Ada Konglomerat di Balik Garangnya Timnas Indonesia U-23, Siapa Dia?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
08 May 2024 09:15
Indonesia harus gagal ke Final Piala Asia U-23 setelah ditekuk Uzbekistan dengan skor 2-0. (Dok. AFC)
Foto: Indonesia harus gagal ke Final Piala Asia U-23 setelah ditekuk Uzbekistan dengan skor 2-0. (Dok. AFC)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada sosok konglomerat di balik Timnas Indonesia U-23 yang makin garang di pentas Asia bahkan dunia. Dia adalah Hartono bersaudara, pemilik Grup Djarum.

Lewat Mola TV, Hartono berkontribusi besar untuk mencari dan mendidik bakat-bakat muda sepak bola Indonesia membentuk Garuda Select bersama PSSI. 

Selain menemukan bakat-bakat muda, program Garuda Select juga menjadi pintu untuk talenta muda berkarir di luar negeri. 

Para pemain di Garuda Select pun memiliki kesempatan untuk dilatih oleh pelatih profesional dengan standar Eropa. Dua legenda Inggris yakni Dennis Wise dan Des Walker pun masuk jajaran pelatih yang menggembleng bakat muda usia 17 tahun Indonesia tersebut.

Pelatihan dilakukan di Inggris dan juga termasuk serangkaian pertandingan melawan tim-tim usia muda di Inggris. Sehingga selain teknik dan strategi, mental para pemain Garuda Select pun ditempa. 

Program ini tentu saja bisa menjadi bekal bagi para pemain Indonesia agar tidak inferior kala bersua tim kelas top Eropa. Sehingga dapat sejajar dengan mereka.

Proses seleksi pemain Garuda Select dilakukan langsung oleh direktur Teknik Dennis Wise selaku direktur Teknik dan pelatih kepala Des Walker. Sampai saat ini program Garuda Select telah berjalan empat musim dan mampu menghasilkan talenta-talenta terbaik Indonesia. 

5 dari 23 Pemain Timnas Indonesia U-23 Jebolan Garuda Select

Sebut saja Ernando Ari, Bagas Kaffa, Komang Teguh Trisnanda, Fajar Fatur Rachman, Hokky Caraka yang menjadi penggawa Timnas U-23 di kancah Piala Asia U-23 dan selangkah lagi merebut tiket Olimpiade Paris 2024.

Kelima pemain tersebut adalah andalan pelatih Shin Tae Yong di debut Timnas Indonesia U-23 di kejuaraan akbar Asia tersebut.

Ernando Ari memiliki ketenangan dan performa gemilang Ernando Ari dalam menghalau serangan dan menjadi pemain kunci Timnas Indonesia sepanjang turnamen di Piala Asia U-23. 

Selain piawai mementahkan peluang lawan, Ernando mampu berperan sebagai sweeper-keeper yang membantu membangun serangan dari bawah.

Sepanjang turnamen, Ernando Ari telah melakukan 18 kali penyelamatan dan 9 kali kebobolan.

Selanjutnya ada Komang Teguh yang bermain sebanyak 5 kali sepanjang turnamen, 3 diantaranya masuk starting line-up

Komang Teguh berhasil menjaga pertahanan Indonesia dengan 4 kali intersepsi dan memiliki rating 71,4% tekel dan menang duel 55%.

Fajar Fatur Rachman menjadi andalan STY di sisi sayap kanan Timnas Indonesia U-23 yang bermain sebanyak 6 kali sepanjang turnamen.

Berposisi flank, Fajar diplot menjadi pemain serba bisa baik bertahan maupun menyerang. 

Sementara Hokky Caraka dan Bagas Kaffa memang minim menit bermain di turnamen ini, namun tetap menjadi andalan STY. 

Rekor Timnas U-23

Indonesia mencetak sejarah menjadi semifinalis dan menjadi peringkat empat Piala Asia U-23 2024 dengan menjadi runner up grup A meskipun merupakan tim debutan.

Keikutsertaan Indonesia di Piala Asia U-2023 2024 adalah yang pertama kali sejak turnamen tersebut digelar pada 2012. Sebelumnya, Indonesia selalu kalah di babak kualifikasi.

Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia U-23 20224 dengan menjuarai grup di babak kualifikasi yang terdiri dari Turkmenistan dan Taiwan.

Di grup Indonesia berhasil menghempaskan Australia dan Yordania. Indonesia juga mampu menghapus rekor buruk melawan Australia. Dalam pertandingan sebelumnya timnas Indonesia U-23 selalu takluk.

Indonesia secara mengejutkan mengalahkan Korea Selatan di babak perempat final melalui adu penalti. Kemenangan ini menjadi yang pertama dalam delapan pertemuan kedua tim.

Kekalahan terbesar terjadi pada Kualifikasi Olimpiade 2000 di Seoul, di mana Indonesia ditekuk dengan skor telak 0-7.

Dalam pertemuan terakhir, tepatnya pada laga persahabatan 2018 silam, Timnas Indonesia mampu memperkecil kekalahan dan bertanding sengit dengan skor 2-1 hingga peluit akhir ditiupkan.

Secara keseluruhan, timnas Indonesia U-23 selalu kalah dari timnas U-23 Korea Selatan. Indonesia juga harus kalah dengan kemasukan 24 gol.

Anak asuh STY menjadi satu-satunya tim di Piala Asia yang mampu menjebol gawang Tim Ginseng. Tim sekelas Jepang, Uni Emirat Arab, hingga China bahkan gagal memasukkan gawang ke jala Jong boem Baek.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(ras/ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation