Termasuk Ritual Jalan Kaki, Ini 5 Tradisi Merayakan Waisak di RI

Riset, CNBC Indonesia
23 May 2024 17:45
Umat Buddha mempersiapkan area yang akan digunakan untuk pemujaan di Vihara Avalokitesvara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Rabu (22/5/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Umat Buddha mempersiapkan area yang akan digunakan untuk pemujaan di Vihara Avalokitesvara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Rabu (22/5/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Waisak merupakan hari suci yang selalu diperingati oleh seluruh umat Buddha, di mana Waisak 2024 di Indonesia jatuh pada Kamis (23/5/2024) hari ini.

Hari Raya Waisak umumnya diperingati tepatnya pada waktu terang bulan atau dengan istilah lain yaitu Purnama Sidhi untuk memperingati Trisuci Waisak yakni tiga peristiwa penting, yakni kelahiran, penerangan agung, dan kematian Buddha Gautama.

Di Indonesia, perayaan Waisak dilangsungkan sesuai dengan keputusan World Fellowshift Buddhism (WFB).

Mengutip laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), umat Buddha di Indonesia menggelar tradisi Waisak yang berpusat di Candi Mendut dan Candi Borobudur sejak 1929.

Lantas apa saja tradisi perayaan Waisak yang ada di Indonesia? Berikut daftarnya:

1. Trisuci Waisak di Candi Borobudur

Rangkaian perayaan Waisak 2568 BE atau tahun 2024 dipusatkan di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Chief Marketing Officer InJourney, Maya Watono berujar bahwa perayaan Waisak yang jatuh pada masalong weekendini diyakini mampu menarik kedatangan wisatawan ke kawasan Borobudur. Sehingga, banyak persiapan yang telah pihaknya lakukan untuk menyambut perayaan ini.

"Kami juga mempersiapkan pelepasan 2.560 lampion pada detik Waisak ini bersamaan dengan tahun Waisak 2568 dan ekspektasinya ada doa bersama sekitar 8.000 umat Buddha yang akan berdoa bersama di Candi Borobudur dari atas sampai ke Marga utama Candi Borobudur," kata Maya.

2. Festival Candi Muaro Jambi

Perayaan Waisak di Jambi begitu meriah. Candi Muarojambi dipenuhi sekitar 1.000 biksu yang datang dari berbagai wilayah di Sumatera.

Puncak acara waisak sendiri diisi dengan festival pelepasan lampion sebanyak 1.000 buah. Tak hanya itu, biasanya juga akan diadakan Festival Candi Muaro Jambi yang menampilkan pertunjukan seni dan budaya khas Jambi, kompetisi sastra tradisional, berbagai pameran dan bazar kuliner.

3. Arak-arakan dari Candi Mendut

Ritual ini dilakukan oleh ribuan umat Buddha dari berbagai daerah yang berjalan menuju Candi Borobudur.

Membawa bunga sedap malam dan melantunkan bacaan Parita Parita Suci umat dan para biksu berjalan dari Candi Mendut ke Borobudur di Magelang.

Mereka juga membawa sesembahan seperti hasil bumi, api dan air suci. Sesembahan itu sebelumnya sudah disemayamkan di Candi Mendut. Sesembahan itu akan digunakan untuk perayaan Waisak di Candi Borobudur.

Arak-arakan ini bentuk meditasi berjalan atau Pradaksina dengan pikiran fokus dari Candi Mendut ke Borobudur seperti ajaran Budha. Arak-arakan juga dimeriahkan oleh pawai mobil hias.

4. Perarakan Rupang di Bekasi

Umat Buddha biasanya melaksanakan perarakan rupang sebagai rangkaian upacara perayaan detik-detik hari Waisak di Vihara Vipassana Kusalacitta, Bekasi, Jawa Barat.

5. Tradisi Tudhong

Umumnya, tradisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, di mana Thudong adalah perjalanan religi yang dilakukan untuk mengikuti jejak Sang Buddha pada zaman kehidupannya, yakni saat belum ada wihara, tempat tinggal, dan transportasi.

Sebelum hari Waisak tiba, sebanyak 44 Bhikkhu (Biksu) telah melaksanakan ritual Thudong dalam rangka merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE. Perjalanan diawali dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

Tahun ini, para biksu menjalankan ritual keagamaan tersebut dengan berjalan kaki dari Semarang hingga Candi Borobudur. Pelaksanaan Thudong pada tahun ini diikuti para Bhikku yang berasal dari Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

"Mulai jalan kaki dari Semarang. Dari Taman Mini ke Semarang naik bus. Setelah dari Candi Borobudur mereka akan langsung terbang ke Jambi," kataWakil Ketua Panitia Nasional Waisak, YM Bhikkhu Dhammavuddho Thera,Selasa (14/5/2024).

"Namun nanti di Jambi kita akan kemas dengan Waisak Festival. Mereka akan berjalan dari rumah Gubernur, kemudian ke satu Wihara, dan di sana kita akan mendapatkan sambutan dari masyarakat," jelasnya terkait rencana perjalanan di Jambi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation