PKS Ikut Pilkada Jakarta 3 Kali, Hanya Menang Bersama Anies Baswedan

Jakarta, CNBC Indonesia- Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mengusung Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur Daerah Khusus Jakarta periode 2024-2029.

Pemilihan Kepala Daerah (PIlkada) DKI Jakarta akan digelar pada 27 November 2024.Pencalonan Iman disampaikan Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri dalam keterangan yang diterima CNBC Indonesia, Minggu (23/6/2024).

"Sebagai partai pemenang di Jakarta, PKS memutuskan akan memperjuangkan kader terbaiknya sebagai calon gubernur Daerah Khusus Jakarta. Kandidat yang kami usung adalah Mohamad Sohibul Iman, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Syuro PKS," ujar Mabruri.

Sohibul merupakan figur yang memiliki integritas dan kapasitas yang mumpuni. Sohibul pernah memimpin PKS sebagai presiden partai pada periode 2015-2020.

Di bawah kepemimpinannya, PKS mengalami peningkatan suara dan kursi secara signifikan dari 8,46 juta suara (6,77%) di 2014 menjadi 11,49 juta suara (8,21%) di 2019, atau meningkat dari 40 kursi di 2014 menjadi 50 kursi di 2019.

Sebelum terjun di dunia politik, Sohibul juga dikenal sebagai seorang teknokrat dan cendekiawan muslim. Ia lama berkecimpung dalam bidang teknologi di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, pernah memimpin Universitas Paramadina sebagai rektor, dan memimpin berbagai lembaga nirlaba yang fokus pada pengembangan inovasi, teknologi, dan sumber daya manusia strategis.

PKS adalah partai pemenang dalam Pemilu legislatif 2024 untuk Provinsi Jakarta dengan perolehan suara 1 .012.028 suara atau 16,68%.

Seperti diketahui, Jakarta baru menggelar Pilkada langsung sejak 2007 kemudian dilanjutkan pada 2012 dan 2017. Dalam tiga kali Pilkada sebelumnya, PKS selalu mengusung calonnya sendiri mengingat secara tradisi PKS memang kuat di Jakarta.

Pada Pilkada DKI 2007, PKS mengusung Mantan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Adang Daradjatun dan berpasangan dengan kadernya sendiri Dani Anwar.

Adang bertarung melawan Fauzi Bowo dan kalah dalam Pilkada 2007.

Pada Pilkada 2012, PKS mengusung pendiri dan kadernya sendiri yakni Hidayat Nur Wahid berpasangan dengan Didik J Rachbini. Mereka berpasangan dengan empat kandidat lain termasuk calon kuat dari PDI-P Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Berikut hasil Pileg 2024 di DKI Jakarta di mana PKS menang:

PKS maju dalam Pilkada DKI 2012 tanpa didampingi partai lain. Hal ini berbanding terbalik dengan pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono yang didukung puluhan partai mulai dari Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Damai Sejahtera Pembaharuan (PDS), Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Patriot, PKDI, RepublikaN, Partai Persatuan Daerah (PPD), Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKDI, Partai Persatuan Daerah (PPD),Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNIM), Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI),Partai Nasionalis Bung Karno (PNBK),Partai Indonesia Sejahtera (PIS), hingga Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB).

PKS mampu mengantongi 11,72% dalam Pilkada DKI 2017 dan gagal maju ke putaran II.

Pada Pilakda 2017, PKS dan Gerindra membentuk alianasi untuk mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno. Pasangan tersebut berhasil maju ke Putaran II setelah mengantongi 39,95%.

Anies- Sandiaga bahkan mampu memenangi putaran II mengalahkan petahana Ahok yang didukung PDI-P melalui persaingan sengit. Pilkada DKI 2017 diingat sebagai salah satu pilkada paling sengit sampai membuat masyarakat terpecah belah.
Kemenangan Anies-Sandiaga juga menjadi pencapaian terbesar PKS dalam Pilkada DKI setelah kalah dalam dua kali pilkada sebelumnya.

Berikut hasil Pilkada Jakarta 2007-2017: 

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]