
Harga Pertalite-Pertamax Vs BBM di AS, Mana Lebih Murah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan jelang masa liburan AS, Kemerdekaan AS 4 Juli, dan liburan musim panas. Diketahui harga bensin berjangka AS telah menguat 19% tahun ini. Hal tersebut akibat pemotongan produksi OPEC dan kekhawatiran perang Israel-Hamas yang dapat memicu konflik Timur Tengah yang lebih luas di kawasan sehingga mengganggu pasokan.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintahan Presiden Joe Biden akan menggelontorkan 1 juta barel Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Cadangan Minyak Strategis (Strategic Petroleum Reserve/SPR) yang tersimpan di Timur Laut negara itu. Hal ini dilakuan untuk menekan harga BBM di SPBU yang naik.
Untuk diketahui, harga bensin di rata-rata SPBU AS sekitar US$3,611 per 22 Mei 2024 atau sekitar Rp57.739 per gallon (Rp15.990/US$), dilansir dari situs AAA.
Perlu diketahui, setiap 1 gallon setara dengan 3,78 liter. Ini artinya, harga bensin dengan Research Octane Number (RON) 87 tersebut mencapai Rp15.274 per liter.
Sementara untuk harga BBM mid-grade dengan RON 89-90 atau yang setara dengan Pertalite di Indonesia, memiliki harga US$4,065 per gallon atau sekitar Rp17.195 per liter. Sedangkan Pertalite sendiri dijual di Indonesia di harga Rp10.000 per liter.
Selanjutnya untuk harga BBM Premium dengan RON 91-94 atau setara dengan Pertamax di Indonesia, memiliki harga US$4,408 per gallon atau sekitar Rp18.646 per liter. Sedangkan harga Pertamax di Jakarta dibanderol dengan harga Rp12.950 per liter.
Maka dari itu dapat dikatakan bahwa harga BBM AS cenderung lebih mahal dibandingkan harga BBM di Indonesia per liternya.
Dikutip dari Detik.com, di AS sendiri cenderung menggunakan istilah Anti Knock Index (AKI) yang merupakan penjumlahan antara RON dengan Motor Octane Number (MON) lalu dibagi dua.
Alhasil kualitas bahan bakar RON 88 di AS dapat dikatakan setara dengan RON 92.
Harga BBM AS Alami Kenaikan
Menurut asosiasi pengendara AS, AAA, harga BBM cenderung naik beberapa sen lebih tinggi dari rata-rata tahun lalu tetapi lebih rendah dari bulan lalu. Meskipun harga bensin telah turun selama sebulan terakhir, inflasi yang lebih luas masih membandel dan membuat konsumen kesal.
Jika dilihat lebih rinci, tingginya harga BBM ritel di AS cenderung terjadi di daerah bagian barat AS dan bagian timur.
Sementara harga BBM ritel di bagian tengah dan selatan, seperti Texas, Louisiana, dan Mississippi cenderung lebih rendah dibandingkan harga rata-rata nasional.
![]() Sumber: AAA |
Kendati harga minyak masih cukup tinggi yang berujung pada kenaikan harga BBM, namun Kepala Ekonom Citi Indonesia, Helmi Arman Mukhlis mengatakan bahwa permintaan minyak 2024 akan lebih rendah dibandingkan 2023.
"Demand minyak tahun ini akan lebih lambat karena faktor siklikal maupun adopsi electric vehicle secara global," ujar Helmi di acara Pemaparan Ekonomi dan Kinerja Keuangan Citi Indonesia Triwulan I-2024 pada Rabu (22/5/2024).
Helmi juga mengatakan bahwa commodity analyst Citi memproyeksikan harga minyak akan mulai turun setelah kuartal dua dan tiga 2024 jika tidak terjadi ekskalasi geopolitik.
Jika oil price melandai, maka setidaknya harga BBM di AS dapat mengalami penurunan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)