Newsletter

The Fed Ragu Pangkas Suku Bunga, Pesta IHSG-Rupiah Selesai?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 03/07/2024 05:57 WIB
Foto: (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia lesu pada perdagangan kemarin, Selasa (2/7/2024). Pasar saham dan nilai tukar rupiah sama-sama berakhir di zona merah.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 0,2% ke posisi 7.125,14. Meski IHSG berakhir loyo pada , tetapi IHSG masih bertahan di level psikologis 7.100.

Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan mencapai sekitar Rp 9,8 triliun dengan volume transaksi mencapai 13 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 969.507 kali. Sebanyak 261 saham menguat, 270 saham melemah, dan 251 sisanya cenderung stagnan.

Tercatat sektor transportasi menjadi penekan terbesar IHSG di akhir perdagangan yakni mencapai 1,51%.

Saham emiten energi baru terbarukan (EBT) milik konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi penekan terbesar IHSG di akhir perdagangan yakni mencapai 10,7 indeks poin. Saham BREN pun ambruk 2,64% ke posisi Rp 10.150/unit.

Pelaku pasar saat ini sedang menanti pidato Jerome Powell dalam acara Diskusi Panel Kebijakan oleh Forum Bank Sentral Eropa (ECB) tentang Perbankan Sentral 2024 di Sintra, Portugal.

Cukup penting diperhatikan bagaimana komentar Powell terhadap kondisi ekonomi global terkini dan prospek kebijakan moneter the Fed mendatang, terutama kini memasuki semester II/2024 sudah semakin dekat dengan pemilu AS.

Investor juga menantikan rilis risalah pertemuan The Fed atau FOMC Minutes, ini patut dicermati oleh pelaku pasar lantaran akan ada pengumuman risalah the Fed yang berisi tentang gambaran ekonomi dan kebijakan moneter bank sentral AS ke depan.

Kekhawatiran pelaku pasar perihal pernyataan The Fed ini melemahkan nilai tukar rupiah. Terkhusus belakangan ini The Fed masih cenderung belum akan memangkas suku bunganya dalam waktu dekat.

Ketika suku bunga belum dipangkas, maka tekanan terhadap rupiah masih akan terus terjadi.

Koreksi saham BREN membuat IHSG merana setelah sempat menghijau meski belum mampu untuk kembali menembus level psikilogis 7.200.

BREN berbalik arah ke zona merah setelah sembilan hari beruntun bergairah, membuat pasar mematik untuk melakukan aksi profit taking.

Di lain sisi, IHSG yang juga telah menguat selama empat hari beruntun juga membuat pasar cenderung merealisasikan keuntungannya di beberapa saham.

Selain itu, sikap investor yang cenderung wait and see membuat IHSG berbalik lesu pada akhir perdagangan . Hal ini karena investor menanti pidato Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), yakni Jerome Powell.

Sementara rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,43% di angka Rp16.390/US$ pada , Selasa (2/7/2024). Depresiasi ini mematahkan tren penguatan yang terjadi tiga hari beruntun.


(ras/ras)
Pages