IHSG Mendadak Lompat, Simak Analisis Bursa Saham Kamis (2/5/2024)

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
01 May 2024 21:20
PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) yang merupakan emiten Grup Bakrie, PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD), emiten sektor teknologi PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK) dan PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX).
Foto: (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejauh ini menunjukkan gerak yang bikin semringah diikuti akumulasi asing dengan nilai cukup bagus. Namun, secara teknikal ada risiko gap up yang bisa menarik koreksi.

IHSG menguat 1,1 persen pada penutupan perdagangan Selasa (30/4/2024)

Pergerakan secara teknikal dengan basis waktu harian, IHSG berhasil breakout dari tren turun jangka pendeknya berdasarkan tren line dan menembus garis rata-rata selama 50 hari dan 100 hari atau Moving Average/MA 50 dan 100.

Resistance atau penguatan terdekat yang bisa teruji di 7286,10, ini diambil berdasarkan high candle 1 April 2024.

Namun, ada gap up yang terbentuk pada candle IHSG kemarin, Selasa (30/4/2024). Jika gap up tertutup ada risiko IHSG akan terkoreksi dulu menuju 7153,11. Posisi ini bisa dibilang menjadi support terdekat.

IHSG dalam basis waktu harianFoto: Tradingview
IHSG dalam basis waktu harian

Berbicara sentimen, ada beberapa hal yang bisa menjadi downside maupun upside untuk pergerakan IHSG besok, Kamis (2/5/2024) :

1. Penantian Sabda The Fed

Para pelaku pasar sedang menunggu keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) pada Kamis (2/5/2024) dini hari waktu Indonesia. Selain keputusan suku bunganya, pasar juga menunggu update kebijakan The Fed yang akan diambil The Fed ke depannya.

Keputusan The Fed menjadi salah satu kabar paling ditunggu pelaku pasar keuangan di seluruh dunia mengingat besarnya dampak serta pengaruh mereka. The Fed adalah lambang supremasi AS di bidang ekonomi karena memegang kuasa sepenuhnya atas penerbitan dolar AS.

Pelaku pasar tampak sudah sepakat jika The Fed akan menahan suku bunga pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Bahkan pada beberapa kesempatan sebelumnya, pejabat The Fed termasuk Chairman The Fed Jerome Powell mengindikasikan pemangkasan masih lama. Pasalnya, inflasi AS masih kencang.

2. Inflasi RI Periode April 2024

Pada hari yang sama, pada siang hari sekitar pukul 11.00 WIB, Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia akan menyampaikan laporan terkait pergerakan inflasi sepanjang April 2024.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 10 institusi memperkirakan inflasi April 2024 akan mencapai 0,33% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm). Hasil polling juga memperkirakan inflasi (year on year/yoy) akan berada di angka 3,08% pada April. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan Maret 2024.

Sebagai catatan, inflasi pada Maret 2024 tercatat 3,05% (yoy) dan 0,52% (mtm) sementara inflasi inti mencapai 1,77% (yoy).

3. Neraca Dagang dan Data Tenaga Kerja AS

Selanjutnya, pada malam hari akan ada data lagi dari negeri Paman Sam, terkait neraca dagang dan update pasar tenaga kerja untuk data klaim pengangguran.

Neraca dagang AS diperkirakan masih akan terkontraksi, dari -US$ 68,9 miliar pada Maret menjadi -US$ 69,1 miliar, menurut data Trading Economics. Data ini cukup penting diperhatikan lantaran AS menjadi negara kedua partner dagang RI terbesar setelah China.

Berikutnya, untuk update pasar tenaga kerja dari klaim pengangguran mingguan yang berakhir pada 27 April 2024 diperkirakan bisa meningkat ke 212.000, dibandingkan pekan sebelumnya di 207.000.

Sejumlah sentimen tersebut apabila menghasilkan data sesuai perkiraan pasar, maka bisa menjadi upside untuk pasar saham lantaran ketidakpastian semakin mereda. Sebaliknya, jika meleset dari prediksi, pelaku pasar patut mewaspadai adanya risiko koreksi yang masih bisa berlanjut, terutama untuk emiten yang memiliki porsi asing besar lantaran sejauh ini tekanan risiko eksternal lebih tinggi dibandingkan domestik.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation