Tiga Hari Ambruk, Akhirnya Ada Kabar Baik dari Batu Bara

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
26 April 2024 06:50
An Indian laborer smiles as she takes a break from loading coal into a truck in Dhanbad, an eastern Indian city in Jharkhand state, Friday, Sept. 24, 2021. A 2021 Indian government study found that Jharkhand state -- among the poorest in India and the state with the nation’s largest coal reserves -- is also the most vulnerable Indian state to climate change. Efforts to fight climate change are being held back in part because coal, the biggest single source of climate-changing gases, provides cheap electricity and supports millions of jobs. It's one of the dilemmas facing world leaders gathered in Glasgow, Scotland this week in an attempt to stave off the worst effects of climate change. (AP Photo/Altaf Qadri)
Foto: Seorang buruh India tersenyum ketika dia beristirahat saat memuat batu bara ke dalam truk di Dhanbad, sebuah kota di India timur di negara bagian Jharkhand, Jumat, 24 September 2021. (AP/Altaf Qadri)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara terpantau mulai menguat tipis setelah koreksi tiga hari berturut-turut.

Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan Kamis (25/4/2024), harga kontrak batu bara Mei acuan ICE Newcastle menguat 0,18% menjadi US$ 135,75 per ton.

Penguatan ini mengakhiri tren pelemahan yang terjadi sejak awal pekan atau dalam tiga hari beruntun. Meski begitu, penguatan tersebut masih belum bisa menghapuskan depresiasi yang terjadi sepanjang pekan sebesar 4,23%

Melansir dari laman Hellenic Shipping News, membaiknya harga batu bara terjadi setelah Menteri Batu Bara dan Tenaga Listrik India, Piyush Goyal mengeluarkan rencana untuk mengadakan lelang bagi perusahaan swasta untuk menambang dan menjual batu bara dalam waktu dekat.

Namun, India terlebih dahulu ingin menangani pertambangan yang terkait langsung dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil tersebut.

Perdana Menteri India, Narendra Modi juga menyebut bahwa ingin meningkatkan produksi batu bara dalam negeri dan mengurangi impor. Hal ini dilakukan dengan mengeluarkan keputusan eksekutif pada Desember lalu untuk membuka industri batubara India yang di nasionalisasi.

Tawaran telah masuk dari perusahaan-perusahaan yang menggunakan batu bara untuk pembangkit listrik, seperti baja atau semen.

"Setelah persyaratan pengguna saya yang sebenarnya terpenuhi, saya berharap untuk mulai membuka diri terhadap penambang swasta," ungkap Goyal kepada Reuters di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, mengutip Hellenic Shipping News.

Lebih lanjut Ia juga menerangkan kemungkinan Konglomerat India akan masuk untuk untuk mengajukan penawaran blok batu bara komersial.

"Konglomerat India seperti Adani Group, yang dikendalikan oleh miliarder Gautam Adani, dan GVK kemungkinan akan mengajukan penawaran blok batubara komersial untuk memenuhi permintaan yang meningkat pesat dari industri ketenagalistrikan" terang Goyal.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation