Amit-Amit BI Rate Naik, Deretan Bisnis Ini Terancam Kredit Macet

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
24 April 2024 12:35
Bank Raksasa RI Pamer Rekor Laba, Mana yang Sahamnya Paling Moncer?
Foto: Infografis/ Bank Raksasa RI Pamer Rekor Laba, Mana yang Sahamnya Paling Moncer?/ Ilham

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan putusan suku bunga hari ini Rabu (24/4/2024). Beberapa pelaku pasar meyakini BI masih akan menahan suku bunga, namun sebagian lainnya memproyeksi bahwa BI akan menaikkan suku bunga.

Sebelumnya, pada RDG BI periode Maret 2024, BI mempertahankan suku bunga di level 6% dengan suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25% dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.

Keputusan tersebut dilakukan karena fokus kebijakan moneter BI saat ini pada stabilitas makro atau pro-stability, yaitu untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1% pada 2024.

Jika hari ini BI kembali menahan suku bunga, akan menjadi kabar baik untuk beberapa sektor yang rentan terhadap kenaikan suku bunga.

Ketika suku bunga naik maka kredit/ pembiayaan dan Non Performing Loan (NPL) atau Non Performing Financing (NPF) dapat beresiko meningkat. Hal ini disebabkan ketika suku bunga naik maka bunga pada bunga pada hutang bank juga akan meningkat dan dapat memunculkan resiko gagal bayar.

Ketika resiko gagal bayar terjadi, hal ini menyebabkan munculnya kredit bermasalah sehingga dapat meningkatkan angka NPL. Semakin tinggi rasio NPL maka semakin buruk kualitas kredit yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar. Sehingga dapat dikatakan semakin tinggi rasio NPL maka semakin rendah kinerja suatu bank.

Berikut 15 sektor dengan rasio NPL terbesar di Indonesia:

Dari data di atas sektor perikanan menempati posisi dengan rasio NPL tertinggi di angka 5,48%. Selanjutnya posisi kedua diisi oleh sektor konstruksi dengan rasio NPL 3,9%, mengingat terdapat beberapa perusahaan konstruksi milik BUMN yang memiliki hutang-hutang besar.

Semakin tinggi rasio NPL suatu sektor, semakin beresiko terjadinya gagal bayar ketika suku bunga makin tinggi.


CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation