
Duh! Batu Bara Bikin Jantungan, Harganya Terjun Nyaris 3%

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara dunia jatuh dalam setelah diperkirakan permintaan batu bara dari China hanya akan meningkat sedikit atau cenderung datar pada 2024.
Permintaan dari China tersebut terhambat oleh sektor baja, properti, dan infrastruktur yang masih lesu sehingga membatasi permintaan baja hilir.
Harga batu bara Newcastle kontrak Juni pada perdagangan Kamis (9/5/2024) tercatat US$142 per ton, anjlok 2,75% dibandingkan hari sebelumnya.
Sektor properti dan infrastruktur di China masing-masing menyumbang sekitar 30% dari total baja yang dikonsumsi dalam negeri. Maka dari itu berdampak langsung pada permintaan bahan baku baja seperti batu bara.
Walaupun pasar properti sedang terpuruk selama beberapa tahun terakhir, sektor infrastruktur baru-baru ini mendapat tekanan dari pembengkakan utang pemerintah daerah.
Prospek untuk segmen-segmen ini, terutama infrastruktur, masih belum jelas pada saat pemerintah daerah berusaha keras mengendalikan beban utang mereka dengan proyek-proyek yang dialihkan ke kemitraan publik-swasta, kata seorang pedagang yang berbasis di Xiamen.
Tahun ini berbeda dengan 2022 dan 2023, di mana permintaan batubara China yang terpenuhi terus meningkat meskipun permintaan dari sektor properti dan infrastruktur menurun.
China diperkirakan akan mengonsumsi 595,64 juta metrik ton batubara pada 2024, naik 0,9% dibandingkan pada 2023, kata analis dari konsultan Tianfeng Securities yang berbasis di Wuhan.
"Pembuatan baja masih merupakan salah satu pilar perekonomian China, sehingga diperkirakan tidak akan terlalu memburuk meskipun kondisinya menurun, namun pasar jelas tidak terlalu optimis terhadap permintaan batu bara kokas hingga sisa tahun 2024," Xiamen kata pedagang berbasis.
Namun jelas bahwa tingkat pertumbuhan konsumsi batubara China yang terpenuhi telah melambat selama dua tahun terakhir.
Konsumsi batu bara China naik 2,8% dibandingkan tahun lalu pada tahun 2022, sementara itu tumbuh 4,6% pada tahun 2023, menurut analis Tianfeng.
Batu bara yang dipakai China disuplai dari berbagai sumber. Selain dari produksi dalam negeri, China juga gemar impor batu bara.
Impor batubara China diperkirakan sebagian besar berasal dari Mongolia dan Rusia pada tahun ini, melanjutkan tren yang terlihat selama beberapa tahun terakhir, kata para analis.
Australia, yang secara merupakan pemasok batu bara metan terbesar ke China, kini mengalami penurunan pangsa pasar secara drastis setelah adanya larangan informal yang menyebabkan tidak adanya impor ke China selama hampir dua tahun.
![]() Impor Batu Bara China dari Australia |
Meskipun larangan tidak resmi telah dicabut pada tahun 2023, ekspor Australia masih belum mencapai tingkat yang terlihat pada 2017, ketika China mengimpor sekitar 44 juta metrik ton batubara, menurut data S&P Global.
Ekspor batubara Australia ke China bisa berlipat ganda dari tahun lalu dan mencapai 15 juta-20 juta metrik ton pada 2024, menurut Paul Bartholomew, analis di S&P Global.
Di sisi lain, meskipun ada penerapan kembali pajak atas batubara impor, impor batubara China dari Mongolia dapat mencapai 55 juta-60 juta metrik ton pada 2024, naik dari 53,96 juta metrik ton, kata analis dari konsultan Donghai Futures yang berbasis di China.
China menerapkan kembali pajak sebesar 3% atas impor batubara, yang dapat meningkatkan biaya pengadaan batubara Mongolia sebesar Yuan 30-50/merik ton , kata analis Donghai.
Sementara itu, eksportir Rusia mungkin mengalami tekanan pada profitabilitas mereka akibat pajak, dan impor mungkin akan tetap datar pada tahun 2024 dibandingkan tahun 2023, kata para analis.
Pajak China dapat meningkatkan biaya impor batubara Rusia sebesar Yuan 80-90/mertrik ton hingga hampir mencapai titik impas, yang mungkin membatasi pertumbuhan impor, menurut analis Donghai. China diperkirakan akan mengimpor 26 juta-27 juta mt batu bara dari Rusia pada tahun 2024, dibandingkan dengan 26,64 juta metrik ton pada tahun 2023, kata para analis.
Gabungan Mongolia dan Rusia menyumbang 78% dari total impor batu bara China pada tahun 2023 sebesar 102,94 juta metrik ton, menurut data bea cukai China.
Sekitar 13% impor batu bara China pada tahun 2023 berasal dari Amerika Serikat dan Kanada, menurut data bea cukai.
Impor batubara China dari Kanada mungkin turun pada tahun 2024 dari tingkat tahun 2023 karena produksi yang lebih rendah, dengan impor diperkirakan mencapai 7,3 juta mt pada tahun 2024, menurut data dari bank investasi China Securities Co (CSC).
Impor batu bara China dari AS pada tahun 2024 akan mengalami peningkatan tajam sebesar 42% menjadi 6,15 juta mt, sebagian besar disebabkan oleh peningkatan infrastruktur dan logistik, kata CSC.
(ras/ras)