untuk ekspansi, sebagian ada yang tersisa banyak, tetapi ada juga yang sudah habis.

CNBC Indonesia merekap ada tiga emiten yang memiliki bisnis serupa di bidang e-commerce, yakni PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), dan PT Global Digital Niaga Tbk (BELI).

Berikut update terbaru dana IPO yang sudah mereka gunakan hingga akhir Juni 2024 :

BUKA : Masih Sisa Rp11,49 T

Melansir laporan keterbukaan informasi PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) hingga akhir Juni 2024, dana IPO yang tersisa masih jumbo, mencapai Rp11,49 triliun dari total yang diraup ketika melantai di bursa 2021 lalu sebanyak Rp21,3 triliun, setelah dikurangi biaya IPO. Artinya, dana IPO baru dipakai 53%nya.

BUKA hingga kini masih tercatat sebagai emiten dengan proceed IPO terbesar. Sementara dana yang terserap atau yang sudah digunakan mencapai Rp11,4 triliun

Rincian dana yang sudah terealisasi ada sebesar Rp6,4 triliun digunakan untuk modal kerja BUKA. Lalu sebesar Rp1,14 triliun digunakan sebagai modal kerja PT Buka Mitra Indonesia, dan PT Buka Usaha Indonesia sebesar Rp16,96 miliar.

Kemudian, modal kerja entitas anak PT Buka Pengadaan Indonesia sebesar Rp35,6 miliar, modal kerja Bukalapak Pte. Ltd sebesar Rp1,05 miliar, dan modal kerja entitas anak PT Five Jack sebesar Rp1,25 miliar.

Di sisi lain, untuk rencana penggunaan IPO selanjutnya, BUKA mengalokasikan Rp7,03 triliun untuk modal kerja, Rp3,19 triliun untuk Buka Mitra Indonesia, dan Rp3,19 triliun untuk Buka Usaha Indonesia. Lalu sebesar Rp213,2 miliar untuk Buka Investasi Bersama, Rp213,25 miliar untuk Buka Pengadaan Indonesia, Rp213,25 miliar untuk Bukalapak Pte. Ltd, dan Rp213,25 miliar untuk Five Jack.

Selain yang sudah disebutkan di atas, BUKA juga mengalokasikan dana IPO Rp7,03 triliun untuk pertumbuhan dan/atau pengembangan usaha dan entitas anak dan modal kerja entitas anak. Saat ini, penggunaan dana IPO untuk pos ini telah direalisasikan sebesar Rp3,89 triliun.

Sementara itu, sisa dana IPO ditempatkan pada dua deposito sebesar Rp750 miliar di PT Bank Rakyat Indonesia Tbkn(BBRI) dengan bunga 6,6% dan PT Allo Bank Indonesia sebesar Rp133,54 miliar dengan bunga 7%.

BUKA juga menempatkan dana IPO mereka pada giro di enam bank berbeda dan menempatkan pada 20 obligasi pemerintah RI berdenominasi rupiah dan dolar yang memiliki imbal hasil dari rentang 4,13% hingga 8,38% per tahun.

GOTO : Serap Hampir 80% Dana IPO

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) diketahui telah menyerap hampir 80% dana penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) yang setara Rp10,76 triliun hingga akhir Juni 2024.

Jika menghitung dari total dana yang diraup sebesar Rp13,5 triliun, maka dana saat ini masih tersisa Rp2,81 triliun.

Melansir keterbukaan informasi BEI pada Selasa, (16/7/2024), Direktur GOTO Jacky Lo mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak Rp3,67 triliun telah direalisasikan untuk modal kerja GOTO. Nilai tersebut masih di bawah target rencana untuk modal kerja sebesar Rp4,07 triliun.

"Sementara itu, GOTO telah memenuhi rencana realisasi penggunaan dana untuk penyertaan pada PT Tokopedia sebesar Rp4,07 triliun," sebagaimana dikutip dari keterbukaan informasi BEI, pada Selasa, (16/7/2024).

GOTO juga menggunakan sebanyak Rp2,46 triliun dana IPO untuk penyertaan pada PT Dompet Anak Bangsa atau Gopay. Sebelumnya, GOTO berencana untuk menggunakan dana IPO sebesar Rp3,39 triliun untuk penyertaan pada Dompet Anak Bangsa.

Kemudian, GOTO telah menggunakan Rp274,8 miliar untuk penyertaan pada Velox Digital Singapore Pte. Ltd. Sebelumnya, perusahaan ride hailing ini menargetkan penggunaan dana sebesar Rp678,7 miliar untuk aksi tersebut.

Selanjutnya, sebesar Rp273,96 miliar digunakan untuk penyertaan di Go Viet Technology Trading Joint Stock. Raihan ini masih belum mencapai target penggunaan dana sebesar Rp678,72 miliar.

Dari semua pos tersebut, hanya penyertaan pada PT Multifinance Anak Bangsa yang sama sekali belum direalisasikan. Adapun besaran sebesar Rp678,7 miliar.

BELI : Dana IPO Sudah Habis

Emiten e-commerce milik grup Djarum, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau yang kerap dikenal dengan brand blibli ini diketahui telah menghabiskan seluruh dana IPO yang diraup-nya kurang lebih dua tahun silam.

Mengutip keterbukaan informasi perusahaan hingga akhir Juni 2024, melaporkan dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum sebesar Rp 7,997 triliun telah digunakan untuk berbagai keperluan sesuai dengan rencana yang telah disampaikan.

Penggunaan dana meliputi pengembangan bisnis, pelunasan pinjaman, dan keperluan operasional lainnya yang mendukung pertumbuhan perusahaan.

Secara lebih rinci, pelunasan hutang dibayarkan ke bank BCA dan BTPN, masing-masing sebesar Rp2,75 triliun. Lalu ada penambahan modal kerja sebesar Rp1,27 triliun, dan penyertaan modal ke PT PT Global Tiket Network sebesar Rp963,40 miliar.

CNBC INDONESIA RESEARCH 

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation