
Permintaan Apartemen Hingga Kondominium di Jakarta Mandeg

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang kuartal I-2024, hunian di Jakarta cenderung stabil-naik. Hal ini dapat terlihat dari permintaan yang variatif, artinya ada yang mengalami kenaikan namun ada yang mengalami penurunan.
Berdasarkan laporan dari Cushman & Wakefield, terdapat lima aktivitas ekonomi real estat komersial, yaitu perkantoran Central Business District (CBD), ritel, kondiminium, apartemen, dan industrial.
Selama kuartal I-2024, dalam kategori perkantoran CBD, terlihat tidak ada proyek baru yang masuk ke pasar karena proyek-proyek yang ada saat ini berada dalam tahap penyelesaian pembangunan.
Sementara tingkat permintaan hunian mengalami peningkatan rata-rata pada akhir Maret 2024 sebesar 2,7% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 73,5%.
Harga sewa pun naik sebesar 4,5% (yoy) di tengah pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Lebih lanjut, service charge terus meningkat sebesar 2,2% (yoy), berada pada Rp93.400/m2/bulan.
Dari sisi ritel, pertumbuhan permintaan terjadi sebesar 2,9% (yoy), meningkatkan total permintaan kumulatif menjadi 3.702.900 m2. Tingkat hunian rata-rata berada pada 79,1% (2,5% YoY dan 0,7% quarter on quarter/qoq).
Lebih banyaknya international brand, seperti Goldfield & Banks di Plaza Indonesia, ALO di Senayan City, Ebiga Jjamppong di Lippo Mall Puri, dan Cat & the Fiddle serta Tanyu Grilled Fish di Mall of Indonesia, semakin memeriahkan momen Ramadhan 2024.
Alhasil, terjadi sedikit peningkatan dalam biaya layanan rata-rata sebesar 2,9% yoy atau 0,8% qoq, berada pada Rp 195.900/m2/bln.
Begitu juga dengan sektor kondominium yang cenderung stabil dengan tidak adanya proyek baru yang diluncurkan.
Pasar kondominium di Jabodetabek tetap pada laju yang lambat, yang pada tingkat tertentu dipengaruhi oleh proses pemilihan umum dan presiden. Tidak ada proyek baru yang diluncurkan selama kuartal ulasan, hanya satu proyek yang selesai yaitu Cleon Mansion di Jakarta Garden City, Jakarta Timur.
Tingkat penjualan kondominium juga relatif stabil sebesar 93,8%, menunjukkan sedikit peningkatan tahunan sebesar 0,6%.
Kendati demikian, terdapat sedikit kenaikan dari sisi pertumbuhan harga rata-rata kondominium yang moderat, dengan peningkatan sebesar 0,6% qoq dan 2,3% yoy, mencapai Rp48.500.000/m2.
Daerah CBD mencatat peningkatan sebesar 2,4% yoy, sementara lokasi utama mengalami lonjakan sebesar 1,2% yoy. Sementara itu, dibandingkan dengan daerah lain, area sekunder menunjukkan pertumbuhan yang lebih mencolok, dengan harga naik sebesar 3,9% yoy dan 0,9% qoq.
Sementara dari sisi apartemen sewa cukup berbeda dibandingkan ketiga sektor yang sebelumnya.
Permintaan apartemen sewa memang mengalami sedikit peningkatan tingkat hunian sebesar 1,4% qoq atau 4,4% yoy selama kuartal I-2024 dengan meningkatnya permintaan baru untuk penginapan jangka panjang. Namun service apartment mengalami penurunan permintaan penginapan jangka pendek setelah periode liburan pada kuartal IV- 2023 dengan tingkat hunian mencapai 62,6%, mencerminkan penurunan -2,8% qoq atau -0,4% yoy dalam tingkat hunian.
Sektor terakhir yaitu industrial yang secara pasokan mengalami penambahan baru yakni perluasan Jababeka 9 menambahkan 60 hektar lahan industri ke pasokan lahan industri di wilayah Jabodetabek selama kuartal pertama tahun 2024.
Alhasil, selama kuartal ulasan, diperkirakan terdapat penambahan ruang gudang baru seluas 95.000 m2, sehingga total pasokan gudang yang disewakan di Jabodetabek menjadi 2,76 juta m2, dengan permintaan terutama berasal dari sektor logistik
Sedangkan dari sisi permintaan, tingkat hunian rata-rata gudang yang disewakan di wilayah Jabodetabek mengalami peningkatan sedikit, mencapai 86,3%. Hal ini menunjukkan kenaikan sebesar 0,3% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Begitu pula secara harga yang turut mengalami peningkatan secara moderat.
Untuk diketahui, rata-rata harga tanah industri berada di Rp2.749.000/m2 selama kuartal ulasan, menandai kenaikan per kuartal yang moderat sebesar 2,35% dan pertumbuhan tahunan sebesar 4,6%.
Bahkan, kecenderungan kenaikan harga ini akan terus terjadi mengingat keterbatasan ketersediaan lahan di area yang menguntungkan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)