
Sell in May and Go Away, 10 Saham Ini Harganya Hancur Lebur

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh dalam pada perdagangan sepanjang Mei 2024. Penurunan ini membuat tren Sell in May and Go Away berlanjut yang terjadi dalam lima tahun terakhir.
Pada perdagangan Jumat (31/5/2024) IHSG ditutup di 6.970,74 per saham, ambruk 3,64% secara bulanan (month-to-month).
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang tiga hari kena Auto Reject Bawah (ARB) kemudian menyeret turun IHSG dari level 7.000. Sebab BREN adalah saham yang menempati tahta tertinggi kapitalisasi pasar di bursa saham RI.
BREN yang memiliki kapitalisasi tertinggi membebani laju IHSG usai masuk ke dalam pemantauan khusus, sehingga saham BREN harus rela diperdagangkan dengan sistem Full Call Auction (FCA).
Sejak masuk perdagangan FCA, saham BREN sudah ARB tiga hari beruntun, atau turun 30% dari nilai tertingginya. Hingga akhir Mei (31/5/2024), saham BREN bertengger di Rp8.225 per lembar dan sudah kehilangan market cap lebih dari Rp400 triliun.
Di tengah tren pelemahan IHSG saham TAXI menjadi yang paling terpuruk, harganya ambruk hingga 88,89% sepanjang Mei. Disusul oleh BTEJ dan ATLA, masing-masing anjlok 77,8% dan 77,3%.
Berikut daftar 10 emiten yang harga sahamnya jatuh dalam selama Mei:
CNBC INDONESIA RESEARCH
(ras/ras)